Si Cantik KEK Likupang Wajib Dilengkapi Infrastruktur dan Utilitas Dasar
A
A
A
MINAHASA UTARA - Tidak salah jika Tanjung Pulisan Likupang, Sulawesi Utara, ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Sebab alamnya sangat cantik. Ada perpaduan antara bukit yang eksotis dengan pantai yang jernihnya menggoda. Namun, si cantik KEK Likupang masih harus dilengkapi dengan banyak hal.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam rapat koordinasi. Tepatnya di Pulisan Resort, KEK Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat (9/8/2019).
Menurut Menpar Arief Yahya, hal yang wajib dimiliki KEK Likupang adalah infrastruktur dan utilitas dasar.
“Presiden sudah menetapkan KEK Likupang sebagai destinasi super prioritas. Akan tetapi, bukan berarti Kepala Dinas Pariwisata bisa tidur dengan tenang. Malah bisa tidak tidur. Karena banyak yang harus dipenuhi. Seperti infrastruktur dan utilitas dasar yang wajib ada 2020,” ujar Menpar.
Infrastruktur yang dimaksud adalah peningkatan kapasitas bandara, akses jalan tol dan non tol, termasuk pelebaran jalan. Sedangkan utilitas, KEK Likupang harus memiliki listrik, penyediaan air bersih, dan jaringan telekomunikasi.
Ditegaskannya, pembangunan ini tidak hanya dinikmati KEK Likupang saja. Semua industri yang ada disekitarnya juga menikmati. Karena utilitas dasar adalah kebutuhan mendasar yang harus dimiliki semua tempat.
“Tidak itu saja, KEK Likupang juga harus memiliki selfie spot. Berikut juga event mingguan, dan ada event andalan. Yang harus diingat, semakin banyak event bisa meningkatkan indeks kebahagiaan dan ekonomi. Untuk itu, event yang digelar harus ada economic, creative, cultural, dan commercial value,” paparnya.
Khusus event, Minahasa Utara bisa belajar Banyuwangi. Sebab The Sun Rise of Java memiliki 99 event dalam satu tahun. Yang artinya, mereka memiliki event setiap minggunya.
Namun ada satu pesan penting yang disampaikan Menpar Arief Yahya kepada Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke Panambuan.
“Harap diingat, jangan membangun KEK Likupang sebelum membangun masyarakat. Berdayakan masyarakat sekitar. Karena, saat membangun, masyarakat akan tanya apa impact-nya buat kita. Biaya sosialnya akan jauh lebih tinggi jika hal ini diabaikan. Jadi dibina dulu masyarakat. Bangun SDM. Ongkos tidak besar kalau kita invest di depan. Kalau invest belakangan setelah ada masalah, sia-sia namanya,” papar menteri lulusan Telematika di University of Surrey Inggris itu.
Ditambahkannya, KEK adalah salah satu cara untuk mengatasi berbelit-belitnya birokrasi. Karena, KEK menerapkan sistem satu pintu. Tidak ada birokrasi yang memperhambat perizinan.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman menambahkan, pembangunan tidak boleh dihambat dengan regulasi yang berbelit-belit.
“Kalau pembangunan mau cepat, ubah birokrasi. Lakukan deregulasi. Caranya melalui KEK. Hal ini bisa mendukung pertumbuhan pariwisata Sulawesi Utara yang luar biasa cepat. Bahkan melebihi pertumbuhan nasional. Sulut adalah satu-satunya provinsi yang mendapat penghargaan dari Kemenpar dan MarkPlus. Sebagai The Rising Destination of The Year 2019,” paparnya.
Dadang menambahkan, pemerintah daerah seperti Minahasa Utara harus bisa memanfaatkan sektor pariwisata. Sebab, sektor ini adalah leading sector negara.
“Sayang jika daerah tidak memanfaatkan pariwisata sebagai leading sector. Karena hal itu bisa sejalan dengan pemerintah pusat. Ingat, pariwisata adalah cara yang paling mudah dan murah untuk meningkatkan devisa dan PAD,” katanya.
Sementara Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke Panambuan, mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar dan Menpar Arief Yahya atas dukungannya terhadap KEK Likupang.
“KEK bisa membuka lapangan pekerjaan. Juga memperkuat sektor pariwisata Minahasa Utara. Apalagi, seni dan budaya Minahasa Utara luar biasa. Lewat KEK, kita akan bangkitkan sektor pariwisata kita,” katanya.
Bupati juga mengajak semua pihak terkait untuk sama-sama mengangkat pariwisata di Minahasa Utara. Khususnya Likupang.
“Namun, Kita juga berharap bantuan DAK pariwisata. Dana itu bisa untuk mewujudkan angkutan wisata laut, kita juga butuh sertifikasi, bimbingan teknis, dan mengangkat Festival Likupang sebagai salah satu atraksi. Mudah-mudahan rakor ini bisa mengangkat KEK Likupang menjadi destinasi yang berkelanjutan,” harapnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam rapat koordinasi. Tepatnya di Pulisan Resort, KEK Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat (9/8/2019).
Menurut Menpar Arief Yahya, hal yang wajib dimiliki KEK Likupang adalah infrastruktur dan utilitas dasar.
“Presiden sudah menetapkan KEK Likupang sebagai destinasi super prioritas. Akan tetapi, bukan berarti Kepala Dinas Pariwisata bisa tidur dengan tenang. Malah bisa tidak tidur. Karena banyak yang harus dipenuhi. Seperti infrastruktur dan utilitas dasar yang wajib ada 2020,” ujar Menpar.
Infrastruktur yang dimaksud adalah peningkatan kapasitas bandara, akses jalan tol dan non tol, termasuk pelebaran jalan. Sedangkan utilitas, KEK Likupang harus memiliki listrik, penyediaan air bersih, dan jaringan telekomunikasi.
Ditegaskannya, pembangunan ini tidak hanya dinikmati KEK Likupang saja. Semua industri yang ada disekitarnya juga menikmati. Karena utilitas dasar adalah kebutuhan mendasar yang harus dimiliki semua tempat.
“Tidak itu saja, KEK Likupang juga harus memiliki selfie spot. Berikut juga event mingguan, dan ada event andalan. Yang harus diingat, semakin banyak event bisa meningkatkan indeks kebahagiaan dan ekonomi. Untuk itu, event yang digelar harus ada economic, creative, cultural, dan commercial value,” paparnya.
Khusus event, Minahasa Utara bisa belajar Banyuwangi. Sebab The Sun Rise of Java memiliki 99 event dalam satu tahun. Yang artinya, mereka memiliki event setiap minggunya.
Namun ada satu pesan penting yang disampaikan Menpar Arief Yahya kepada Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke Panambuan.
“Harap diingat, jangan membangun KEK Likupang sebelum membangun masyarakat. Berdayakan masyarakat sekitar. Karena, saat membangun, masyarakat akan tanya apa impact-nya buat kita. Biaya sosialnya akan jauh lebih tinggi jika hal ini diabaikan. Jadi dibina dulu masyarakat. Bangun SDM. Ongkos tidak besar kalau kita invest di depan. Kalau invest belakangan setelah ada masalah, sia-sia namanya,” papar menteri lulusan Telematika di University of Surrey Inggris itu.
Ditambahkannya, KEK adalah salah satu cara untuk mengatasi berbelit-belitnya birokrasi. Karena, KEK menerapkan sistem satu pintu. Tidak ada birokrasi yang memperhambat perizinan.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman menambahkan, pembangunan tidak boleh dihambat dengan regulasi yang berbelit-belit.
“Kalau pembangunan mau cepat, ubah birokrasi. Lakukan deregulasi. Caranya melalui KEK. Hal ini bisa mendukung pertumbuhan pariwisata Sulawesi Utara yang luar biasa cepat. Bahkan melebihi pertumbuhan nasional. Sulut adalah satu-satunya provinsi yang mendapat penghargaan dari Kemenpar dan MarkPlus. Sebagai The Rising Destination of The Year 2019,” paparnya.
Dadang menambahkan, pemerintah daerah seperti Minahasa Utara harus bisa memanfaatkan sektor pariwisata. Sebab, sektor ini adalah leading sector negara.
“Sayang jika daerah tidak memanfaatkan pariwisata sebagai leading sector. Karena hal itu bisa sejalan dengan pemerintah pusat. Ingat, pariwisata adalah cara yang paling mudah dan murah untuk meningkatkan devisa dan PAD,” katanya.
Sementara Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke Panambuan, mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar dan Menpar Arief Yahya atas dukungannya terhadap KEK Likupang.
“KEK bisa membuka lapangan pekerjaan. Juga memperkuat sektor pariwisata Minahasa Utara. Apalagi, seni dan budaya Minahasa Utara luar biasa. Lewat KEK, kita akan bangkitkan sektor pariwisata kita,” katanya.
Bupati juga mengajak semua pihak terkait untuk sama-sama mengangkat pariwisata di Minahasa Utara. Khususnya Likupang.
“Namun, Kita juga berharap bantuan DAK pariwisata. Dana itu bisa untuk mewujudkan angkutan wisata laut, kita juga butuh sertifikasi, bimbingan teknis, dan mengangkat Festival Likupang sebagai salah satu atraksi. Mudah-mudahan rakor ini bisa mengangkat KEK Likupang menjadi destinasi yang berkelanjutan,” harapnya.
(atk)