Kelima Kalinya, Kementan Beri Bantuan Alsintan untuk Lahat
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Pusat kembali memberikan bantuan alat mesin pertanian, bibit, pupuk dan pestisida untuk Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan. Bantuan tersebut diserahkan kepada 18 kelompok tani di delapan kecamatan.
Bantuan tersebut, untuk kelima kalinya dari Kementerian Pertanian (Kementan) Kali ini, 4 unit corn sheller, 32 gergaji mesin, 400 ribu batang bibit kopi, 190 ton pupuk organik, 400 liter pestisida, 500 batang bibit mangga, dan beni padi untuk lahan 9.930 hektar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lahat, Januarsyah Hambali, mengingatkan bantuan pertanian itu bukan milik pribadi, melainkan milik kelompok tani. Dan disarankan pada para kelompok tani agar dapat bermusyawarah dalam pelaksanaan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
"Tujuannya kan untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan, guna meningkatkan kesejahteraan petani. Boleh saja disewahkan kepada masyarakat, tapi harus kesepakatan kelompok taninya," tegas Januarsyah.
Besarnya bantuan yang diterima, membantu dunia pertanian dan perkebunan Kabupaten Lahat. Bahkan, 65% bantuan berasal dari dana APBN.
"Di sinilah peran pertanian, dimana, kontribusinya dalam pemantapan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan," kata Januarsyah.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan penerimaan alsintan ini menurut pedoman teknis Ditjen PSP diberikan kepada 2 kategori. Kategori pertama adalah masyarakat yang merupakan Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA), Koporasi Petani dan Kelomppok Usaha Bersama (KUB) serta masyarakat tani.
"Kategori kedua adalah Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota dan Korem/Kodim. Untuk itu, sebelum mengajukan bantuan Alsintan, kami akan pastikan petani sudah termasuk ke dalam dua kategori tersebut," sebut Sarwo Edhy di Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan, sehingga peralatan mesin pertanian yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu, juga untuk memastikan alsintan yang diberikan benar-benar dimanfaatkan.
"Karena bantuan alsintan umumnya hanya akan diberikan kepada petani yang berkontribusi aktif terhadap peningkatan hasil pertanian untuk bangsa Indonesia," kata Sarwo Edhy.
Bantuan tersebut, untuk kelima kalinya dari Kementerian Pertanian (Kementan) Kali ini, 4 unit corn sheller, 32 gergaji mesin, 400 ribu batang bibit kopi, 190 ton pupuk organik, 400 liter pestisida, 500 batang bibit mangga, dan beni padi untuk lahan 9.930 hektar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lahat, Januarsyah Hambali, mengingatkan bantuan pertanian itu bukan milik pribadi, melainkan milik kelompok tani. Dan disarankan pada para kelompok tani agar dapat bermusyawarah dalam pelaksanaan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
"Tujuannya kan untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan, guna meningkatkan kesejahteraan petani. Boleh saja disewahkan kepada masyarakat, tapi harus kesepakatan kelompok taninya," tegas Januarsyah.
Besarnya bantuan yang diterima, membantu dunia pertanian dan perkebunan Kabupaten Lahat. Bahkan, 65% bantuan berasal dari dana APBN.
"Di sinilah peran pertanian, dimana, kontribusinya dalam pemantapan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan," kata Januarsyah.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan penerimaan alsintan ini menurut pedoman teknis Ditjen PSP diberikan kepada 2 kategori. Kategori pertama adalah masyarakat yang merupakan Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA), Koporasi Petani dan Kelomppok Usaha Bersama (KUB) serta masyarakat tani.
"Kategori kedua adalah Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota dan Korem/Kodim. Untuk itu, sebelum mengajukan bantuan Alsintan, kami akan pastikan petani sudah termasuk ke dalam dua kategori tersebut," sebut Sarwo Edhy di Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan, sehingga peralatan mesin pertanian yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu, juga untuk memastikan alsintan yang diberikan benar-benar dimanfaatkan.
"Karena bantuan alsintan umumnya hanya akan diberikan kepada petani yang berkontribusi aktif terhadap peningkatan hasil pertanian untuk bangsa Indonesia," kata Sarwo Edhy.
(ven)