Produk Olahan Cabai Tingkatkan Daya Saing Produksi

Minggu, 23 Juni 2019 - 12:27 WIB
Produk Olahan Cabai Tingkatkan Daya Saing Produksi
Produk Olahan Cabai Tingkatkan Daya Saing Produksi
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memasilitasi program bimbingan teknis (bimtek) pengolahan cabai bagi para petani dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk olahan cabai. Program bimtek kali ini dilaksanakan di Kabupaten Semarang yang dihadiri 42 peserta dari 11 provinsi.

Cabai merupakan salah satu produk hortikultura rentan rusak sehingga tidak tahan lama disimpan dalam bentuk segar. Selain itu membutuhkan perawatan intensif selama proses produksi. Harganya pun sangat bergantung pada musim panen. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya pengolahan hasil sebagai salah satu upaya memberikan nilai tambah dan memperpanjang masa simpan.

Peran pemerintah dalam menyelesaikan masalah tersebut salah satunya dengan memberikan fasilitasi alat pengolahan cabai termasuk memberikan bimbingan teknis. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat tumbuh dan berkembangnya pengolahan cabai, mulai dari skala kecil hingga besar, didukung kontinuitas bahan baku dan pemasaran yang baik.

Untuk mendukung kemajuan usaha pengolahan cabai di sentra kawasan produksi hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan bimtek pengolahan cabai kepada kelompok petani penerima bantuan sarana pengolahan tahun anggaran (TA) 2019. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementan Yasid Taufik mengatakan, melalui program ini kelompok tani dapat memanfaatkan fasilitasi bantuan sarana pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah, meningkatkan daya saing produk dan mengendalikan fluktuasi harga pada saat produksi melimpah.

"Selain itu para penerima bantuan juga dapat kreatif dan inovatif sehingga bentuk olahan baik mutu, jenis dan kemasannya dapat bersaing dengan produk lain," ujarnya dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Cabai kepada kelompok petani penerima bantuan sarana pengolahan TA 2019, seperti dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Minggu (23/6/2019).

Senada, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Suryo Banendro berharap dengan adanya bimbingan teknis pengolahan cabai dapat meningkatkan daya saing sehingga dapat meningkatkan ekonomi. "Selain itu dengan adanya bimtek pengolahan cabai ini diharapkan dapat mengatasi masalah over produksi pada cabai," ucapnya.

Materi bimtek meliputi pemaparan tentang keamanan pangan pada pengolahan cabai yang disampaikan oleh Novian Damayanti dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Jawa Tengah.

"Perlu diperhatikan pentingnya keamanan pangan pada produk olahan berikut syarat dalam mengedarkan makanan olahan yang aman untuk dikonsumsi masyarakat," kata Novian.

Dengan menghadirkan produsen sambal Felicia Wenny, para peserta juga dibimbing dalam membuat aneka macam olahan cabai seperti sambal bajak, manisan cabai serta abon cabai. Disamping itu juga sekaligus mengenalkan beraneka jenis alat olahan yang digunakan, cara pembuatan sampai mengemasannya.

Para peserta tampak antusias mengikuti sesi demi sesi termasuk menambah relasi dan sisi pemasarannya. Salah satu peserta, Roliyah dari KWT Sumber Rejeki, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, merasa senang dapat mengikuti bimtek cabai karena menambah pengetahuan dan pengalaman bagaimana mengolah cabai yang bermutu.

"Kegiatan ini membuka wawasan dan saling bertukar informasi antara pelaku pengolahan cabai baik dari peralatan pengolahan, pemasaran sampai inovasi olahannya," tuturnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4463 seconds (0.1#10.140)