Terapkan Lean Construction Lebih Masif, HKI Jalin Kerjasama dengan ITB
A
A
A
KOTA BANDUNG - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) dan Fakultas Teknik Sipil & Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani kerja sama saat peluncuran Center for Infrastructure & Build Environment (CIBE) di Gedung CIBE, Kampus ITB, Kota Bandung, Selasa (17/9/2019).
“Ruang lingkup kesepahaman ini meliputi kegiatan pelatihan, pengembangan, dan penelitian terkait Lean Construction di lingkungan HKI,” ungkap Fatma Dewi Setyowati, Direktur Operasi I HKI.
Fatma memaparkan bahwa kerjasama ini merupakan tindak-lanjut atas penerapan Lean Construction di salah satu bagian proyek HKI yaitu Jalan Tol Trans-Sumatera Ruas Pekanbaru-Dumai seksi 2A.
“Manajemen HKI melihat penerapan Lean Construction di salah satu bagian proyek terbukti membawa efisiensi yang baik, dari situ kami semua sepakat kenapa tidak membawa penerapan metode dan filosofi bekerja ini secara lebih masif dan terstruktur di seluruh proyek yang kami kerjakan,” tambahnya.
Sebelumnya, HKI secara nyata sudah menerapkan Lean Construction yang berhasil mempercepat penyelesaian salah satu pekerjaan kritis yakni underpass di STA 28+150 proyek Pekanbaru-Dumai Seksi 2A.
“Dengan menerapkan filosofi Lean Thinking dalam Lean Construction, keterlambatan bisa dipangkas secara signifikan dengan kondisi bahwa ini diterapkan di tengah-tengah proyek sudah ber-progress. Dapat dibayangkan efisiensi dan efektivitas kerja kita jika Lean Construction kita terapkan sejak fase perencanaan proyek untuk proyek-proyek kami di Jalan Tol Trans-Sumatera selanjutnya, kami optimis pasti akan jauh lebih baik lagi,” ungkap Fatma.
Terkait proyek-proyek mendatang di Jalan Tol Trans-Sumatera yang akan dikerjakan oleh HKI adalah salah satunya ruas Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 36,5 km serta ruas Indralaya-Prabumulih sepanjang 65 km.
Sejak tahun 2015 hingga hari ini, HKI terus menorehkan kinerja perusahaan yang mengagumkan. Hingga akhir tahun 2018, HKI tercatat memiliki laju pertumbuhan majemuk tahunan (Compound Annual Growth Rate /CAGR) sampai 143,32 % untuk pendapatan, serta 138 % untuk laba bersih. Hal ini disebabkan dengan semakin besarnya perolehan kontrak dari proyek JTTS yang diamanatkan kepada HKI, sekaligus dibarengi dengan kapabilitas HKI dalam menghasilkan pekerjaan konstruksi jalan tol yang berkualitas tinggi.
Hingga hari ini, HKI telah sukses menyelesaikan JTTS ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 km, serta ruas Medan-Binjai Seksi 2 dari Helvetia ke Sei Semayang sepanjang 6 km dan Seksi 3 dari Sei Semayang ke Binjai sepanjang 4,5 km. Saat ini HKI tengah membangun JTTS ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,4 km yang ditargetkan selesai di akhir tahun 2019, serta ruas Padang-Sicincin. Di samping itu, HKI juga sudah memperoleh kontrak baru untuk pembangunan JTTS ruas Pekanbaru-Bangkinang dan ruas Indralaya-Prabumulih.
Dengan rencana konstruksi JTTS yang masih terus bergulir hingga tahun-tahun mendatang, HKI terus berupaya menyelenggarakan berbagai inovasi dari di semua lini usaha yang diharapkan dapat berimbas kepada efisiensi dan efektivitas operasi Perusahaan, yang pada gilirannya mampu memberikan optimalisasi nilai (value) baik bagi Pemegang Saham maupun Pemangku Kepentingan lainnya.
Sedangkan Lean Construction adalah sebuah metode dalam mendesain sistem kerja proyek konstruksi yang dapat mengidentifikasi adanya waste (pemborosan) sehingga segala sesuatu yang tidak menambah nilai (value), dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
Penerapan Lean Construction bertujuan untuk mengoptimalisasikan pelaksanaan proyek konstruksi, mengingat hambatan dalam sebuah proyek yang biasa terjadi seperti keterlambatan material, ketidakefektifan SDM, hingga pengelolaan limbah merupakan masalah yang kerap menghambat kelancaran penyelesaian proyek.
Penerapan Lean Construction sendiri masih belum banyak dilakukan di industri konstruksi Indonesia, lantaran prinsip kerjanya yang belum terlalu familiar bagi praktisi industri dalam negeri. Namun, jika diterapkan dengan baik, dampak positifnya dapat dirasakan secara signifikan, misalnya peningkatan kinerja serta keselamatan kerja, dan pada akhirnya dapat berimbas pada biaya proyek yang lebih efisien.
“Ruang lingkup kesepahaman ini meliputi kegiatan pelatihan, pengembangan, dan penelitian terkait Lean Construction di lingkungan HKI,” ungkap Fatma Dewi Setyowati, Direktur Operasi I HKI.
Fatma memaparkan bahwa kerjasama ini merupakan tindak-lanjut atas penerapan Lean Construction di salah satu bagian proyek HKI yaitu Jalan Tol Trans-Sumatera Ruas Pekanbaru-Dumai seksi 2A.
“Manajemen HKI melihat penerapan Lean Construction di salah satu bagian proyek terbukti membawa efisiensi yang baik, dari situ kami semua sepakat kenapa tidak membawa penerapan metode dan filosofi bekerja ini secara lebih masif dan terstruktur di seluruh proyek yang kami kerjakan,” tambahnya.
Sebelumnya, HKI secara nyata sudah menerapkan Lean Construction yang berhasil mempercepat penyelesaian salah satu pekerjaan kritis yakni underpass di STA 28+150 proyek Pekanbaru-Dumai Seksi 2A.
“Dengan menerapkan filosofi Lean Thinking dalam Lean Construction, keterlambatan bisa dipangkas secara signifikan dengan kondisi bahwa ini diterapkan di tengah-tengah proyek sudah ber-progress. Dapat dibayangkan efisiensi dan efektivitas kerja kita jika Lean Construction kita terapkan sejak fase perencanaan proyek untuk proyek-proyek kami di Jalan Tol Trans-Sumatera selanjutnya, kami optimis pasti akan jauh lebih baik lagi,” ungkap Fatma.
Terkait proyek-proyek mendatang di Jalan Tol Trans-Sumatera yang akan dikerjakan oleh HKI adalah salah satunya ruas Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 36,5 km serta ruas Indralaya-Prabumulih sepanjang 65 km.
Sejak tahun 2015 hingga hari ini, HKI terus menorehkan kinerja perusahaan yang mengagumkan. Hingga akhir tahun 2018, HKI tercatat memiliki laju pertumbuhan majemuk tahunan (Compound Annual Growth Rate /CAGR) sampai 143,32 % untuk pendapatan, serta 138 % untuk laba bersih. Hal ini disebabkan dengan semakin besarnya perolehan kontrak dari proyek JTTS yang diamanatkan kepada HKI, sekaligus dibarengi dengan kapabilitas HKI dalam menghasilkan pekerjaan konstruksi jalan tol yang berkualitas tinggi.
Hingga hari ini, HKI telah sukses menyelesaikan JTTS ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 km, serta ruas Medan-Binjai Seksi 2 dari Helvetia ke Sei Semayang sepanjang 6 km dan Seksi 3 dari Sei Semayang ke Binjai sepanjang 4,5 km. Saat ini HKI tengah membangun JTTS ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,4 km yang ditargetkan selesai di akhir tahun 2019, serta ruas Padang-Sicincin. Di samping itu, HKI juga sudah memperoleh kontrak baru untuk pembangunan JTTS ruas Pekanbaru-Bangkinang dan ruas Indralaya-Prabumulih.
Dengan rencana konstruksi JTTS yang masih terus bergulir hingga tahun-tahun mendatang, HKI terus berupaya menyelenggarakan berbagai inovasi dari di semua lini usaha yang diharapkan dapat berimbas kepada efisiensi dan efektivitas operasi Perusahaan, yang pada gilirannya mampu memberikan optimalisasi nilai (value) baik bagi Pemegang Saham maupun Pemangku Kepentingan lainnya.
Sedangkan Lean Construction adalah sebuah metode dalam mendesain sistem kerja proyek konstruksi yang dapat mengidentifikasi adanya waste (pemborosan) sehingga segala sesuatu yang tidak menambah nilai (value), dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
Penerapan Lean Construction bertujuan untuk mengoptimalisasikan pelaksanaan proyek konstruksi, mengingat hambatan dalam sebuah proyek yang biasa terjadi seperti keterlambatan material, ketidakefektifan SDM, hingga pengelolaan limbah merupakan masalah yang kerap menghambat kelancaran penyelesaian proyek.
Penerapan Lean Construction sendiri masih belum banyak dilakukan di industri konstruksi Indonesia, lantaran prinsip kerjanya yang belum terlalu familiar bagi praktisi industri dalam negeri. Namun, jika diterapkan dengan baik, dampak positifnya dapat dirasakan secara signifikan, misalnya peningkatan kinerja serta keselamatan kerja, dan pada akhirnya dapat berimbas pada biaya proyek yang lebih efisien.
(akn)