Denpasar Siap Jadi Kota Metropolitan Berbasis Budaya
A
A
A
DENPASAR - Denpasar ditunjuk pemerintah sebagai salah satu daerah yang dikembangkan sebagai kota metropolitan . Ibu kota Provinsi Bali ini pun siap menyambut rencana tersebut.
"Kami menyambut rencana pemerintah pusat untuk mengembangkan Denpasar sebagai kota metropolitan. Tentu hal ini akan berdampak luas terhadap pembangunan di Kota Denpasar," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Denpasar Dewa Gede Rai di Denpasar, Bali, Jumat (20/9/2019).
Menurutnya, konsep yang disiapkan untuk menuju sebuah metropolitan yaitu menjadikan Denpasar sebagai kota modern yang berbasis budaya. Dengan konsep itu, pembangunan yang dilakukan jangan sampai menggerus kebudayaan yang ada.
Kebudayaan, kata Dewa, justru harus menjadi ruh dalam membangun sebuah kota sehingga Denpasar memiliki keunggulan dan keunikan dibanding kota lainnya. (Baca juga: Makassar Masuk Wilayah Pengembangan Kota Metropolitan Baru )
Kuatnya budaya itulah yang akhirnya menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Denpasar, disamping tentu keindahan alamnya. "Keindahan alam tanpa budaya tentu tidak akan menarik," tandas Dewa.
Contoh yang paling dapat dilihat yaitu banguan hotel mulai kelas melati sampai bintang lima yang selalu menyertakan arsitektur dan ornamen Bali. "Modern, tapi tetap bernuansa budaya," imbuh Dewa.
Kesiapan lainnya telah ditunjukkan Denpasar yang meraih sejumlah predikat. Paling anyar yaitu Denpasar dinobatkan sebagai kota paling makmur di Indonesia berdasarkan survei Real Estate Indonesia (REI) September ini.
Juli lalu, Denpasar juga meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Bahkan, Denpasar pernah dijuluki kota paling Islami menurut Maarif Institut tahun 2016.
"Kami menyambut rencana pemerintah pusat untuk mengembangkan Denpasar sebagai kota metropolitan. Tentu hal ini akan berdampak luas terhadap pembangunan di Kota Denpasar," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Denpasar Dewa Gede Rai di Denpasar, Bali, Jumat (20/9/2019).
Menurutnya, konsep yang disiapkan untuk menuju sebuah metropolitan yaitu menjadikan Denpasar sebagai kota modern yang berbasis budaya. Dengan konsep itu, pembangunan yang dilakukan jangan sampai menggerus kebudayaan yang ada.
Kebudayaan, kata Dewa, justru harus menjadi ruh dalam membangun sebuah kota sehingga Denpasar memiliki keunggulan dan keunikan dibanding kota lainnya. (Baca juga: Makassar Masuk Wilayah Pengembangan Kota Metropolitan Baru )
Kuatnya budaya itulah yang akhirnya menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Denpasar, disamping tentu keindahan alamnya. "Keindahan alam tanpa budaya tentu tidak akan menarik," tandas Dewa.
Contoh yang paling dapat dilihat yaitu banguan hotel mulai kelas melati sampai bintang lima yang selalu menyertakan arsitektur dan ornamen Bali. "Modern, tapi tetap bernuansa budaya," imbuh Dewa.
Kesiapan lainnya telah ditunjukkan Denpasar yang meraih sejumlah predikat. Paling anyar yaitu Denpasar dinobatkan sebagai kota paling makmur di Indonesia berdasarkan survei Real Estate Indonesia (REI) September ini.
Juli lalu, Denpasar juga meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Bahkan, Denpasar pernah dijuluki kota paling Islami menurut Maarif Institut tahun 2016.
(ind)