Singkirkan Malaysia, Bos Kebab Baba Rafi Menang di APEC Chili
A
A
A
JAKARTA - Founder dan CEO PT Sari Kreasi Boga yang menaungi merek Kebab Baba Rafi, Nilam Sari, mengharumkan nama Indonesia setelah berhasil menang dalam APEC Online to Offline (O2O) Forum di Chili, Senin (2/9/2019) waktu setempat.
Nilam dinilai unggul dari pelaku usaha rintisan (startup) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) negara-negara Asia Pasifik lainnya seperti dari Malaysia, Filipina, Peru, Vietnam, Thailand, Taiwan, dan tuan rumah Chili.
"Alhamdulillah, hari ini menang pitching presentasi O2O membawa konsep Kebab Kitchen by Baba Rafi virtual kitchen," tulis Nilam di akun Instagram (IG) @nilambabarafi, hari ini, Selasa (3/9/2019).
Dalam APEC O2O Forum tersebut, Nilam bersama sejumlah startup dan UKM dari negara-negara Asia Pasifik menghadiri sesi dialog dan diskusi panel seputar inovasi digital dan peluang UKM di era baru transformasi digital.
Selanjutnya, satu per satu startup/UKM mempresentasikan inovasi digital dari setiap usahanya.
Mengenakan kebaya hitam dan kain tenun, Nilam dengan percaya diri mempresentasikan tentang salah satu inovasi bisnis di era digital yaitu Kebab Kitchen yang memungkinkan setiap orang untuk berbisnis kebab dari rumah dan bisa dikelola sendiri.
"Saat ini konsep waralaba di Indonesia mulai berubah ke arah seperti Ghost Kitchen dan virtual kitchen. Kami saat ini juga sharing semacam virtual kitchen dan Ghost kitchen ke sejumlah UKM yang sudah beroperasi minimal setahun," kata Nilam dalam presentasinya.
Menurut Nilam, Kebab Kitchen sejalan dengan konsep pemberdayaan perempuan untuk menyokong stabilitas keuangan mereka. Sembari mengurus keluarga di rumah, perempuan khususnya kaum ibu tetap bisa memiliki penghasilan sendiri.
Dengan modal investasi berkisar Rp20 juta, sudah bisa langsung jualan Kebab Kitchen by Baba Rafi dengan memanfaatkan rumah sendiri.
"Karena dari rumah tak perlu lagi memikirkan lokasi outlet dan sewanya, biaya karyawan, dan operasional outlet. Simple, mudah, bisa dikelola sendiri dan tetap bisa dekat dengan keluarga," ujarnya berpromosi.
Seiring tren layanan antar (delivery) yang memanfaatkan aplikasi digital, sistem Ghost Kitchen juga mengandalkan market utama pemesanan online lewat GoFood dan GrabFood. Selain itu, dilengkapi sistem POS yang mencakup mulai penjualan sampai inventori sehingga dapat dengan mudah diakses lewat gadget.
Sementara itu, suami Nilam Sari, Aat Shadewa, turut meluapkan rasa bangga atas pencapaian sang istri lewat IG-nya @aatshadewa.
"Memang beda kalau punya prestasi yang asli dan dihargai atau di-respect oleh semua orang khususnya dunia internasional. Nilam diundang oleh APEC untuk mempresentasikan tentang revolusi bisnis yang dibuat dan merupakan idenya yaitu Kebab Kitchen di Concepcion, Chili. Dari 20 negara yang ada, Nilam Sari dipilih jadi juara yang mewakili negara Indonesia," tulisnya.
Dia pun menjelaskan bahwa penghargaan yang diterima adalah murni berkat kerja keras Nilam dalam membangun usaha hingga seperti sekarang ini.
"Just proud of her, benar-benar real achievement dan direspect oleh semua orang. Bukan penghargaan yang diberikan karena 'membeli' penghargaan tersebut atau mengaku-ngaku diundang ke sebuah acara padahal mbayar, bukan...!!," tukasnya.
Sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut terkait kompensasi atau benefit yang didapat Nilam atas kemenangannya itu.
Nilam dinilai unggul dari pelaku usaha rintisan (startup) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) negara-negara Asia Pasifik lainnya seperti dari Malaysia, Filipina, Peru, Vietnam, Thailand, Taiwan, dan tuan rumah Chili.
"Alhamdulillah, hari ini menang pitching presentasi O2O membawa konsep Kebab Kitchen by Baba Rafi virtual kitchen," tulis Nilam di akun Instagram (IG) @nilambabarafi, hari ini, Selasa (3/9/2019).
Dalam APEC O2O Forum tersebut, Nilam bersama sejumlah startup dan UKM dari negara-negara Asia Pasifik menghadiri sesi dialog dan diskusi panel seputar inovasi digital dan peluang UKM di era baru transformasi digital.
Selanjutnya, satu per satu startup/UKM mempresentasikan inovasi digital dari setiap usahanya.
Mengenakan kebaya hitam dan kain tenun, Nilam dengan percaya diri mempresentasikan tentang salah satu inovasi bisnis di era digital yaitu Kebab Kitchen yang memungkinkan setiap orang untuk berbisnis kebab dari rumah dan bisa dikelola sendiri.
"Saat ini konsep waralaba di Indonesia mulai berubah ke arah seperti Ghost Kitchen dan virtual kitchen. Kami saat ini juga sharing semacam virtual kitchen dan Ghost kitchen ke sejumlah UKM yang sudah beroperasi minimal setahun," kata Nilam dalam presentasinya.
Menurut Nilam, Kebab Kitchen sejalan dengan konsep pemberdayaan perempuan untuk menyokong stabilitas keuangan mereka. Sembari mengurus keluarga di rumah, perempuan khususnya kaum ibu tetap bisa memiliki penghasilan sendiri.
Dengan modal investasi berkisar Rp20 juta, sudah bisa langsung jualan Kebab Kitchen by Baba Rafi dengan memanfaatkan rumah sendiri.
"Karena dari rumah tak perlu lagi memikirkan lokasi outlet dan sewanya, biaya karyawan, dan operasional outlet. Simple, mudah, bisa dikelola sendiri dan tetap bisa dekat dengan keluarga," ujarnya berpromosi.
Seiring tren layanan antar (delivery) yang memanfaatkan aplikasi digital, sistem Ghost Kitchen juga mengandalkan market utama pemesanan online lewat GoFood dan GrabFood. Selain itu, dilengkapi sistem POS yang mencakup mulai penjualan sampai inventori sehingga dapat dengan mudah diakses lewat gadget.
Sementara itu, suami Nilam Sari, Aat Shadewa, turut meluapkan rasa bangga atas pencapaian sang istri lewat IG-nya @aatshadewa.
"Memang beda kalau punya prestasi yang asli dan dihargai atau di-respect oleh semua orang khususnya dunia internasional. Nilam diundang oleh APEC untuk mempresentasikan tentang revolusi bisnis yang dibuat dan merupakan idenya yaitu Kebab Kitchen di Concepcion, Chili. Dari 20 negara yang ada, Nilam Sari dipilih jadi juara yang mewakili negara Indonesia," tulisnya.
Dia pun menjelaskan bahwa penghargaan yang diterima adalah murni berkat kerja keras Nilam dalam membangun usaha hingga seperti sekarang ini.
"Just proud of her, benar-benar real achievement dan direspect oleh semua orang. Bukan penghargaan yang diberikan karena 'membeli' penghargaan tersebut atau mengaku-ngaku diundang ke sebuah acara padahal mbayar, bukan...!!," tukasnya.
Sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut terkait kompensasi atau benefit yang didapat Nilam atas kemenangannya itu.
(ind)