Total Dana Kelolaan Pensiunan BRI Capai Rp12 Triliun

Senin, 22 Juli 2019 - 07:18 WIB
Total Dana Kelolaan Pensiunan BRI Capai Rp12 Triliun
Total Dana Kelolaan Pensiunan BRI Capai Rp12 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) turut mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kebutuhan di hari tua sejak dini dengan menawarkan DPLK atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan BRI. Kinerja DPLK BRI tercatat terus meningkat, hingga Juni 2019 total dana kelolaan DPLK BRI telah mencapai Rp12,03 triliun atau naik 40% dari total dana kelolaan DPLK BRI pada Desember 2018 sebesar Rp 8,6 triliun.

Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto mengatakan, saat ini terdapat 372.625 individu peserta DPLK dan 379 korporasi dengan kontribusi terhadap pencapaian Fee Based Income (FBI) sebesar Rp35,36 miliar. DPLK BRI memiliki berbagai pilihan portofolio investasi yakni pasar uang, pendapatan tetap, equity (saham), pasar uang syariah, berimbang (campuran antara saham dan pendapatan tetap), hingga saham syariah.

Menurut Bambang, saat ini banyak alternatif investasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat salah satunya melalui DPLK BRI. "Kami berupaya untuk memilih portofolio yang bagus serta menghasilkan return yang menarik dan tentu saja aman,” ujar dia di Jakarta.

Lebih lanjut terang dia, DPLK BRI layak menjadi pilihan karena memiliki berbagai manfaat dan keunggulan. Diantaranya keberadaan jaringan BRI yang luas, transparansi pengelolaan, pilihan investasi yang beragam, dan biaya pengelolaan kompetitif.

Selain itu, DPLK BRI mengusung konsep pengelolaan modern dengan return optimal, serta kemudahan dalam mengakses informasi saldo & setoran bisa didapatkan peserta DPLK BRI secara real time. Adapun saat ini, peserta DLPK BRI terdiri dari berbagai kalangan seperti Agen BRILink, pekerja migran, ibu rumah tangga, pedagang, petani, pegawai perusahaan maupun karyawan, TNI, POLRI, pengusaha, dan lainnya.

"Belum banyak orang yang mempersiapkan kebutuhan finansialnya di masa mendatang, terutama kebutuhan di hari tua saat usia tidak produktif lagi. Maka dari itu, kami terus mengedukasi nasabah," ungkapnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0825 seconds (0.1#10.140)