IHSG Terkapar 52,19 Poin, Bursa Asia Terpapar Perang Dagang
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan Jumat (2/8/2019) terkapar 52,19 poin atau 0,82% ke level 6.329,35. Sebelumnya, di awal perdagangan, IHSG langsung melemah 0,63% atau 40,42 poin ke level 6.341,12.
Sembilan dari 10 indeks sektoral memerah, dengan industri dasar -2,02%, properti -1,33%, dan manufaktur -1,13%. Dari 560 saham yang diperdagangkan, 295 tertekan, 135 stabil, dan 130 menguat.
Nilai transaksi saham mencapai Rp3,70 triliun dari 8,38 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp249,25 miliar, dengan aksi jual asing Rp991,29 miliar berbanding aksi beli asing Rp742,03 miliar.
Melemahnya IHSG merespon dari bursa regional Asia Pasifik yang terpapar imbas perang dagang. Melansir CNBC, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan bahwa AS akan menetapkan tarif 10% untuk barang-barang Cina senilai USD300 miliar mulai 1 September.
Setelah langkah tak terduga itu, pasar saham China daratan secara seragam anjlok. Bursa Shanghai turun 1,68%, Shenzhen turun 1,947%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 2,37% karena saham raksasa teknologi China Tencent jatuh 2,92%.
Di Korea Selatan, Kospi turun 0,9%. ASX 200 Australia tergelincir 0,37% meskipun negara itu membukukan pertumbuhan penjualan ritel tercepat dalam empat bulan. Kerugian untuk saham Jepang bahkan melampaui yang terlihat di pasar China. Nikkei 225 anjlok 2,67% dan indeks Topix juga turun 2,56%.
Sembilan dari 10 indeks sektoral memerah, dengan industri dasar -2,02%, properti -1,33%, dan manufaktur -1,13%. Dari 560 saham yang diperdagangkan, 295 tertekan, 135 stabil, dan 130 menguat.
Nilai transaksi saham mencapai Rp3,70 triliun dari 8,38 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp249,25 miliar, dengan aksi jual asing Rp991,29 miliar berbanding aksi beli asing Rp742,03 miliar.
Melemahnya IHSG merespon dari bursa regional Asia Pasifik yang terpapar imbas perang dagang. Melansir CNBC, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan bahwa AS akan menetapkan tarif 10% untuk barang-barang Cina senilai USD300 miliar mulai 1 September.
Setelah langkah tak terduga itu, pasar saham China daratan secara seragam anjlok. Bursa Shanghai turun 1,68%, Shenzhen turun 1,947%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 2,37% karena saham raksasa teknologi China Tencent jatuh 2,92%.
Di Korea Selatan, Kospi turun 0,9%. ASX 200 Australia tergelincir 0,37% meskipun negara itu membukukan pertumbuhan penjualan ritel tercepat dalam empat bulan. Kerugian untuk saham Jepang bahkan melampaui yang terlihat di pasar China. Nikkei 225 anjlok 2,67% dan indeks Topix juga turun 2,56%.
(ven)