Rupiah Dibuka Melaju 64 Poin ke Rp13.930
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terus melaju terhadap dolar Amerika Serikat pada Jumat (13/9/2019). Data Bloomberg mencatat rupiah dibuka menguat 64 poin atau 0,46% ke level Rp13.930 per USD, dibandingkan penutupan Kamis di Rp13.994 per USD.
Demikian pula data Yahoo Finance yang mencatat rupiah perkasa 40 poin atau 0,28% ke level Rp13.945 per USD, berbanding posisi Rp13.985 per USD pada Kamis kemarin.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia menetapkan kurs tengah rupiah pada Jumat ini di Rp13.950 per USD, terapresiasi 102 poin dari level Rp14.052 per USD pada Kamis lewat.
Rupiah menguat memanfaatkan sentimen global, dimana investor mencerna serangkaian data ekonomi global hasil keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang menurunkan suku bunga 10 basis points ke rekor terendah -0,5%.
Melansir dari CNBC, Jumat (13/9/2019), ECB juga akan melakukan stimulus dengan program pembelian obligasi besar-besaran untuk menopang perekonomian zona euro yang turun, sebesar 20 miliar euro per bulan mulai 1 November.
Hal ini ditambah dengan meredanya ketegangan dagang AS dan China. Sehingga investor berpihak di aset berisiko yang menguntungkan rupiah. Indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lebih rendah ke level 98,377 setelah sebelumnya berada di atas 98,8.
Demikian pula data Yahoo Finance yang mencatat rupiah perkasa 40 poin atau 0,28% ke level Rp13.945 per USD, berbanding posisi Rp13.985 per USD pada Kamis kemarin.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia menetapkan kurs tengah rupiah pada Jumat ini di Rp13.950 per USD, terapresiasi 102 poin dari level Rp14.052 per USD pada Kamis lewat.
Rupiah menguat memanfaatkan sentimen global, dimana investor mencerna serangkaian data ekonomi global hasil keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang menurunkan suku bunga 10 basis points ke rekor terendah -0,5%.
Melansir dari CNBC, Jumat (13/9/2019), ECB juga akan melakukan stimulus dengan program pembelian obligasi besar-besaran untuk menopang perekonomian zona euro yang turun, sebesar 20 miliar euro per bulan mulai 1 November.
Hal ini ditambah dengan meredanya ketegangan dagang AS dan China. Sehingga investor berpihak di aset berisiko yang menguntungkan rupiah. Indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lebih rendah ke level 98,377 setelah sebelumnya berada di atas 98,8.
(ven)