LinkAja Bidik Pasar Remitansi di Singapura hingga Taiwan

Senin, 01 Juli 2019 - 10:19 WIB
LinkAja Bidik Pasar...
LinkAja Bidik Pasar Remitansi di Singapura hingga Taiwan
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno telah resmi meluncurkan aplikasi financial technology (fintech) milik BUMN, LinkAja, di Jakarta, Minggu (30/6/2019). Turut hadir dalam peluncuran, Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri dan CEO LinkAja Danu Wicaksana.

Sebagai hasil sinergi berbagai produk keuangan elektronik BUMN, LinkAja memiliki misi untuk memberikan akses layanan keuangan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam rangka mendorong peningkatan inklusi keuangan dan suksesnya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Rini menyebut LinkAja sebagai pemersatu transaksi digitalnya Himpunan Bank-bank Negara (Himbara). Selain itu, Rini juga optimistis kehadiran LinkAja bisa menjadi unicorn baru kebanggaan anak bangsa.

“Payment gateway system ini dihubungkan dengan sistem perbankan bank-bank BUMN. Bukan hanya e-wallet saja, bagi yang belum punya rekening bank BUMN sudah bisa tinggal transfer. Tapi kalau yang punya bisa dipakai untuk debit card, jadi ini mempermudah,” ujar Rini.

Selain di Indonesia, ungkap Rini, LinkAja sudah bisa digunakan di luar negeri yaitu Singapura. Hal ini dikarenakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura sangat banyak, sehingga lebih memudahkan transaksi ataupun remitansi (pengiriman uang) ke daerah asalnya. LinkAja mengklaim saat ini sebagai satu-satunya uang elektronik di Indonesia yang melayani remitansi dari TKI di Singapura yang ingin mengirimkan uangnya ke keluarganya di tanah air secara mudah, murah, aman, dan cepat.
Menurut Rini, negara-negara lainnya juga tengah dijajaki kerja sama dengan LinkAja seperti Hong Kong, Taiwan dan Malaysia. “Karena di negara-negara itu banyak tenaga kerja Indonesia,” tegasnya.

LinkAja menghadirkan beragam fitur dan layanan transaksi pembayaran di lebih dari 150.000 merchant dan akan terus bertambah. Dompet digital ini juga bisa dipakai untuk pembayaran di lebih dari 400 tagihan dan produk digital seperti IndiHome, PLN, dan puluhan voucher game online.

Selain itu, pengguna LinkAja bisa berbelanja online di lebih dari 20 e-commerce nasional, melakukan pembayaran pada berbagai moda transportasi publik, donasi digital, mengirim uang, hingga mengakses fitur-fitur keuangan dan hiburan.

LinkAja memiliki titik CICO (Cash In Cash Out) untuk mengisi saldo dan menarik tunai di lebih dari 100.000 titik di seluruh Indonesia, termasuk di minimart, Grapari Telkomsel, puluhan ribu ATM Link Himbara dan jaringan ATM Bersama, serta lebih dari 100.000 jaringan outlet Mitra LinkAja (MiLA).

Fitur terbaru LinkAja adalah layanan tarik tunai tanpa kartu debit (hanya dengan menggunakan smartphone) di lebih dari 40.000 ATM Link Himbara. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan penarikan uang instan tanpa harus membawa kartu.

LinkAja merupakan uang elektronik nasional kebanggaan Indonesia berbasis server yang merupakan produk andalan dari PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) dan telah terdaftar di Bank Indonesia (BI). Berdasarkan Surat Izin BI Nomor 21/65/DKSP/Srt/B yang dikeluarkan pada 21 Februari 2019, Finarya secara resmi telah mendapat lisensi/izin dari BI sebagai Perusahaan Penerbit Uang Elektronik dan Penyelenggara Layanan Keuangan Digital Badan Hukum.

Finarya merupakan anak usaha yang dibentuk dari semangat sinergi nasional PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan tujuh BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan PT Danareksa (Persero) yang berdiri pada 21 Januari 2019. Selanjutnya, akan ada tambahan perusahaan BUMN yang akan jadi pemegang saham LinkAja yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2167 seconds (0.1#10.140)