Impor Baja Asal China Naik, Rizal Ramli Usulkan Bea Masuk

Rabu, 03 Juli 2019 - 20:36 WIB
Impor Baja Asal China Naik, Rizal Ramli Usulkan Bea Masuk
Impor Baja Asal China Naik, Rizal Ramli Usulkan Bea Masuk
A A A
JAKARTA - Ekonom senior, Rizal Ramli mengkritisi naiknya impor baja dari China saat salah satu perusahaan BUMN, yakni, PT Krakatau Steel (KS) mengalami kerugian. Padahal jelas mantan anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu, dalam lima tahun belakangan pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur. Sejatinya terang dia, peningkatan pembangunan infrastruktur juga memberikan kontribusi pada peningkatan penjualan baja perusahaan plat merah.

“Infrastruktur digenjot 4,5 tahun terakhir. Harusnya penjualan dan keuntungan Krakatau Steel naik. Tapi, yang naik malah justru impor baja dari China, yang harganya dumping dan aturan impornya dipermudah oleh Menteri Perdagangan. Tidak aneh Krakatau Steel merugi," ungkap mantan Menko Ekuin era pemerintahan Adurrahman Wahid alias Gus Dur itu di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Lebih lanjut memberikan usulan ke pemerintah untuk berani melaksanakan kebijakan anti dumping dengan menerapkan bea masuk 25% terhadap baja dan turunannya pada tahun lalu. Jika kebijakan itu dilaksanakan, Rizal meyakini, Krakatau Steel akan untung lagi karena produksi baja dalam negeri naik.

Menurutnya salah satu cara yang paling ampuh untuk bisa mengatasi kondisi ekonomi yang buruk adalah dengan mengurangi defisit current account dan impor. Rizal mengkritisi sikap yang hanya berani dan fokus pada upaya pengurangan impor terhadap komoditi kecil seperti tasbih, bedak, dan lipstik.

Ia menilai, sebaiknya juga memfokuskan pada 10 komoditas impor yang besar khususnya baja dari China dan mobil dari Jepang. Pada awal Oktober 2018 lalu, disebutkan bahwa baja 67% berasal dari impor dan dijual murah di Indonesia. Industri baja dalam negeri seperti Krakatau Steel pun merugi.

“Restrukturisasi KS membuat utang sustainable, tapi tidak tingkatkan sales! Harus berani kenakan tarif anti-dumping. RRT (China, Red) ekses kapasitas industri baja, berminat realokasi pabrik baja bekas ke RI. Eh.. diberi bebas pajak 30 tahun oleh Mentri Keuangan “Terbalik”. Cerdas nggak itu?” sindir Rizal Ramli.

Sebagaimana diketahui, sekurangnya 1.500 buruh PT Krakatau Steel (KS) berdemonstrasi pada Selasa (2/7/2019). Mereka menolak dilakukannya pemutusan hubungan kerja. Setelah berorasi menyampaikan aspirasinya, ribuan buruh itu lalu melakukan konvoi ke depan Gedung Wali Kota Cilegon, Banten, dan melanjutkan demonstrasinya.

Dalam aksinya, buruh menolak dua item, yaitu menolak dirumahkan dan menolak di-PHK, kata Muhari, wakil ketua Serikat Buruh Krakatau Steel (SBKS), di sela-sela aksi. Demonstrasi diawali di depan kantor PT Krakatau Steel (KS). Kemudian, berlanjut ke depan Gedung Wali Kota Cilegon.

Krakatau Steel dikabarkan akan memberhentikan 2.500 buruh dengan alasan efisiensi. Sebelumnya, pada 1 Juni 2019, menurut Muhari, sudah sebanyak 529 buruh diberhentikan secara sepihak.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8651 seconds (0.1#10.140)