Jamkrindo Gandeng Bank Jatim, SMF, dan REI
A
A
A
Perum Jamkrindo melakukan sinergi bisnis dengan Bank Jatim, Sarana Multigriya Finansial (SMF), dan Realestate Indonesia (REI) terkait program kredit pemilikan rumah (KPR) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto menjelaskan, masing-masing pihak ingin berkontribusi dalam upaya menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam model bisnis ini, sesuai dengan bisnis intinya, Perum Jamkrindo akan memberikan penjaminan bagi kredit pemilikan rumah (KPR) oleh nasabah Bank Jatim yang rumahnya disediakan oleh para pengembang anggota Realestate Indonesia (REI).
“Pemerintah sudah berupaya untuk menekan gap antara pasokan dan kebutuhan hunian melalui program satu juta rumah. Kami dari badan usaha dan asosiasi bisa berkontribusi dengan cara kami. Melalui nota kesepa ham an ini, kami ingin berkontribusi sesuai bidang tugas kami masing-masing,” ujar Randi, di Kantor Pusat Perum Jamkrindo, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, selain menambah portofolio bisnis, penjaminan KPR Bank Jatim untuk rumah yang dibangun oleh anggota REI tersebut juga meningkatkan kehati-hatian bisnis bagi Perum Jamkrindo. Dengan model bisnis tersebut, peluang masyarakat berpeng hasilan rendah untuk mendapatkan hunian semakin terbuka.
Terkait kinerja bisnis, Perum Jamkrindo berhasil mencatatkan kinerja positif pada semester I/2019. Perusahaan terbesar bidang penjaminan tersebut mencatatkan angka volume penjaminan sebesar Rp102,88 triliun atau naik sebesar 18% dari tahun sebelumnya sebesar Rp86,3 triliun.
Pencapaian positif tersebut turut mendongkrak kenaikan laba sebelum pajak (EBT) menjadi Rp372,03 miliar atau naik 82,28% dari tahun sebelumnya Rp204,1 miliar. Total Aset pada Juni 2019 tercatat sebesar Rp17,40 triliun atau meningkat sebesar 7,1% dari aset per 31 Desember 2018. Sementara pencapaian ekuitasnya sebesar Rp11,67 triliun atau naik 3,30% dibandingkan Per 31 Desember 2018.
Randi menegaskan, sampai dengan akhir tahun Perum Jamkrindo optimistis dapat memenuhi target volume penjaminan kredit sebesar Rp182,36 triliun.
“Perum Jamkrindo akan terus berkomi tmen memperluas pasar penjaminan dengan membuka kerja sama baru kepada perbankan, nonperbankan, dan BUMN, serta melakukan kajian-kajian strategis menciptakan produk penjaminan sesuai perkembangan industri perbankan/nonbank,” tandasnya. (Rakhmat Baihaqi)
Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto menjelaskan, masing-masing pihak ingin berkontribusi dalam upaya menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam model bisnis ini, sesuai dengan bisnis intinya, Perum Jamkrindo akan memberikan penjaminan bagi kredit pemilikan rumah (KPR) oleh nasabah Bank Jatim yang rumahnya disediakan oleh para pengembang anggota Realestate Indonesia (REI).
“Pemerintah sudah berupaya untuk menekan gap antara pasokan dan kebutuhan hunian melalui program satu juta rumah. Kami dari badan usaha dan asosiasi bisa berkontribusi dengan cara kami. Melalui nota kesepa ham an ini, kami ingin berkontribusi sesuai bidang tugas kami masing-masing,” ujar Randi, di Kantor Pusat Perum Jamkrindo, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, selain menambah portofolio bisnis, penjaminan KPR Bank Jatim untuk rumah yang dibangun oleh anggota REI tersebut juga meningkatkan kehati-hatian bisnis bagi Perum Jamkrindo. Dengan model bisnis tersebut, peluang masyarakat berpeng hasilan rendah untuk mendapatkan hunian semakin terbuka.
Terkait kinerja bisnis, Perum Jamkrindo berhasil mencatatkan kinerja positif pada semester I/2019. Perusahaan terbesar bidang penjaminan tersebut mencatatkan angka volume penjaminan sebesar Rp102,88 triliun atau naik sebesar 18% dari tahun sebelumnya sebesar Rp86,3 triliun.
Pencapaian positif tersebut turut mendongkrak kenaikan laba sebelum pajak (EBT) menjadi Rp372,03 miliar atau naik 82,28% dari tahun sebelumnya Rp204,1 miliar. Total Aset pada Juni 2019 tercatat sebesar Rp17,40 triliun atau meningkat sebesar 7,1% dari aset per 31 Desember 2018. Sementara pencapaian ekuitasnya sebesar Rp11,67 triliun atau naik 3,30% dibandingkan Per 31 Desember 2018.
Randi menegaskan, sampai dengan akhir tahun Perum Jamkrindo optimistis dapat memenuhi target volume penjaminan kredit sebesar Rp182,36 triliun.
“Perum Jamkrindo akan terus berkomi tmen memperluas pasar penjaminan dengan membuka kerja sama baru kepada perbankan, nonperbankan, dan BUMN, serta melakukan kajian-kajian strategis menciptakan produk penjaminan sesuai perkembangan industri perbankan/nonbank,” tandasnya. (Rakhmat Baihaqi)
(nfl)