Hasil G-20, Sri Mulyani Pelajari Pendanaan Khusus Investasi China
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menerangkan, tidak ada diskusi mendalam mengenai permintaan Indonesia agar mendapatkan special fund atau pendanaan khusus dari China mengenai investasi. Seperti diketahui beberapa perusahaan asal China telah bekerja sama dengan perusahaan nasional dalam peningkatan investasi di dalam negeri.
"Tidak ada diskusi mendalam, tapi waktu itu presiden memang menyampaikan dalam pertemuan sebelumnya dengan Presiden China Xi Jinping disepakati bahwa China bisa mendukung pembangunan di Indonesia dengan membuat special fund," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Lebih lanjut, Menkeu mengaku tengah mengkaji mengenai bentuk pendanaan khusus apabila rencana tersebut terwujud. Hal itu khususnya untuk kerja sama melalui The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra modern pada April 2019.
"Saya sekarang sedang melakukan kajian mengenai bentuknya seperti apa, mekanismenya seperti apa, nilainya berapa dan tentu saja dari sisi konsekuensinya, serta biaya. Semua itu harus masuk di dalam bentuk yang seperti apa, apakah itu public to public atau apakah itu private to private, atau BUMN terhadap private, itu kita belum jelas," papar Mantan Direktur Bank Dunia tersebut.
Selain itu, Sri Mulyani mengaku masih menyusun kriteria untuk special fund ini agar bisa melihat keuntungan dan inplikasi yang didapat. "Nama insentif atau enggak kan tidak jelas. Artinya fundingnya saja dulu didefinisikan seperti apa dan kriteria jumlahnya beberapa, kriteria penggunaanya siapa, dan bagaimana implikasinya, itu nanti yang akan kita lihat," jelasnya.
Sebelumnya diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan pembentukan pendanaan khusus (special fund) untuk perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia. Hal itu khususnya untuk kerja sama melalui The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra modern.
Namun, skema pendanaan khusus dipastikan tak akan mendapatkan jaminan dari pemerintah. Pasalnya, beban utang pemerintah akan semakin menggunung jika memberikan jaminan untuk pendanaan khusus tersebut.
"Tidak ada diskusi mendalam, tapi waktu itu presiden memang menyampaikan dalam pertemuan sebelumnya dengan Presiden China Xi Jinping disepakati bahwa China bisa mendukung pembangunan di Indonesia dengan membuat special fund," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Lebih lanjut, Menkeu mengaku tengah mengkaji mengenai bentuk pendanaan khusus apabila rencana tersebut terwujud. Hal itu khususnya untuk kerja sama melalui The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra modern pada April 2019.
"Saya sekarang sedang melakukan kajian mengenai bentuknya seperti apa, mekanismenya seperti apa, nilainya berapa dan tentu saja dari sisi konsekuensinya, serta biaya. Semua itu harus masuk di dalam bentuk yang seperti apa, apakah itu public to public atau apakah itu private to private, atau BUMN terhadap private, itu kita belum jelas," papar Mantan Direktur Bank Dunia tersebut.
Selain itu, Sri Mulyani mengaku masih menyusun kriteria untuk special fund ini agar bisa melihat keuntungan dan inplikasi yang didapat. "Nama insentif atau enggak kan tidak jelas. Artinya fundingnya saja dulu didefinisikan seperti apa dan kriteria jumlahnya beberapa, kriteria penggunaanya siapa, dan bagaimana implikasinya, itu nanti yang akan kita lihat," jelasnya.
Sebelumnya diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan pembentukan pendanaan khusus (special fund) untuk perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia. Hal itu khususnya untuk kerja sama melalui The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra modern.
Namun, skema pendanaan khusus dipastikan tak akan mendapatkan jaminan dari pemerintah. Pasalnya, beban utang pemerintah akan semakin menggunung jika memberikan jaminan untuk pendanaan khusus tersebut.
(akr)