Awas Tertipu Saat Belanja Online, Ikuti Tips YLKI Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat terjadinya pergeseran perilaku dalam berbelanja. Masyarakat lebih cenderung memilih berbelanja online dibandingkan dengan konvensional. Kondisi itu ternyata dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan menipu konsumen tersebut.
(Baca Juga: Nasib Konsumen RI, Tahu Hak dan Kewajiban Tapi Tak Berani Perjuangkan )
Untuk menghindari penipuan, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) , Tulus Abadi memberikan tips dalam berbelanja online. Pertama, konsumen harus berbelanja di platform resmi seperti e-commerce.
"Hindari berbelanja dari Instagram atau pun Facebook karena rentan penipuan. Sebab banyak yang tidak jelas," ungkap Tulus dalam peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2020 secara virtual, Kamis (3/9/2020).
(Baca Juga: Terungkap! Lonjakan Harga Masker hingga Hand Sanitizer Paling Banyak Dikeluhkan Konsumen )
Selain itu lanjut Tulus, meski berbelanja di platform resmi konsumen juga harus berhati-hati. Sebab, ada oknum yang mengajak transaksi di luar sistem yang ada di platform tersebut. "Jika diajak transaksi lewat japrian, itu tendensi pasti penipuan. Dengan menyuruh transfer uang ke rekening pelaku," terangnya
Untuk itu, Ia menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan menggunakan jalur sistem transaksi yang resmi. Sehingga, baik uang dan barangnya mudah dilacak ketika terjadi hal yang tidak dinginkan.
(Baca Juga: Nasib Konsumen RI, Tahu Hak dan Kewajiban Tapi Tak Berani Perjuangkan )
Untuk menghindari penipuan, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) , Tulus Abadi memberikan tips dalam berbelanja online. Pertama, konsumen harus berbelanja di platform resmi seperti e-commerce.
"Hindari berbelanja dari Instagram atau pun Facebook karena rentan penipuan. Sebab banyak yang tidak jelas," ungkap Tulus dalam peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2020 secara virtual, Kamis (3/9/2020).
(Baca Juga: Terungkap! Lonjakan Harga Masker hingga Hand Sanitizer Paling Banyak Dikeluhkan Konsumen )
Selain itu lanjut Tulus, meski berbelanja di platform resmi konsumen juga harus berhati-hati. Sebab, ada oknum yang mengajak transaksi di luar sistem yang ada di platform tersebut. "Jika diajak transaksi lewat japrian, itu tendensi pasti penipuan. Dengan menyuruh transfer uang ke rekening pelaku," terangnya
Untuk itu, Ia menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan menggunakan jalur sistem transaksi yang resmi. Sehingga, baik uang dan barangnya mudah dilacak ketika terjadi hal yang tidak dinginkan.
(akr)