Sentimen Pelonggaran Moneter, Rupiah Diprediksi Terkoreksi
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini diprediksi melanjutkan tren pelemahan.
Mata uang garuda masih terkoreksi, dipicu sentimen eksternal dari rencana kebijakan Bank Sentral Eropa yang melonggarkan pasar moneter Amerika Serikat (AS).
"Semalam Bank Sentral Eropa tidak memangkas suku bunganya namun masih tetap membuka opsi pelonggaran moneter di kemudian hari. Selain itu data Durable Goods Orders AS bulan Juni yang juga dirilis semalam, lebih bagus dari ekspektasi pasar," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Dia menambahkan, hasil ini bisa memperkuat sentimen The Fed hanya akan memangkas suku bunga acuan 25 bp atau bahkan tidak memangkas sama sekali.
Dengan ini, dollar AS berpotensi menguat dibandingkan rupiah.
"Rupiah hari ini kemungkinan bergerak di kisaran Rp14.930-Rp14.030 per dolar AS," jelasnya
Mata uang garuda masih terkoreksi, dipicu sentimen eksternal dari rencana kebijakan Bank Sentral Eropa yang melonggarkan pasar moneter Amerika Serikat (AS).
"Semalam Bank Sentral Eropa tidak memangkas suku bunganya namun masih tetap membuka opsi pelonggaran moneter di kemudian hari. Selain itu data Durable Goods Orders AS bulan Juni yang juga dirilis semalam, lebih bagus dari ekspektasi pasar," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Dia menambahkan, hasil ini bisa memperkuat sentimen The Fed hanya akan memangkas suku bunga acuan 25 bp atau bahkan tidak memangkas sama sekali.
Dengan ini, dollar AS berpotensi menguat dibandingkan rupiah.
"Rupiah hari ini kemungkinan bergerak di kisaran Rp14.930-Rp14.030 per dolar AS," jelasnya
(ind)