Pertamina dan 5 PTN Perkuat Pengembangan Operasional Kilang Nasional
A
A
A
JAKARTA - Pertamina menjalin kerja sama dengan 5 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka di tanah air yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Diponegoro dalam rangka mengembangkan operasional pengolahan di kilang nasional.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Direktorat Pengolahan Pertamina yang diwakili Vice President Process & Facility, Safii Triyono dengan Direktur Lembaga dan Penelitian UI, ITB, ITS, UGM dan UNDIP. Acara tersebut disaksikan VP HSSE Refinery, Otto Gerentaka dan masing-masing rektor dari kelima PTN di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (19/7/2019).
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengungkapkan saat ini Pertamina sedang memperkuat kinerja pengolahan dengan terus mengembangkan operasional 6 kilang eksisting yang dikelola perusahaan, sambil mengupayakan pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR).
Menurutnya, dengan problematika operasional kilang yang sangat beragam dan kompleks, Pertamina membutuhkan sumber daya manusia yang memadai untuk menyelesaikan setiap masalah atau gangguan kilang sekaligus menciptakan metode pengembangan operasional yang tepat. Sebagai lembaga pendidikan yang mencetak SDM berkualitas tinggi, kelima PTN tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam bisnis pengolahan Pertamina.
"Sinergi ini penting dan strategi dalam rangka mempertemukan akademisi PTN dan praktisi industri manufaktur yang ada di Pertamina, serta memberikan problem solving bagi pengembangan operasional kilang yang menjadi tulang punggung penyediaan BBM dalam negeri," kata Fajriyah dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta.
Untuk mengelola 6 kilang yang telah berumur lebih dari 20 tahun, lanjut Fajriyah, Pertamina membutuhkan SDM andal serta memerlukan flesibilitas untuk melakukan studi melalui kerja sama saling menguntungkan dengan PTN. Dan sebagai gudang pengembangan ilmu pengetahuan, menurutnya, lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia ini akan mampu menjadi sumber Iptek yang memadai, baik dari sisi jumlah maupun kompetensi cepat.
"Masa depan kilang nasional ada di tangan putra putri terbaik bangsa, dan bersama PTN terbaik ini diharapkan dapat terjalin kerja sama jangka panjang untuk mendorong kemandirian energi melalui penyediaan BBM dari 6 kilang Pertamina," pungkasnya.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Direktorat Pengolahan Pertamina yang diwakili Vice President Process & Facility, Safii Triyono dengan Direktur Lembaga dan Penelitian UI, ITB, ITS, UGM dan UNDIP. Acara tersebut disaksikan VP HSSE Refinery, Otto Gerentaka dan masing-masing rektor dari kelima PTN di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (19/7/2019).
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengungkapkan saat ini Pertamina sedang memperkuat kinerja pengolahan dengan terus mengembangkan operasional 6 kilang eksisting yang dikelola perusahaan, sambil mengupayakan pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR).
Menurutnya, dengan problematika operasional kilang yang sangat beragam dan kompleks, Pertamina membutuhkan sumber daya manusia yang memadai untuk menyelesaikan setiap masalah atau gangguan kilang sekaligus menciptakan metode pengembangan operasional yang tepat. Sebagai lembaga pendidikan yang mencetak SDM berkualitas tinggi, kelima PTN tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam bisnis pengolahan Pertamina.
"Sinergi ini penting dan strategi dalam rangka mempertemukan akademisi PTN dan praktisi industri manufaktur yang ada di Pertamina, serta memberikan problem solving bagi pengembangan operasional kilang yang menjadi tulang punggung penyediaan BBM dalam negeri," kata Fajriyah dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta.
Untuk mengelola 6 kilang yang telah berumur lebih dari 20 tahun, lanjut Fajriyah, Pertamina membutuhkan SDM andal serta memerlukan flesibilitas untuk melakukan studi melalui kerja sama saling menguntungkan dengan PTN. Dan sebagai gudang pengembangan ilmu pengetahuan, menurutnya, lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia ini akan mampu menjadi sumber Iptek yang memadai, baik dari sisi jumlah maupun kompetensi cepat.
"Masa depan kilang nasional ada di tangan putra putri terbaik bangsa, dan bersama PTN terbaik ini diharapkan dapat terjalin kerja sama jangka panjang untuk mendorong kemandirian energi melalui penyediaan BBM dari 6 kilang Pertamina," pungkasnya.
(ven)