Pemerintah Sambut Positif Hyundai, Pabrik Mulai Produksi Tahun 2021
A
A
A
JAKARTA - Industri otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motors Group berencana membangun pabrik di Indonesia. Terkait investasi ini, delegasi Hyundai langsung menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, yang hadir dalam pertemuan tersebut, menerangkan saat ini pihak Hyundai sedang melakukan survei di kawasan industri Jawa Barat, seperti daerah Bekasi, Karawang, Purwakarta (Bekapur) dan Subang. "Nilai investasinya masih dalam pembahasan," ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Airlangga menerangkan bahwa Presiden Jokowi merespon positif rencana investasi Hyundai Motors Group disektor otomotif, yang ditargetkan menjadi andalan ekspor Indonesia ke depan. Hyundai berencana mengekspor 40% dari produksinya di Tanah Air, sedangkan 60% ditujukan bagi pasar domestik.
Rencananya, Hyundai mulai berproduksi tahun 2021 dengan kapasitas hingga 250.000 unit per tahun. Jenis kendaraan yang bakal digarap di Indonesia, antara lain SUV, MPV, hatchback, dan sedan. Nantinya pabrik Hyundai di Indonesia ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 orang.
"Hyundai telah menegaskan komitmennya untuk segera memulai investasi di Tanah Air. Sebab, Indonesia dinilai tepat menjadi basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor," sebut Menperin.
Menurut Airlangga, pertemuan dengan delegasi Hyundai Motors Group juga membahas terkait pemberian fasilitas tax holiday serta perjanjian dagang. "Karena kita sudah punya perjanjian perdagangan ASEAN-Korea, ASEAN-China, kemudian dengan India sedang dalam penjajakan. Itu juga disampaikan," ujarnya.
Airlangga menegaskan, prinsipnya pemerintah mendukung rencana investasi Hyundai dengan fasilitas fiskal yang sudah tersedia. "Pemerintah sudah menyiapkan regulasi yang mendukung investasi di Indonesia," tegasnya.
Dalam pertemuan itu, Hyundai juga memaparkan potensi perkembangan teknologi otomotif di masa depan, termasuk di dalamnya electric vehicle (kendaraan listrik), fuel cell vehicle (mobil berbahan bakar hidrogen), autonomous vehicle (mobil tanpa awak). Bahkan sedang mempertimbangkan untuk flying vehicle (mobil melayang).
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, yang hadir dalam pertemuan tersebut, menerangkan saat ini pihak Hyundai sedang melakukan survei di kawasan industri Jawa Barat, seperti daerah Bekasi, Karawang, Purwakarta (Bekapur) dan Subang. "Nilai investasinya masih dalam pembahasan," ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Airlangga menerangkan bahwa Presiden Jokowi merespon positif rencana investasi Hyundai Motors Group disektor otomotif, yang ditargetkan menjadi andalan ekspor Indonesia ke depan. Hyundai berencana mengekspor 40% dari produksinya di Tanah Air, sedangkan 60% ditujukan bagi pasar domestik.
Rencananya, Hyundai mulai berproduksi tahun 2021 dengan kapasitas hingga 250.000 unit per tahun. Jenis kendaraan yang bakal digarap di Indonesia, antara lain SUV, MPV, hatchback, dan sedan. Nantinya pabrik Hyundai di Indonesia ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 orang.
"Hyundai telah menegaskan komitmennya untuk segera memulai investasi di Tanah Air. Sebab, Indonesia dinilai tepat menjadi basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor," sebut Menperin.
Menurut Airlangga, pertemuan dengan delegasi Hyundai Motors Group juga membahas terkait pemberian fasilitas tax holiday serta perjanjian dagang. "Karena kita sudah punya perjanjian perdagangan ASEAN-Korea, ASEAN-China, kemudian dengan India sedang dalam penjajakan. Itu juga disampaikan," ujarnya.
Airlangga menegaskan, prinsipnya pemerintah mendukung rencana investasi Hyundai dengan fasilitas fiskal yang sudah tersedia. "Pemerintah sudah menyiapkan regulasi yang mendukung investasi di Indonesia," tegasnya.
Dalam pertemuan itu, Hyundai juga memaparkan potensi perkembangan teknologi otomotif di masa depan, termasuk di dalamnya electric vehicle (kendaraan listrik), fuel cell vehicle (mobil berbahan bakar hidrogen), autonomous vehicle (mobil tanpa awak). Bahkan sedang mempertimbangkan untuk flying vehicle (mobil melayang).
(ven)