BI, BNI dan BukuWarung Dorong UMKM Naik Kelas lewat Transaksi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia , Bank BNI dan BukuWarung mengembangkan layanan keuangan digital yang dapat memberikan solusi bertransaksi bagi nasabah UMKM berbasis Quick Response Indonesian Standar (QRIS). Diharapkan melalui inovasi keuangan digital tersebut UMKM lebih cepat naik kelas.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati
mengatakan transformasi digital semakin penting untuk mendorong pemulihan ekonomi. Sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia, UMKM perlu didukung dengan digital features yang mudah serta ekosistem keuangan digital yang terintegrasi.
"BI bersama industri dan asosiasi telah meluncurkan QRIS yang merupakan game changer untuk metode pembayaran ritel. QRIS ini menjadi solusi untuk pembayaran yang lebih sehat di masa pandemi karena meminimalisir kontak saat transaksi dan hal ini sesuai dgn rekomendasi WHO," kata dia seperti dikutip dari pernyataannya, Senin (28/9/2021).
Dia mengatakan pengadopsian QRIS dalam bertransaksi merupakan langkah penting untuk memperluas literasi keuangan dan pengembangan digitalisasi UMKM. Pengadopsian QRIS dapat menaikkan kelas UMKM karena mendorong pelaku usaha untuk memiliki rekening bank, yang lebih lanjut membantu mereka berstatus bankable guna memperoleh berbagai layanan perbankan, termasuk bantuan permodalan.
Selain itu, metode QRIS yang sifatnya nontunai dan nirsentuh dapat mendukung transaksi UMKM yang lebih memenuhi protokol kesehatan. Dengan demikian, diharapkan realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui pemberdayaan UMKM bisa dipercepat. Sejak diluncurkan pada 2019, kata dia, penggunaan QRIS telah tersebar di 34 provinsi dan 480 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia.
Dia melanjutkan kemudahan QRIS telah dinikmati oleh pengusaha berbagi segmen, termasuk UMKM. Hal tersebut menandakan makin luasnya ekosistem QRIS yang didukung oleh 66 penyelenggara baik bank maupun nonbank.
"Dengan kemudahan interkoneksi tersebut, saat ini diperkirakan lebih dari 80 juta masyarakat Indonesia baik di kota maupun di desa sudah dapat melakukan pembayaran melalui QRIS," tambah Fitria.
Senior Executive Vice President Bisnis Digital Bank BNI Rian Kaslan mengatakan pelaku UMKM didorong untuk mengadopsi penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran yang efisien dan aman karena tidak harus menyiapkan kembalian dan menghindarkan pengguna dari risiko menerima uang palsu saat bertransaksi. Inovasi teknologi dapat membuat layanan keuangan menjadi mudah, aman dan nyaman bagi nasabah.
Tidak hanya itu, digitalisasi membuka lebar pintu peluang inklusi ekonomi dan keuangan bagi seluruh masyarakat, khususnya UMKM. Oleh karena itu, BNI turut mengembangkan layanan keuangan berbasis digital yang dapat memberikan solusi bertransaksi, salah satunya pembayaran berbasis QRIS.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati
mengatakan transformasi digital semakin penting untuk mendorong pemulihan ekonomi. Sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia, UMKM perlu didukung dengan digital features yang mudah serta ekosistem keuangan digital yang terintegrasi.
"BI bersama industri dan asosiasi telah meluncurkan QRIS yang merupakan game changer untuk metode pembayaran ritel. QRIS ini menjadi solusi untuk pembayaran yang lebih sehat di masa pandemi karena meminimalisir kontak saat transaksi dan hal ini sesuai dgn rekomendasi WHO," kata dia seperti dikutip dari pernyataannya, Senin (28/9/2021).
Dia mengatakan pengadopsian QRIS dalam bertransaksi merupakan langkah penting untuk memperluas literasi keuangan dan pengembangan digitalisasi UMKM. Pengadopsian QRIS dapat menaikkan kelas UMKM karena mendorong pelaku usaha untuk memiliki rekening bank, yang lebih lanjut membantu mereka berstatus bankable guna memperoleh berbagai layanan perbankan, termasuk bantuan permodalan.
Selain itu, metode QRIS yang sifatnya nontunai dan nirsentuh dapat mendukung transaksi UMKM yang lebih memenuhi protokol kesehatan. Dengan demikian, diharapkan realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui pemberdayaan UMKM bisa dipercepat. Sejak diluncurkan pada 2019, kata dia, penggunaan QRIS telah tersebar di 34 provinsi dan 480 kota atau kabupaten di seluruh Indonesia.
Dia melanjutkan kemudahan QRIS telah dinikmati oleh pengusaha berbagi segmen, termasuk UMKM. Hal tersebut menandakan makin luasnya ekosistem QRIS yang didukung oleh 66 penyelenggara baik bank maupun nonbank.
"Dengan kemudahan interkoneksi tersebut, saat ini diperkirakan lebih dari 80 juta masyarakat Indonesia baik di kota maupun di desa sudah dapat melakukan pembayaran melalui QRIS," tambah Fitria.
Senior Executive Vice President Bisnis Digital Bank BNI Rian Kaslan mengatakan pelaku UMKM didorong untuk mengadopsi penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran yang efisien dan aman karena tidak harus menyiapkan kembalian dan menghindarkan pengguna dari risiko menerima uang palsu saat bertransaksi. Inovasi teknologi dapat membuat layanan keuangan menjadi mudah, aman dan nyaman bagi nasabah.
Tidak hanya itu, digitalisasi membuka lebar pintu peluang inklusi ekonomi dan keuangan bagi seluruh masyarakat, khususnya UMKM. Oleh karena itu, BNI turut mengembangkan layanan keuangan berbasis digital yang dapat memberikan solusi bertransaksi, salah satunya pembayaran berbasis QRIS.