Isu Sistem Jaringan Listrik Diretas Penyebab Blackout, Ini Jawaban PLN
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) tidak menutup semua kemungkinan terkait penyebab pemadaman listrik total atau Blackout termasuk serangan siber pada jaringan listrik nasional pada Minggu (4/8) hingga Senin (5/8) lalu. Namun Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS mengklaim PLN telah memiliki pengamanan apabila terjadi ancaman dari luar termasuk mengantisipasi peretas sistem jaringan kelistrikan nasional.
“Kita sudah siapkan jika terjadi ancaman siber yang berniat mengganggu jalannya sistem kelistrikan nasional. Kita punya tim khusus menghadapi itu, tapi memang, penyerang selalu meningkatkan ilmunya,” ujar Haryanto di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Sebab itu, imbuhnya, PLN terus melakukan investigasi penyebab terjadinya peristiwa pemadaman listrik total atau black out di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah tersebut. Pihaknya menduga peristiwa pemadaman listrik total separuh Jawa tersebut tidak hanya disebabkan adanya pohon tumbang di jalur transmisi Ungaran-Pemalang (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi/SUTET) 500 kV, namun ada penyebab lain yang saat ini masih terus dicari.
Menurut dia, PLN mempunyai tanggung jawab besar dalam mengungkap penyebab gangguan sistem kelistrikan tersebut. Supaya hasil investigasi komprehensif, PLN melibatkan sejumlah pihak antara lain kepolisian, perguruan tinggi dan sejumlah ahli ketenagalistrikan. “Saat ini tim sedang menginventarisir. Dalam beberapa waktu kita akan dapat gambaran berapa lama investigasi selesai. Nanti akan kita jelaskan,” kata dia.
Ia juga menghargai sejumlah pihak yang ikut melakukan investigasi termasuk kepolisian, BPPT maupun secara independen. Pihaknya justru terbantu dengan keterlibatan berbagai pihak turut melakukan investigasi termasuk tim siber dari Mabes Polri. "Masing-masing punya tugas, kita berjalan saja tidak masalah, dari PLN, BPPT, independen, kepolisian jalan saja tidak apa-apa. Kita jalan sendiri-sendiri sesuai kebutuhan masing-masing,” tandasnya.
“Kita sudah siapkan jika terjadi ancaman siber yang berniat mengganggu jalannya sistem kelistrikan nasional. Kita punya tim khusus menghadapi itu, tapi memang, penyerang selalu meningkatkan ilmunya,” ujar Haryanto di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Sebab itu, imbuhnya, PLN terus melakukan investigasi penyebab terjadinya peristiwa pemadaman listrik total atau black out di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah tersebut. Pihaknya menduga peristiwa pemadaman listrik total separuh Jawa tersebut tidak hanya disebabkan adanya pohon tumbang di jalur transmisi Ungaran-Pemalang (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi/SUTET) 500 kV, namun ada penyebab lain yang saat ini masih terus dicari.
Menurut dia, PLN mempunyai tanggung jawab besar dalam mengungkap penyebab gangguan sistem kelistrikan tersebut. Supaya hasil investigasi komprehensif, PLN melibatkan sejumlah pihak antara lain kepolisian, perguruan tinggi dan sejumlah ahli ketenagalistrikan. “Saat ini tim sedang menginventarisir. Dalam beberapa waktu kita akan dapat gambaran berapa lama investigasi selesai. Nanti akan kita jelaskan,” kata dia.
Ia juga menghargai sejumlah pihak yang ikut melakukan investigasi termasuk kepolisian, BPPT maupun secara independen. Pihaknya justru terbantu dengan keterlibatan berbagai pihak turut melakukan investigasi termasuk tim siber dari Mabes Polri. "Masing-masing punya tugas, kita berjalan saja tidak masalah, dari PLN, BPPT, independen, kepolisian jalan saja tidak apa-apa. Kita jalan sendiri-sendiri sesuai kebutuhan masing-masing,” tandasnya.
(akr)