Harga Minyak Turun Setelah Pembicaraan Kesepakatan Nuklir Iran
A
A
A
WINA - Harga minyak mentah turun pada perdagangan Senin (29/7/2019), setelah Iran melakukan pembicaraan kesepakatan nuklir dengan Uni Eropa di Wina, Austria. Iran menggambarkan pembicaraan ini berlangsung "konstruktif", sehingga mengurangi ketegangan di Timur Tengah.
Melansir dari Reuters, pembicaraan nuklir ini membuat harga minyak mentah berjangka internasional, Brent turun 21 sen atau 0,33% ke level USD63,25 per barel pada pukul 03:43 GMT. Harga minyak Brent sendiri telah naik 1,6% pada minggu lalu.
Sejenis, harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) turun 8 sen atau 0,14% menjadi USD56,12 per barel. Pada minggu lalu, harga minyak WTI telah naik 1%.
Pertemuan darurat dengan pihak-pihak dalam perjanjian nuklir Iran tahun 2015 berlangsung konstruktif, meski ada masalah yang belum terselesaikan. "Tapi Teheran akan meningkatkan nuklirnya bila gagal mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa," kata pejabat Iran, Abbas Araqchi pada hari Minggu.
"Suasana perundingan konstruktif. Diskusi itu bagus. Tapi saya tidak bisa mengatakan bahwa kami telah menyelesaikan segalanya. Saya hanya dapat mengatakan ada banyak komitmen," ujar Araqchi, perunding nuklir senior Iran, kepada wartawan setelah pertemuan di Wina.
Dalam pertemuan ini, tidak termasuk Amerika Serikat, karena telah menarik diri dari perjanjian pada Mei 2018, dan kembali menjatuhkan sanksi terhadap ekspor minyak Iran.
Namun, ketegangan tetap tinggi di sekitar Selat Hormuz, jalur minyak paling penting di dunia, karena Iran menolak untuk melepaskan kapal tanker berbendera Inggris yang ditahan.
Melansir dari Reuters, pembicaraan nuklir ini membuat harga minyak mentah berjangka internasional, Brent turun 21 sen atau 0,33% ke level USD63,25 per barel pada pukul 03:43 GMT. Harga minyak Brent sendiri telah naik 1,6% pada minggu lalu.
Sejenis, harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) turun 8 sen atau 0,14% menjadi USD56,12 per barel. Pada minggu lalu, harga minyak WTI telah naik 1%.
Pertemuan darurat dengan pihak-pihak dalam perjanjian nuklir Iran tahun 2015 berlangsung konstruktif, meski ada masalah yang belum terselesaikan. "Tapi Teheran akan meningkatkan nuklirnya bila gagal mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa," kata pejabat Iran, Abbas Araqchi pada hari Minggu.
"Suasana perundingan konstruktif. Diskusi itu bagus. Tapi saya tidak bisa mengatakan bahwa kami telah menyelesaikan segalanya. Saya hanya dapat mengatakan ada banyak komitmen," ujar Araqchi, perunding nuklir senior Iran, kepada wartawan setelah pertemuan di Wina.
Dalam pertemuan ini, tidak termasuk Amerika Serikat, karena telah menarik diri dari perjanjian pada Mei 2018, dan kembali menjatuhkan sanksi terhadap ekspor minyak Iran.
Namun, ketegangan tetap tinggi di sekitar Selat Hormuz, jalur minyak paling penting di dunia, karena Iran menolak untuk melepaskan kapal tanker berbendera Inggris yang ditahan.
(ven)