Kasus Perubahan Saldo, Mandiri Tegaskan Tak Ada Serangan Cyber

Senin, 29 Juli 2019 - 14:15 WIB
Kasus Perubahan Saldo,...
Kasus Perubahan Saldo, Mandiri Tegaskan Tak Ada Serangan Cyber
A A A
JAKARTA - Kasus perubahan tampilan saldo nasabah Bank Mandiri secara massal pada Sabtu(20/7) sempat menimbulkan keresahan. Perihal kasus tersebut, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ombudsman RI ikut mengambil tindakan dengan mendalami dan menginvestigasi Bank Mandiri lebih lanjut.

"Kami tegaskan bahwa tidak ada dana nasabah yang bermasalah, dan masalah hanyalah murni dari segi teknis, tidak ada serangan cyber," tegas Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi di Jakarta, Senin(29/7/2019). Hery berujar bahwa pihak Mandiri pun sudah menyampaikan penjelasan kepada Ombudsman, BI, dan OJK.

"Ombudsman mengapresiasi sistem pengamanan dan penyimpanan data nasabah di Bank Mandiri. Memang terjadi perbedaan saldo nasabah pada Sabtu (20/7), tetapi kami sudah mendengarkan langkah-langkah Mandiri untuk normalisasi saldo nasabah dengan baik dan benar," tutur anggota Ombudsman RI Dadan S Suharmawijaya.

Hery menjelaskan, terjadi malafungsi dari perangkat keras sistem Mandiri pada saat pihaknya melakukan switch over ke Plaza Mandiri. "Probabilitas error-nya kecil, tapi meski sudah terjadi, kami tegaskan tidak ada dana nasabah yang hilang. Sekali lagi, yang berbeda hanyalah tampilan saldo," tandas Hery.

Hery menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan pemulihan layanan dalam menanggapi keluhan para nasabah. Hal ini termasuk menemui nasabah yang memberikan keluhan secara langsung maupun nasabah yang menyampaikan keluhannya secara online. Bank Mandiri memberikan kompensasi berupa E-money dalam jumlah tertentu bagi nasabah yang ditemui dan voucher elektronik bagi nasabah yang tidak bisa ditemui langsung.

Secara internal, lanjut dia, Bank Mandiri melakukan audit investigasi dan melihat titik kelalaian, apabila ada human error yang terlibat, maka akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

"Sejauh ini dari pengamatan lapangan, yang terdampak sekitar 1,5 juta nasabah dan pada saat itu kami melakukan pemblokiran 2.600 rekening yang mengalami penambahan dana. Dari 2.600 rekening tersebut, 90% sudah mengembalikan pengembalian dana ke Bank Mandiri, tentunya setelah sebelumnya kami imbau. Setelah dana dikembalikan, rekeningnya pun di-release kembali," jelasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)