Penguasaan Jutaan Hektar Lahan Sawit Bermasalah, BPK Minta Ditertibkan

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 21:27 WIB
Penguasaan Jutaan Hektar...
Penguasaan Jutaan Hektar Lahan Sawit Bermasalah, BPK Minta Ditertibkan
A A A
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendesak pemerintah untuk menertibkan penguasaan lahan kelapa sawit oleh para pelaku usaha. Pasalnya penguasaan jutaan hektar lahan sawit oleh sejumlah perusahaan tidak memperhatikan lingkungan dan tidak memiliki plasma.

“Saya terus terang tidak mau menyebut perusahaannya, tapi yang jelas perusahaan ini besar dan terdaftar di bursa. BPK telah merekomendasikan kepada pemerintah supaya ditertibkan agar tidak mengganggu penerimaan negara,” ujar Anggota IV BPK Rizal Djalil di Gedung BPK, Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Menurut dia penerimaan negara dari sektor industri sawit telah melampaui industri minyak dan gas bumi (migas). Namun demikian, berdasarkan hasil audit BPK tentang perkebunan kelapa sawit masih banyak penguasaan lahan kelapa sawit bermasalah.

Sebab itu pihaknya meminta kepada pemerintah untuk segera menindaklanjuti khususnya terkait pelanggaran hukum terkait penguasaan lahan di hutan konservasi, hutan lindung dan taman nasional.

“Itu melanggar undang-undang tentang lingkungan, kehutanan dan perkebunan. Untuk itu kami meminta penyelesaian masalah tersebut dapat diselesaikan dengan melibatkan pihak Kepolisian dan Kejaksaan Agung karena sudah masuk ranah pidana,” tandas dia.

Tidak hanya itu, penguasaan lahan sawit juga sering tumpang tindih dengan wilayah pertambangan. Selain itu juga ada pelaku usaha menggarap lahan sawit diluar izin yang telah dikeluarkan pemerintah.

“BPK berharap persoalan tersebut segera diselesaikan untuk menjamin penerimaan negara. Kalau sudah mengikuti aturan harapannya ke depan tidak ada lagi persoalan,” paparnya.

Berdasarkan laporan BPK terdapat jutaan hektar penguasaan lahan kelapa sawit melanggar ketentuan hukum. Sejumlah lahan tersebut tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Lampung. “Rata-rata semua yang ada disitu pemain besar. Tidak usah saya sebut, tapi jumlahnya jutaan hektar,” tandas dia.
(akr)
Berita Terkait
Perkebunan Sawit Berkelanjutan...
Perkebunan Sawit Berkelanjutan Tumbuhkan Ekonomi Desa Terpencil
Tingkatkan Produktivitas,...
Tingkatkan Produktivitas, 2,8 Juta Hektar Kebun Sawit Rakyat Perlu Diremajakan
Perusahaan Pengendali...
Perusahaan Pengendali Hama Tanaman Sawit Unjuk Gigi di Ajang IPOC 2023
SPKS Dukung Pembentukan...
SPKS Dukung Pembentukan Satgas Peningkatan Tata Kelola Industri Kelapa Sawit
Program SMILE Bantu...
Program SMILE Bantu Petani Swadaya Raih Sertifikat RSPO
BPDPKS Gaet AII Lakukan...
BPDPKS Gaet AII Lakukan Valuasi dan Komersialisasi Teknologi Hasil Riset Kelapa Sawit
Berita Terkini
Berkat Klasterkuhidupku...
Berkat Klasterkuhidupku BRI, Usaha Tenun Ulos Ini Berhasil Meraih Sukses
15 menit yang lalu
BI: Penjualan Ritel...
BI: Penjualan Ritel Maret 2025 Naik Ditopang Efek Lebaran
1 jam yang lalu
Kembali Raih PROPER,...
Kembali Raih PROPER, GRP Tegaskan Peran Aktif dalam Industri Hijau
1 jam yang lalu
Libur Panjang Paskah,...
Libur Panjang Paskah, KAI Siapkan 821 Ribu Tempat Duduk untuk KA Jarak Jauh
1 jam yang lalu
Fitch Ratings Tetapkan...
Fitch Ratings Tetapkan Peringkat Nasional Jangka Panjang Pertagas AA+(idn)
2 jam yang lalu
Kapolda Jambi-SKK Migas...
Kapolda Jambi-SKK Migas Sumbagsel Perkuat Sinergi Dukung Sektor Migas
3 jam yang lalu
Infografis
NASA Minta Penduduk...
NASA Minta Penduduk Bumi Siaga 1, Kondisi Alam Semesta Tak Stabil
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved