Soal Sanksi Laporan Keuangan, Garuda Indonesia Akan Pelajari Lebih Dalam

Jum'at, 28 Juni 2019 - 14:17 WIB
Soal Sanksi Laporan...
Soal Sanksi Laporan Keuangan, Garuda Indonesia Akan Pelajari Lebih Dalam
A A A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku akan mempelajari soal hasil pemeriksaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) khususnya pencatatan kerjasama inflight connectivity dengan Mahata. Diketahui laporan keuangan perseoroan dinyatakan melanggar dan tidak sesuai dengan standar akuntansi.

“Kami menghormati pendapat regulator dan perbedaan penafsiran atas laporan keuangan tersebut, namun kami akan mempelajari hasil pemeriksaan tersebut lebih lanjut,” jelas VP. Corporate Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan melalui siaran pers, Jumat (28/6%2019

Lebih lanjut diterangkan, kontrak Garuda Indonesia dengan Mahata baru berjalan delapan bulan dan semua pencatatan telah sesuai ketentuan PSAK yang berlaku dan tidak ada aturan yang dilanggar.

“Mahata dan mitra barunya telah memberikan komitmen pembayaran secara tertulis dan disaksikan oleh Notaris, sebesar USD30 juta yang akan dibayarkan pada bulan Juli tahun ini atau dalam waktu yang lebih cepat,” sambungnya.

Sisa kewajiban akan dibayarkan ke Garuda dalam waktu 3 tahun dan dalam kurun waktu tersebut akan dicover dengan jaminan pembayaran dalam bentuk Stand by Letter Credit (SBLC). Ia menjelaskan, kerja sama inflight connectivity ini merupakan bagian dari upaya Garuda untuk terus meningkatkan layanan kepada para pengguna jasa berupa penyediaan wifi secara gratis. Garuda Indonesia juga tidak mengeluarkan uang sepeserpun dalam kerja sama ini.

“Sebab, kerja sama ini sudah menjadi program Garuda guna mendapatkan tambahan pendapatan (ancillary) bagi dari sisi pendapatan iklan untuk cross subsidy terhadap harga tiket sehingga nantinya harga tiket Garuda akan lebih terjangkau dan dapat menjawab keluhan masyarakat luas atas mahalnya harga tiket,” jelas dia.

Garuda Indonesia akan terus melaksanakan dan menyempurnakan kerja sama ini karena akan menguntungkan perseroan. Hal ini menyusul potensi tambahan pendapatan yang akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang Grup Garuda yang berjumlah lebih kurang 50 juta per tahunnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7023 seconds (0.1#10.140)