Perang Dagang Bikin Permintaan Kredit Perbankan Tertekan

Senin, 09 September 2019 - 16:06 WIB
Perang Dagang Bikin Permintaan Kredit Perbankan Tertekan
Perang Dagang Bikin Permintaan Kredit Perbankan Tertekan
A A A
JAKARTA - Pelemahan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS), China dan negara-negara Uni Eropa, ditambah meningkatnya risiko akibat perang dagang berdampak pada perbankan. Meningkatnya risiko menyebabkan permintaan kredit tertekan.

"Kami menyadari tantangan perbankan nasional ke depan akan terus meningkat. Tantangan-tantangan ini mungkin akan menekan permintaan kredit perbankan nasional. Pada saat yang bersamaan, bank-bank nasional pun akan lebih selektif dalam penyaluran kredit mempertimbangkan prospek bisnis yang semakin ketat," ujar Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk Panji Irawan di Jakarta, Senin (9/9/2019).

Namun demikian, dia menambahkan di tengah peningkatan risiko dan ketidakpastian ekonomi tersebut, masih ada peluang-peluang bisnis bagi perbankan nasional, baik peluang bisnis kredit dan bisnis transaksi.

"Beberapa sektor yang prospektif adalah yang didorong oleh berbagai program pemerintah, yaitu sektor jasa kesehatan, farmasi, pendidikan, ekonomi kreatif dan pariwisata. Kami juga optimis pertumbuhan sektor infrastruktur ke depan masih
akan baik," katanya.

Selain itu, lanjut Panji, masih ada beberapa sektor lainnya yang memiliki prospek yang baik. Di antaranya adalah sektor perdagangan fast moving consumer goods dan sektor telekomunikasi, sejalan dengan membaiknya daya beli masyarakat dan terus meningkatnya penetrasi pengguna internet.

"Namun demikian, kami optimis stabilitas ekonomi nasional masih terjaga dan masih bisa tumbuh lebih baik dari negara-negara berkembang lainnya pada tahun 2019," pungkasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5533 seconds (0.1#10.140)