Kapabilitas Meningkat, Debitur KUR BNI di Lumajang dan Gresik Naik Kelas
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) "Naik Kelas" kepada para pengusaha yang meningkat kapabilitas serta daya saingnya. Setelah menyalurkan KUR "Naik Kelas" di Labuan Bajo dan Denpasar, kali ini BNI turut memberikan KUR kepada pengusaha UMKM serta petani di daerah Lumajang dan Gresik.
Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama BNI Achmad Baiquni serta disaksikan oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Danau Ranupani, Lumajang, Jawa Timur, hari ini. Prosesi serupa juga dilaksanakan di Gresik, Jawa Timur.
General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo menuturkan, untuk lebih menggenjot penyaluran KUR, BNI juga menyalurkan KUR "Naik Kelas" kepada para debiturnya. Debitur tersebut merupakan pengusaha UMKM yang bergelut di bidang antara lain pariwisata, perdagangan, peternakan, konveksi serta petani.
"Naik Kelas yang dimaksud adalah peningkatan fasilitas kredit yang diberikan oleh BNI kepada debitur. Pada kesempatan tersebut, sebagian debitur naik kelas dari KUR Mikro (maksimal plafon Rp25 juta) menjadi KUR Kecil (maksimal plafon Rp500 juta) serta KUR Kecil menjadi penerima kredit BNI Wirausaha (BWU) (maksimal plafon Rp 1 miliar). Tentunya peningkatan fasilitas kredit tersebut berdasarkan usaha debitur yang semakin maju dan kemampuan repayment yang meningkat," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/9/2019).
Sampai dengan Agustus 2019, realisasi penyaluran KUR oleh BNI tercatat telah mencapai Rp12,85 triliun atau 80% dari target 2019. Sebagian besar KUR tersebut tersalurkan ke sektor produksi, yang mencapai sebesar 51,8% dari total KUR yang telah didistribusikan hingga Agustus 2019.
Pada kesempatan yang sama BNI turut memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pengerasan jalan lingkungan/desa sepanjang 735 meter di Dusun Karanganyar, Kabupaten Lumajang; penyediaan 4 ekor Sapi Perah kepada Dusun Karanganyar, Kabupaten Lumajang; serta penyediaan 10 tempat Sampah di Desa Wisata Ranupani.
Penyerahan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama BNI Achmad Baiquni serta disaksikan oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Danau Ranupani, Lumajang, Jawa Timur, hari ini. Prosesi serupa juga dilaksanakan di Gresik, Jawa Timur.
General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo menuturkan, untuk lebih menggenjot penyaluran KUR, BNI juga menyalurkan KUR "Naik Kelas" kepada para debiturnya. Debitur tersebut merupakan pengusaha UMKM yang bergelut di bidang antara lain pariwisata, perdagangan, peternakan, konveksi serta petani.
"Naik Kelas yang dimaksud adalah peningkatan fasilitas kredit yang diberikan oleh BNI kepada debitur. Pada kesempatan tersebut, sebagian debitur naik kelas dari KUR Mikro (maksimal plafon Rp25 juta) menjadi KUR Kecil (maksimal plafon Rp500 juta) serta KUR Kecil menjadi penerima kredit BNI Wirausaha (BWU) (maksimal plafon Rp 1 miliar). Tentunya peningkatan fasilitas kredit tersebut berdasarkan usaha debitur yang semakin maju dan kemampuan repayment yang meningkat," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/9/2019).
Sampai dengan Agustus 2019, realisasi penyaluran KUR oleh BNI tercatat telah mencapai Rp12,85 triliun atau 80% dari target 2019. Sebagian besar KUR tersebut tersalurkan ke sektor produksi, yang mencapai sebesar 51,8% dari total KUR yang telah didistribusikan hingga Agustus 2019.
Pada kesempatan yang sama BNI turut memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pengerasan jalan lingkungan/desa sepanjang 735 meter di Dusun Karanganyar, Kabupaten Lumajang; penyediaan 4 ekor Sapi Perah kepada Dusun Karanganyar, Kabupaten Lumajang; serta penyediaan 10 tempat Sampah di Desa Wisata Ranupani.
(fjo)