Selesaikan Hambatan Ekspor, Mendag Sarankan RI-China Bentuk Working Group
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita membahas hambatan perdagangan yang dihadapi ekspor Indonesia ke China. Dalam pertemuan ini, China diharapkan bisa memberikan kemudahan ekspor untuk sarang burung walet.
“Pemerintah mengharapkan agar China memberi kemudahan atas ekspor sarang burung walet, buah-buahan tropis seperti nanas, buah naga, alpukat, durian, serta produk perikanan. Menanggapi hal tersebut, Menteri Ni Yuefeng merespons dengan baik dan akan menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan Indonesia. Untuk mempercepat proses tersebut, pihak Indonesia mengusulkan pembentukan joint working group,” jelas Mendag.
Ekspor sarang burung walet Indonesia pada tahun 2018 tercatat sebesar 70 ton dengan nilai USD 140,5 juta dari 21 perusahaan. Untuk meningkatkan ekspor sarang burung walet, saat ini tujuh perusahaan lainnya dalam proses verifikasi untuk mendapatkan sertifikasi dan CNCA. Kehadiran Mendag di China guna mempercepat proses sertifikasi tersebut.
Mendag mengajak para importir sarang burung walet China untuk berinvestasi di Indonesia yang merupakan penghasil utama sarang burung walet untuk diolah dan diekspor kembali ke China, negara-negara ASEAN, dan Australia.
"Investasi sarang burung China di Indonesia akan memberi kemudahan atas produk makanan olahan dalam hal proses dan pemenuhan persyaratan ekspor ke China,” jelas Mendag.
Menurut Mendag, ekspor sarang burung walet merupakan komoditas prioritas yang berpotensi besar mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia terhadapa China. Hal ini mengingat tingginya nilai dari produk sarang burung walet dan produk turunannya.
“Pemerintah mengharapkan agar China memberi kemudahan atas ekspor sarang burung walet, buah-buahan tropis seperti nanas, buah naga, alpukat, durian, serta produk perikanan. Menanggapi hal tersebut, Menteri Ni Yuefeng merespons dengan baik dan akan menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan Indonesia. Untuk mempercepat proses tersebut, pihak Indonesia mengusulkan pembentukan joint working group,” jelas Mendag.
Ekspor sarang burung walet Indonesia pada tahun 2018 tercatat sebesar 70 ton dengan nilai USD 140,5 juta dari 21 perusahaan. Untuk meningkatkan ekspor sarang burung walet, saat ini tujuh perusahaan lainnya dalam proses verifikasi untuk mendapatkan sertifikasi dan CNCA. Kehadiran Mendag di China guna mempercepat proses sertifikasi tersebut.
Mendag mengajak para importir sarang burung walet China untuk berinvestasi di Indonesia yang merupakan penghasil utama sarang burung walet untuk diolah dan diekspor kembali ke China, negara-negara ASEAN, dan Australia.
"Investasi sarang burung China di Indonesia akan memberi kemudahan atas produk makanan olahan dalam hal proses dan pemenuhan persyaratan ekspor ke China,” jelas Mendag.
Menurut Mendag, ekspor sarang burung walet merupakan komoditas prioritas yang berpotensi besar mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia terhadapa China. Hal ini mengingat tingginya nilai dari produk sarang burung walet dan produk turunannya.
(akr)