BRI Syariah Perkuat Layanan Digital

Rabu, 04 September 2019 - 13:33 WIB
BRI Syariah Perkuat...
BRI Syariah Perkuat Layanan Digital
A A A
JAKARTA - PT Bank BRI Syariah Tbk (BRI Syariah) terus menggenjot ekspansi bisnis dengan teknologi digital, khususnya dalam aplikasi di ponsel pintar (smartphone).

Rencana terbaru perseroan siapkan penyaluran pembiayaan dengan menggandeng Investree Syariah. Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy mengatakan, pihaknya siap menjadi lender atau pemberi pinjaman pada platform PT Investree Radhika Jaya (Investree) yang telah memiliki izin layanan syariah.

Setidaknya kuartal empat tahun ini kerja sama akan mulai dilakukan mengikuti induknya BRI yang sudah lebih dulu menyalurkan dana sebesar Rp200 miliar sebagai lender.“Porsi kami setengah dari nilai yang disalurkan induk. Targetnya, kuartal empat 2019 akan mulai disalurkan. Nanti tinggal MoU dan kami akan menjadi bank syariah pertama yang menyalurkan peer to peer (P2P) lending di Indonesia,” ujar Fidri saat menerima kunjungan KORAN SINDO dan SINDONews di kantor Bank BRI Syariah, Jakarta, kemarin.

Menurut dia, hal ini akan mem perkuat layanan digital perseroan yang telah diakses melalui smartphone (mobile BRIS), internet banking BRIS, dan BRISPay yang berbasis QR Code. Hal ini mengikuti tren masyarakat yang semakin banyak menaruh dananya di aplikasi dompet digital. Jadi, BRISPay langsung terhubung dengan mobile banking BRIsyariah.

Nasabah tidak perlu memindahkan dananya ke aplikasi tertentu. BRISPay sifatnya cashless dan card-less serta bisa menjadi sarana perencanaan keuangan yang akurat. Semua transaksi nasabah akan tercatat secara lengkap dan mudah dilacak.

“Layanan digital kami berhasil mendorong hingga 70% dari total transaksi dilakukan di smartphone. Fitur di aplikasi mobile banking bervariasi terus dikembangkan,” jelasnya. Perseroan juga mulai melakukan proses konversi nasabah induk usahanya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Provinsi Aceh.

Aturan Qanun Aceh No 11/2018 membuat lembaga keuangan yang beroperasi di Aceh berdasarkan prinsip syariah sehingga dampaknya dilakukan konversi da ri BRI Aceh menjadi BRI Syariah. Kanwil BRI Aceh memiliki 11 kantor cabang dan 11 kantor cabang pembantu serta 151 unit mikro yang akan dialihkan ke BRI Syariah.

“Proses konversi dilakukan dengan batas waktu hingga 2021. Ini akan menambah nilai aset kami. Potensi sekitar Rp13 triliun saat konversi selesai dilakukan,” paparnya. Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi menambahkan, perseroan terus mengikuti perkembangan kebutuhan nasabah.

Hal ini menjadi dasar pengembangan aplikasi dengan fitur yang sangat dibutuhkan segmen syariah. Nasabah semakin butuh transaksi menggunakan smartphone dan sisanya masih dilakukan di ATM dan teller. Berbagai fitur terus dikembangkan mulai transfer, pembayaran, beli pulsa, bayar zakat, cari masjid terdekat, donasi dengan QR code, hingga membeli kurban lewat aplikasi.

“Bahkan sekarang beli sukuk ritel dan daftar umrah juga bisa dengan aplikasi kami. Tren belanja saat ini semakin jarang menggunakan uang tunai, terutama dengan OVO,” kata Fahmi.

Sebelumnya, Direktur Bisnis Komersial BRI Syariah Kokok Alun Akbar menyatakan, perusahaan tahun ini menargetkan bisnis pembiayaan akan tumbuh 20-25% sementara sim panan tumbuh 15-20%.

Beberapa strategi di antaranya peningkatan layanan perbankan digital untuk menunjang pertumbuhan bisnis lebih optimal di segmen mikro dan konsumer. Segmen konsumer BRI Syariah pada semester pertama 2019 tumbuh sebesar 21,59% secara year on year (yoy).

Sementara kontribusi terbesar disumbang oleh pembiayaan Multi Faedah iB salary based. Hingga akhir semester I/2019, BRI Syariah sukses membukukan laba sebesar Rp35 miliar. Ke depan, perseroan akan fokus pada peningkatan kualitas aset lewat beberapa program antara lain perbaikan proses underwriting dan pembentukan tim task force untuk meningkatkan kualitas aset.

Dalam pembiayaan bermasalah, perseroan menunjukkan perbaikan dibandingkan posisi pada akhir 2018. Rasio NPF pada semester pertama 2019 turun menjadi 4,51% dibandingkan akhir 2018 sebesar 4,97%. (Hafid Fuad)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6460 seconds (0.1#10.140)