Menko Luhut: Masyarakat Nias Harus Siapkan Diri Sambut Wisatawan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengungkapkan tekad pemerintah untuk memajukan perekonomian Nias melalui sektor pariwisata. Sambungnya sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa sektor pariwisata ke depannya bakal menjadi salah satu pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Sesuai dengan tema Sail Nias kali ini 'Nias menjadi gerbang wisata bahari dunia' saya berharap saat daerah ini dibangun untuk pariwisata. Rakyat siap dan menerima wisatawan dengan baik, perlu diingat pemerintah selalu ingin mensejahterakan rakyatnya, tidak mungkin akan merugikan rakyatnya," ujar Menko Luhut di Jakarta, Minggu (15/9).
Lebih lanjut Ia menerangkan, bakal dibuka paket wisata seperti di Danau Toba dan disosialisasikan melalui berbagai platform. Sambug Menko Luhut menekankan, yang menurutnya paling penting adalah keramah-tamahan masyarakat Nias menerima wisatawan.
Ia menyinggung pada kunjungan Presiden Jokowi bersama Ibu Negara pada tahun 2016 yang lalu di Gunungsitoli, beliau menitipkan pesan kepada Pemerintah Daerah untuk berfokus pada dua potensi terbesar di Kepulauan Nias. Pertama potensi Pariwisata dan kedua potensi Perikanan. Kedua hal ini diharapkan akan mempertajam pertumbuhan ekonomi di Nias.
Menko Luhut menegaskan, pemerintah sangat serius untuk membangun wisata secara total dan menyeluruh lewat infrastruktur yang menghubungkan satu obyek wisata ke obyek wisata lainnya. "Pemerintah akan membangun link Toba ke Sibolga lalu Nias. Lapangan terbang sudah diperpanjang. Nah ini kita masih coba, karena di ujungnya itu ada gunung. Akan diperpanjang menjadi 2700 meter supaya boeing 737 itu bisa masuk," jelasnya.
Dia pun, mengaku sedang cari solusinya karena kalau tidak harus bergeser laut, tapi laut itu dalam sehingga harus reklamasi. "Atau kita cari lokasi lain untuk runwaynya. Jadi infrastruktur itu harus jalan seperti pengalaman kita di Silangit. Kalau airportnya jalan sekarang tiap tahun ada 500 ribu orang yang berkunjung kesana. Dari sini sama saja. Perlu disiapkan hotelnya, sebetulnya bisa yang kelas bintang 2 atau bintang 3," ujar Luhut.
Menurut Menko Luhut dalam lima tahun ke depan pemerintah akan menjalankan pembangunan infrastruktur yang tentunya sangat dibutuhkan oleh industri pariwisata. "Sudah menjadi program pembangunan, yaitu infrastruktur dari pelabuhan, bandara, jalan, listrik dan sebagainya. Ini tidak akan pernah tertinggal," katanya.
"Sesuai dengan tema Sail Nias kali ini 'Nias menjadi gerbang wisata bahari dunia' saya berharap saat daerah ini dibangun untuk pariwisata. Rakyat siap dan menerima wisatawan dengan baik, perlu diingat pemerintah selalu ingin mensejahterakan rakyatnya, tidak mungkin akan merugikan rakyatnya," ujar Menko Luhut di Jakarta, Minggu (15/9).
Lebih lanjut Ia menerangkan, bakal dibuka paket wisata seperti di Danau Toba dan disosialisasikan melalui berbagai platform. Sambug Menko Luhut menekankan, yang menurutnya paling penting adalah keramah-tamahan masyarakat Nias menerima wisatawan.
Ia menyinggung pada kunjungan Presiden Jokowi bersama Ibu Negara pada tahun 2016 yang lalu di Gunungsitoli, beliau menitipkan pesan kepada Pemerintah Daerah untuk berfokus pada dua potensi terbesar di Kepulauan Nias. Pertama potensi Pariwisata dan kedua potensi Perikanan. Kedua hal ini diharapkan akan mempertajam pertumbuhan ekonomi di Nias.
Menko Luhut menegaskan, pemerintah sangat serius untuk membangun wisata secara total dan menyeluruh lewat infrastruktur yang menghubungkan satu obyek wisata ke obyek wisata lainnya. "Pemerintah akan membangun link Toba ke Sibolga lalu Nias. Lapangan terbang sudah diperpanjang. Nah ini kita masih coba, karena di ujungnya itu ada gunung. Akan diperpanjang menjadi 2700 meter supaya boeing 737 itu bisa masuk," jelasnya.
Dia pun, mengaku sedang cari solusinya karena kalau tidak harus bergeser laut, tapi laut itu dalam sehingga harus reklamasi. "Atau kita cari lokasi lain untuk runwaynya. Jadi infrastruktur itu harus jalan seperti pengalaman kita di Silangit. Kalau airportnya jalan sekarang tiap tahun ada 500 ribu orang yang berkunjung kesana. Dari sini sama saja. Perlu disiapkan hotelnya, sebetulnya bisa yang kelas bintang 2 atau bintang 3," ujar Luhut.
Menurut Menko Luhut dalam lima tahun ke depan pemerintah akan menjalankan pembangunan infrastruktur yang tentunya sangat dibutuhkan oleh industri pariwisata. "Sudah menjadi program pembangunan, yaitu infrastruktur dari pelabuhan, bandara, jalan, listrik dan sebagainya. Ini tidak akan pernah tertinggal," katanya.
(akr)