BRI Borong 4 Penghargaan di IDX Channel Innovation Award
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memborong 4 penghargaan dalam acara IDX Channel Innovation Award 2019 yang digelar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, tadi malam. Penghargaan tersebut adalah sebagai The Best Innovative Company in Finance sector, The Best Innovation, The Best CEO, dan The Best Millenials Investor Choice.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, Bank BRI memang gencar melakukan inovasi-inovasi terutama untuk mendorong layanan digital banking dengan tetap fokus menggarap sektor UMKM. "Tentu kami bersyukur dengan pencapaian ini dan dengan penghargaan sebanyak ini," katanya di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Menyoroti perkembangan digitalisasi Bank BRI, pada tahun 2018 Bank BRI sudah mendapatkan ISO 27001 untuk Big Data. Bank BRI kembali mendapatkan ISO 27001 untuk product Open Banking BRI pada tahun ini, yaitu BRIAPI (BRI Application Programming Interface) yang merupakan produk perseroan yang memungkinkan pihak ketiga menggunakan fitur atau fungsi layanan finansial dari Bank BRI dalam platform milik mereka dengan cepat dan aman.
Tak hanya itu, dampak digitalisasi tersebut bisa dirasakan secara nyata dalam proses bisnis BRI. Pengajuan pinjaman di Bank BRI di segmen mikro bisa dicairkan dalam hitungan jam di hari yang sama alias satu hari melalui aplikasi BRISPOT.
Penghargaan The Best CEO tidak lepas dari peran Suprajarto, sejak diangkat sebagai Dirut BRI pada Maret 2017, Suprajarto berhasil menorehkan berbagai prestasi selama kepemimpinannya.
Salah satu milestone yakni Suprajarto mampu membawa Bank BRI menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia, baik bank only maupun konsolidasian. Selain itu, dari sisi kinerja BRI terus mampu menorehkan pertumbuhan berkelanjutan di atas rata rata industri perbankan nasional. BRI juga mampu mempertahankan posisi sebagai bank dengan pencetak laba terbesar di Indonesia sejak tahun 2005 dengan tetap fokus menggarap segmen UMKM.
Komitmen BRI untuk fokus pada segmen UMKM juga mampu menjadi tulang punggung kinerja perseroan yang positif dan berkelanjutan. Hingga akhir triwulan II/2019, secara konsolidasian Bank BRI mampu mencetak laba Rp 16,16 triliun atau tumbuh 8,19% dengan aset mencapai Rp1.288,20 triliun atau tumbuh 11,70%. Perseroan juga mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp945,05 triliun atau tumbuh 12,78%. Proporsi DPK masih didominasi oleh dana murah (CASA) berupa tabungan dan giro dengan komposisi mencapai 57,35%.
BBRI juga menjadi saham yang paling banyak diburu oleh investor termasuk para milenial. Pada penutupan perdagangan pada Juli lalu, saham BBRI ditutup di angka Rp4.480 per saham atau meningkat 22% di sepanjang tahun 2019. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 552,59 triliun, BRI menjadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Asia Tenggara.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, Bank BRI memang gencar melakukan inovasi-inovasi terutama untuk mendorong layanan digital banking dengan tetap fokus menggarap sektor UMKM. "Tentu kami bersyukur dengan pencapaian ini dan dengan penghargaan sebanyak ini," katanya di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Menyoroti perkembangan digitalisasi Bank BRI, pada tahun 2018 Bank BRI sudah mendapatkan ISO 27001 untuk Big Data. Bank BRI kembali mendapatkan ISO 27001 untuk product Open Banking BRI pada tahun ini, yaitu BRIAPI (BRI Application Programming Interface) yang merupakan produk perseroan yang memungkinkan pihak ketiga menggunakan fitur atau fungsi layanan finansial dari Bank BRI dalam platform milik mereka dengan cepat dan aman.
Tak hanya itu, dampak digitalisasi tersebut bisa dirasakan secara nyata dalam proses bisnis BRI. Pengajuan pinjaman di Bank BRI di segmen mikro bisa dicairkan dalam hitungan jam di hari yang sama alias satu hari melalui aplikasi BRISPOT.
Penghargaan The Best CEO tidak lepas dari peran Suprajarto, sejak diangkat sebagai Dirut BRI pada Maret 2017, Suprajarto berhasil menorehkan berbagai prestasi selama kepemimpinannya.
Salah satu milestone yakni Suprajarto mampu membawa Bank BRI menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia, baik bank only maupun konsolidasian. Selain itu, dari sisi kinerja BRI terus mampu menorehkan pertumbuhan berkelanjutan di atas rata rata industri perbankan nasional. BRI juga mampu mempertahankan posisi sebagai bank dengan pencetak laba terbesar di Indonesia sejak tahun 2005 dengan tetap fokus menggarap segmen UMKM.
Komitmen BRI untuk fokus pada segmen UMKM juga mampu menjadi tulang punggung kinerja perseroan yang positif dan berkelanjutan. Hingga akhir triwulan II/2019, secara konsolidasian Bank BRI mampu mencetak laba Rp 16,16 triliun atau tumbuh 8,19% dengan aset mencapai Rp1.288,20 triliun atau tumbuh 11,70%. Perseroan juga mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp945,05 triliun atau tumbuh 12,78%. Proporsi DPK masih didominasi oleh dana murah (CASA) berupa tabungan dan giro dengan komposisi mencapai 57,35%.
BBRI juga menjadi saham yang paling banyak diburu oleh investor termasuk para milenial. Pada penutupan perdagangan pada Juli lalu, saham BBRI ditutup di angka Rp4.480 per saham atau meningkat 22% di sepanjang tahun 2019. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 552,59 triliun, BRI menjadi bank dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Asia Tenggara.
(fjo)