The Fed Hanya Pangkas Suku Bunga 25 Basis Poin
A
A
A
WASHINGTON - Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve memutuskan memangkas suku bunga acuan 25 basis poin (25 bps) pada pertemuan Rabu (18/9/2019) waktu setempat. The Fed memangkas suku bunga acuan seperempat poin persentase ke kisaran 1,75% hingga 2%. Ini merupakan pemangkasan kedua di tahun ini, setelah sebelumnya pada akhir Juli lalu.
Mengutip dari New York Times, Kamis (19/9/2019), pemangkasan suku bunga ini sangat moderat, dibanding permintaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menginginkan The Fed menurunkan suku bunga menjadi 0%, atau bahkan ke wilayah negatif, ditengah ketidakpastian global dan geopolitik dunia.
Pemangkasan suku bunga 25 bps disambut negatif oleh Trump. Dalam twitternya, Trump menulis pembuat kebijakan di The Fed kembali gagal dengan tidak memotong lebih banyak lagi suku bunga. "Tidak ada nyali, tidak masuk akal, tidak ada visi!"
Sementara itu, beberapa pejabat The Fed mengharapkan adanya satu pemotongan lagi di tahun ini, seiring dengan harapan investor dan ekonom.
Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan pemangkasan suku bunga hanya 25 bps karena ekonomi Amerika Serikat masih solid dan pengangguran berada di tingkat rendah.
"Ada risiko jika dilakukan pemangkasan suku bunga lebih luas. Jika ekonomi melemah, baru dilakukan serangkaian penurunan suku bunga lebih luas," argumen Powell dalam konferensi pers di Washington.
Powell mengatakan keputusan untuk memotong suku bunga berdasarkan kebutuhan dan tetap menjaga terhadap "beberapa perkembangan penting" dari risiko perlambatan ekonomi global yang berkelanjutan.
"Kami mengambil langkah (moderat) ini untuk membantu menjaga ekonomi Amerika Serikat tetap kuat dalam menghadapi beberapa perkembangan penting terhadap risiko ketidakpastian ekonomi global yang sedang berlangsung," ujarnya.
Keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 bps membuat pasar saham alias Wall Street ditutup bervariasi, karena investor kecewa dengan pemangkasan yang moderat.
Melansir dari CNBC, Kamis (19/9/2019), Indeks S&P 500 berakhir tipis diatas garis yaitu di level 3.006,73. Dow Jones Industrial Average hanya naik 36,28 poin atau 0,1% ke level 27.147,08. Sedangkan Nasdaq ditutup lebih rendah 0,1% menjadi 8.177,39.
"Pasar saham tidak bergairah karena menginginkan lebih banyak penurunan suku bunga. Memang pelaku pasar dan ekonom melihat hal ini sebagai dua hal yang berbeda," ujar Drew Matus, kepala strategi pasar di MetLife Investment Management.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun, kembali turun 5 basis poin menjadi 1,76% setelah keputusan, dimana sebelumnya telah jatuh sebanyak 6 basis poin menjelang pertemuan The Fed.
Adapun indeks dolar AS yang melacak kinerja mereka terhadap enam mata uang utama, naik 0,35% ke level 98,60, menyambut keputusan The Fed.
Mengutip dari New York Times, Kamis (19/9/2019), pemangkasan suku bunga ini sangat moderat, dibanding permintaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menginginkan The Fed menurunkan suku bunga menjadi 0%, atau bahkan ke wilayah negatif, ditengah ketidakpastian global dan geopolitik dunia.
Pemangkasan suku bunga 25 bps disambut negatif oleh Trump. Dalam twitternya, Trump menulis pembuat kebijakan di The Fed kembali gagal dengan tidak memotong lebih banyak lagi suku bunga. "Tidak ada nyali, tidak masuk akal, tidak ada visi!"
Sementara itu, beberapa pejabat The Fed mengharapkan adanya satu pemotongan lagi di tahun ini, seiring dengan harapan investor dan ekonom.
Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan pemangkasan suku bunga hanya 25 bps karena ekonomi Amerika Serikat masih solid dan pengangguran berada di tingkat rendah.
"Ada risiko jika dilakukan pemangkasan suku bunga lebih luas. Jika ekonomi melemah, baru dilakukan serangkaian penurunan suku bunga lebih luas," argumen Powell dalam konferensi pers di Washington.
Powell mengatakan keputusan untuk memotong suku bunga berdasarkan kebutuhan dan tetap menjaga terhadap "beberapa perkembangan penting" dari risiko perlambatan ekonomi global yang berkelanjutan.
"Kami mengambil langkah (moderat) ini untuk membantu menjaga ekonomi Amerika Serikat tetap kuat dalam menghadapi beberapa perkembangan penting terhadap risiko ketidakpastian ekonomi global yang sedang berlangsung," ujarnya.
Keputusan The Fed memangkas suku bunga 25 bps membuat pasar saham alias Wall Street ditutup bervariasi, karena investor kecewa dengan pemangkasan yang moderat.
Melansir dari CNBC, Kamis (19/9/2019), Indeks S&P 500 berakhir tipis diatas garis yaitu di level 3.006,73. Dow Jones Industrial Average hanya naik 36,28 poin atau 0,1% ke level 27.147,08. Sedangkan Nasdaq ditutup lebih rendah 0,1% menjadi 8.177,39.
"Pasar saham tidak bergairah karena menginginkan lebih banyak penurunan suku bunga. Memang pelaku pasar dan ekonom melihat hal ini sebagai dua hal yang berbeda," ujar Drew Matus, kepala strategi pasar di MetLife Investment Management.
Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun, kembali turun 5 basis poin menjadi 1,76% setelah keputusan, dimana sebelumnya telah jatuh sebanyak 6 basis poin menjelang pertemuan The Fed.
Adapun indeks dolar AS yang melacak kinerja mereka terhadap enam mata uang utama, naik 0,35% ke level 98,60, menyambut keputusan The Fed.
(ven)