Brigade Alsintan Cara Jitu Optimalisasi Target 200 Ribu Hektar Lahan

Rabu, 28 Agustus 2019 - 23:12 WIB
Brigade Alsintan Cara...
Brigade Alsintan Cara Jitu Optimalisasi Target 200 Ribu Hektar Lahan
A A A
MUARA PADANG - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bantuan excavator yang diberikan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengoptimalisasi lahan rawa di Provinsi Sumatra Selatan harus digunakan secara berkelompok seperti brigade alat mesin pertanian (alsintan).

Menurut dia, hanya dengan cara ini penggunaan excavator dapat lebih maksimal dengan biaya yang lebih hemat. Untuk memperlancar progam Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi), Mentan Amran menginginkan ada 5 sampai 6 excavator yang mengerjakan satu lokasi sekaligus.

Dengan bergerak dalam tim, pengawasannya akan mudah dan murah. Sedangkan jika bekerja sendiri-sendiri, biayanya akan mahal karena butuh pengawas yang banyak.

"Satu lokasi kerjakan dengan 5 excavator sekaligus, sehingga cepat bergeraknya. Kalau 1 lokasi hanya 1 mesin, beda spiritnya. Dalam 1 brigade lebih cepat. Dan juga, usahakan alsintan ini bekerja 24 jam. Jika selama ini alsintan bekerja 1 shift, buat jadi 3 shift. Ini agar target 200 ribu hektare lahan yang digarap di Sumsel tercapai hingga Oktober nanti," ujar Amran, saat meninjau progres program Serasi di Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (28/8/2019).

Dengan optimalisasi lahan sawah rawa, Amran optimistis Sumsel akan menjadi salah satu tumpuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Bahkan bukan tidak mungkin Sumsel menjadi lumbung pangan nasional, seperti yang selama ini dicita-citakan.

Mentan Amran sendiri sangat serius menjadikan Sumatra Selatan sebagai lumbung pangan nasional lewat optimalisasi lahan rawa. Ada 3 kabupaten yang dipacu luas tambah tanamnya, yakni Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin.

"Untuk mendukungnya, Kita sudah siap 118 eksavator yang untuk Provinsi Sumatera Selatan, jika target tercapai maka eksavator akan ditambah lagi. Dengan target Serasi untuk Sumatra Selatan, pada 2021, program ini akan membawa Sumatra Selatan berada di peringkat pertama penyumbang pangan nasional," tegas Amran.

Brigade Alsintan yang diprogramkan Kementan dinilai sangat membantu para petani. Alasannya, untuk meminjam sewa alsintan dari Brigade Alsintan ini banyak keuntungannya. Petani juga dipersilakan memanfaatkan alsintan yang tersimpan di Dinas Pertanian atau Kodim setempat. Petani tinggal membuat surat permohonan melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di wilayah masing-masing.

Di Brigade Alsintan sendiri sudah tersedia berbagai alat pertanian modern. Seperti excavator, traktor roda dua, traktor roda empat, transplanter (penanam) dan pompa air serta excavator atau backhoe dan semuanya dalam kondisi baru. Alsintan tersebut sengaja dititipkan Kementan untuk membantu petani dalam rangka mewujudkan swasembada pangan.

Gubernur Sumsel Herman Deru yang mendampingi kunjungan Mentan Amran di Banyuasin dan berlanjut ke Ogan Komering Ilir (OKI), sangat berterima kasih atas perhatian luar biasa Mentan Amran terhadap percepatan kemajuan pertanian di Sumsel.

"Atas perhatian Pak Menteri ini bapak-bapak, ibu-ibu, seluruh petani di Sumsel harus tenenan (benar-benar serius) memanfaatkan semua bantuan yang diberikan. Caranya, ya kita harus bekerja keras mewujudkan target 200 ribu lahan sebagaimana yang diharapkan pak menteri," kata Herman Deru di hadapan ratusan petani di Banyuasin.

Tak lupa Herman Deru berdoa, semoga Mentan Amran di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo, bisa kembali masuk kabinet.
Alasannya, ujar Deru, agar program Serasi yang digagas Mentan Amran bisa berkelanjutan.

"Mari kita doakan Pak Amran Sulaiman tetap menjadi menteri dan dipertahankan dalam kabinet yang baru nanti," doa Heru yang langsung diamini ratusan petani.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, progres hingga 27 Agustus 2019, sudah dilakukan SID seluas 167.644 ha dan SP2D: 111.690 ha dengan nilai Rp334,7 miliar.

Program Serasi Sumsel ini tersebar di berbagai daerah. Banyuasin 82.559 ha dengan 67 excavator, Musi Banyuasin 35.143 ha dengan 12 excavator, OKI 67.948 ha dengan 19 excavator, Ogan Ilir 1.200 ha, OKU Timur 4.000 ha dengan 6 excavator, Muratara 1.000 ha dengan 3 excavator, Pali 5.850 ha dengan 2 excavator, OKU 300 ha dengan 1 excavator dan Muara Enim 2.000 ha dengan 3 excavator.

"Akan ada langkah strategis. Salah satunya memetakan posisi excavator dan membuat rencana (road map) pergiliran excavator. Pekerjaan dilaksanakan simultan antara penggunaan excavator dan pekerjaan saluran kecil (kwarter) melalui padat karya petani," jelas Sarwo Edhy.

Selain itu, juga ada pendampingan aspek penyelesaian teknis, administratif dan keuangan di tingkat UPKK/Gapoktan dan Dinas. Pengawalan percepatan kegiatan juga akan melibatkan TNI, Kejaksaan Agung, Penyuluh dan PJ yang ditunjuk dari Pusat, Propinsi dan Kabupaten.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1673 seconds (0.1#10.140)