Bos OJK Minta Pasar Modal Manfaatkan Era Pelonggaran Moneter

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 12:34 WIB
Bos OJK Minta Pasar...
Bos OJK Minta Pasar Modal Manfaatkan Era Pelonggaran Moneter
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan ekonomi Indonesia telah memasuki dalam era pelonggaran kebijakan moneter dan ekonomi, dengan menurunkan suku bunga acuan.

Pelonggaran ekonomi ini merupakan momentum baik untuk mendorong ekonomi Indonesia, ditengah ketidakpastian global akibat perang dagang AS-China dan kondisi geopolitik.

Seiring itu, Wimboh mengajak para pelaku pasar untuk bergerak lebih agresif dengan memanfaatkan momentum pelonggaran moneter dan ekonomi.

"Di tengah dinamika ekonomi global, kecenderungan akan menurun, kita sudah mulai ke era pelonggaran ekonomi di mana saja. Ini momentum bagus untuk pasar modal bergerak secara lebih agresif agar bisa memanfaatkan kesempatan ini," kata Wimboh Santoso, dalam acara Capital Market Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center Senayan, Jumat (23/8/2019).

Wimboh menambahkan acara Capital Market Summit & Expo 2019 adalah salah satu komitmen OJK dan SRO (self regulatory organization) yakni Bursa Efek Indonesia, Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan Kustodian Sentral Efek Indonesia, untuk meningkatkan peran pasar modal. Peran ini termasuk berupaya mengedukasi masyarakat dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Sambung dia, hingga saat ini, secara year to date, pasar saham asing sudah melakukan aksi beli bersih mencapai Rp61,1 triliun. Adapun arus modal asing di surat berharga negara (SBN) mencapai Rp113 triliun. Penghimpunan dana di pasar modal secara year to date sudah mencapai Rp112,4 triliun.

"Capaian ini tidak lepas dari upaya bersama lembaga pemerintah, stakeholder, SRO, dimana kita tidak boleh berpuas diri. Kita mendorong perekonomian tumbuh 5,3% dalam RAPBN, penghimpunan dana di pasar modal harus mencapai Rp190 triliun di 2020," katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah terus mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi baru, agar yang ada kualitas lebih bagus, bisa menyerap tenaga kerja, berorientasi ekspor, dan meningkatkan wisatawan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1100 seconds (0.1#10.140)