Sri Mulyani Sindir Pejabat Daerah yang Malas Lihat Laporan Keuangan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyayangkan masih adanya pejabat daerah yang enggan melihat laporan keuangan, dengan alasan rumit. Untuk itu, Sri Mulyani mengimbau agar pejabat tersebut menanyakan secara langsung ke pemerintah pusat.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, bahkan menyindir pola perilaku beberapa pejabat daerah yang menanyakan anggaran daerah dengan chatting menggunakan aplikasi WhatsApp. Hal ini ditemukan Sri Mulyani saat dirinya berkunjung ke Papua, dimana beberapa pejabat menanyakan jumlah anggaran untuk Papua.
Padahal, kata dia, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selalu memberikan informasi terbuka mengenai anggaran daerah maupun pusat.
"Banyak yang nanya ke saya seharusnya berapa anggaran untuk daerah. Dan mereka nanya hanya lewat WhatsApp, saya bukan keberatan soal WA tapi kulturnya yang malas lihat laporan keuangan karena rumit," beber Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Menurutnya keuangan negara adalah instrumen tujuan nasional dalam membanguan infrastruktur untuk Indpnesia. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
"Kita tidak boleh melupakan hubungan penggunaan keuangan negara bagi tujuan negara agar menciptakan lapangan kerja, mengurangi kesenjangan kemiskinan dan meningkatkan indeks pembangunan manusia," jelasnya.
Karena itu, Sri Mulyani menginginkan agar para pejabat bisa memahami dan mengelola laporan keuangan secara baik dan akuntabel. Tujuannya memajukan Indonesia. Hal ini penting dilakukan, sambung dia, karena Kementerian Keuangan sudah mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dalam membuat laporan keuangan.
"Saat ini kita masuk ke big data dan business intelligence, ini hal besar karena itu pemerintah pusat dan daerah harus saling bersinergi dalam laporan keuangan. Sehingga dapat membuat keputusan yang powerfull," terangnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, bahkan menyindir pola perilaku beberapa pejabat daerah yang menanyakan anggaran daerah dengan chatting menggunakan aplikasi WhatsApp. Hal ini ditemukan Sri Mulyani saat dirinya berkunjung ke Papua, dimana beberapa pejabat menanyakan jumlah anggaran untuk Papua.
Padahal, kata dia, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selalu memberikan informasi terbuka mengenai anggaran daerah maupun pusat.
"Banyak yang nanya ke saya seharusnya berapa anggaran untuk daerah. Dan mereka nanya hanya lewat WhatsApp, saya bukan keberatan soal WA tapi kulturnya yang malas lihat laporan keuangan karena rumit," beber Sri Mulyani di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Menurutnya keuangan negara adalah instrumen tujuan nasional dalam membanguan infrastruktur untuk Indpnesia. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
"Kita tidak boleh melupakan hubungan penggunaan keuangan negara bagi tujuan negara agar menciptakan lapangan kerja, mengurangi kesenjangan kemiskinan dan meningkatkan indeks pembangunan manusia," jelasnya.
Karena itu, Sri Mulyani menginginkan agar para pejabat bisa memahami dan mengelola laporan keuangan secara baik dan akuntabel. Tujuannya memajukan Indonesia. Hal ini penting dilakukan, sambung dia, karena Kementerian Keuangan sudah mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dalam membuat laporan keuangan.
"Saat ini kita masuk ke big data dan business intelligence, ini hal besar karena itu pemerintah pusat dan daerah harus saling bersinergi dalam laporan keuangan. Sehingga dapat membuat keputusan yang powerfull," terangnya.
(ven)