KCN Kebut Pembangunan Pelabuhan Marunda
KCN Kebut Pembangunan Pelabuhan Marunda
A
A
A
JAKARTA - PT Karya Citra Nusantara (KCN) memastikan tetap melanjutkan pembangunan seluruh dermaga di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, yang akan menjadi pendukung Pelabuhan Tanjung Priok.
Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi mengatakan, perkara hukum dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) beberapa tahun terakhir memang cukup menghambat pembangunan tiga dermaga di Marunda yang dikerjakan PT KCN. Namun KCN akhirnya berhasil menuntaskan 100% pembangunan dermaga pier 1 seluas 42 hektare. Saat ini PT KCN sedang dalam proses pembangunan dermaga pier 2 yang berjarak sekitar 250 meter dari pier 1.
“Untuk pier 2, perkembangan pengerjaannya sejak 2018 hingga kini sekitar 30%. Sementara pier 3 belum masuk pengerjaan,” ujar Widodo di site PT KCN di Pelabuhan Marunda, Sabtu (31/8).
Berdasakan pantauan KORAN SINDO, sebagian proyek pier 2 masih berupa perairan, belum menjadi daratan bakal dermaga. Total luas supporting area di sana mencapai 100 hektare dengan panjang dermaga 5,35 km. Menurut Widodo, sesuai rencana induk pelabuhan nasional, ketiga dermaga seharusnya tuntas pada 2020.
Namun perkara hukum yang melibatkan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) membuat target waktu, anggaran dan lainnya berubah. Widodo menyebutkan, dana yang dibutuhkan untuk membangun pier 1, 2 dan 3 sekitar Rp9 triliun.
Pelabuhan Marunda sebagai proyek strategis nasional berfungsi sebagai pelabuhan khusus barang curah (non-peti kemas) untuk mendukung aktivitas pelabuhan utama Tanjung Priok. Tujuannya, untuk membuat dwelling time Indonesia lebih berdaya saing. “Intinya agar proses bongkar muat menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Ini kan salah satu tolok ukur investasi yang menyokong perekonomian negara,” jelas Widodo.
Dia kembali menekankan bahwa PT KCN merevitalisasi wilayah perairan menjadi daratan untuk dermaga pelabuhan. PT KCN sengaja menandai batas garis bibir pantai Teluk Jakarta sebelum dermaga dibangun sepanjang 1.700 meter dengan tiang bendera Merah Putih setiap 100 meter. (Armydian)
Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi mengatakan, perkara hukum dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) beberapa tahun terakhir memang cukup menghambat pembangunan tiga dermaga di Marunda yang dikerjakan PT KCN. Namun KCN akhirnya berhasil menuntaskan 100% pembangunan dermaga pier 1 seluas 42 hektare. Saat ini PT KCN sedang dalam proses pembangunan dermaga pier 2 yang berjarak sekitar 250 meter dari pier 1.
“Untuk pier 2, perkembangan pengerjaannya sejak 2018 hingga kini sekitar 30%. Sementara pier 3 belum masuk pengerjaan,” ujar Widodo di site PT KCN di Pelabuhan Marunda, Sabtu (31/8).
Berdasakan pantauan KORAN SINDO, sebagian proyek pier 2 masih berupa perairan, belum menjadi daratan bakal dermaga. Total luas supporting area di sana mencapai 100 hektare dengan panjang dermaga 5,35 km. Menurut Widodo, sesuai rencana induk pelabuhan nasional, ketiga dermaga seharusnya tuntas pada 2020.
Namun perkara hukum yang melibatkan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) membuat target waktu, anggaran dan lainnya berubah. Widodo menyebutkan, dana yang dibutuhkan untuk membangun pier 1, 2 dan 3 sekitar Rp9 triliun.
Pelabuhan Marunda sebagai proyek strategis nasional berfungsi sebagai pelabuhan khusus barang curah (non-peti kemas) untuk mendukung aktivitas pelabuhan utama Tanjung Priok. Tujuannya, untuk membuat dwelling time Indonesia lebih berdaya saing. “Intinya agar proses bongkar muat menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Ini kan salah satu tolok ukur investasi yang menyokong perekonomian negara,” jelas Widodo.
Dia kembali menekankan bahwa PT KCN merevitalisasi wilayah perairan menjadi daratan untuk dermaga pelabuhan. PT KCN sengaja menandai batas garis bibir pantai Teluk Jakarta sebelum dermaga dibangun sepanjang 1.700 meter dengan tiang bendera Merah Putih setiap 100 meter. (Armydian)
(nfl)
Explore More