Demo Pengemudi Langgar Hak Konsumen, YLKI Apresiasi Inovasi Layanan Damri

Sabtu, 06 Juli 2019 - 17:15 WIB
Demo Pengemudi Langgar...
Demo Pengemudi Langgar Hak Konsumen, YLKI Apresiasi Inovasi Layanan Damri
A A A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengapresiasi langkah reformasi pelayanan yang diterapkan Perum Damri, dimana salah satunya adalah e-ticketing. Meski begitu inovasi yang dilakukan Damri ternyata berbuah penolakan yang berbuntut aksi mogok kerja para pengemudi Damri jurusan Bandara Soekarno Hatta yang menuntut agar keberadaan kenek (helper) dihidupkan lagi.

"Dari sisi perlindungan konsumen, apapun alasannya pemogokan sopir Damri merupakan tindakan yang kontra produktif dan secara diametral melanggar hak-hak konsumen sebagai pengguna bus Damri. YLKI tidak mengendors segala bentuk pemogokan yang klimaksnya adalah pelanggaran hak-hak konsumen," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi di Jakarta, Sabtu (6/7/2019).

Lebih lanjut, Ia mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari manajemen Damri, bahwa kebeberadaan helper (kenek) tidak dihapuskan, tetapi hanya berganti posisi. Jadi dari yang semula on board ikut perjalanan di dalam bus), menjadi off board yakni hanya diperbantukan di terminal keberangkatan dan di bandara. "Hal tersebut dilakukan setelah managemen Damri melakukan penerapan tiket elektronik/e-ticketing," paparnya

Dalam kaitan itu, Tulus mengutarakan YLKI mengapresiasi langkah managemen Damri untuk melakukan reformasi dalam pelayanan, salah satu wujudnya adalah e-ticketing. Bagaimanapun e-ticketing adalah instrumen untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen, sangat relevan dengan era digital dan bahkan sangat selaras dengan kebutuhan generasi milenial. Oleh karena itu, upaya managemen Damri merupakqn langkah yang on the track policy.

"YLKI meminta managemen Damri untuk terus melakukan perbaikan pelayanan, bukan hanya pada sistem eticketing saja, tetapi juga perbaikan/peremajaan armada bus, mengaktifkan akses free wifi, toilet dalam bus, dan bahkan stop kontak di dalam bus. Menurut pengamatan YLKI dan pengaduan konsumen, akses free wifi sering dimatikan, dan armada bus yang sudah mulai menua," jelas Tulus.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1080 seconds (0.1#10.140)