Ma'ruf Amin Minta Peternak Indonesia Kreatif Mengatasi Ancaman Ayam Brasil
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden terpilih, KH Ma'ruf Amin, meminta seluruh stakeholder peternakan unggas di Indonesia untuk terus kreatif berproduksi dalam mengatasi ketidakstabilan ekonomi dunia, serta kekalahan Indonesua dengan Brasil dalam sengketa di World Trade Organization (WTO). Kekalahan tersebut membuat ayam dari Brasil bisa membanjiri pasar Indonesia.
Untuk mengatasi ancaman membanjiri ayam dari Brasil, Ma'ruf Amin meminta peternak unggas di Indonesia terus meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Sehingga masuknya ayam Brasil tidak mengganggu kepentingan peternak nasional dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
"Selain itu, kita perlu meninjau kehalalan produk ayam Brasil dan perlu kita cermati lebih dalam," terang Ma'ruf Amin di Jakarta, Minggu (22/9/2019).
Ma'ruf Amin menambahkan, perilaku konsumen masyarakat Indonesia yang lebih menyukai produk segar, bisa menjadi benteng kuat untuk menahan importasi ayam itu.
Selain itu, ia juga menyoroti masalah lain yang dihadapi peternak unggas, yaitu permintaan daging ayam dan telur yang terus meningkat setiap tahun tetapi di sisi lain peternaknya semakin terpuruk. "Ini berarti ada yang salah dalam mengelola sektor ini. Mungkin kebijakan ekonomi sektor peternakan harus diubah total," ujarnya.
Untuk itu, Wakil Presiden terpilih ini menyampaikan dua pendekatan. Pertama, pendekatan mikro dan teknis. Dia mempertanyakan apakah peternak sering salah dan tidak efisien dalam mengelola usahanya?
Kedua, pendekatan kultural dengan melihat etos kerja peternak. "Tapi saya yakin peternak kita termasuk yang punya etos kerja yang baik," kata Ma’ruf.
Dia pun menegaskan masalah ini perlu diatasi untuk meningkatkan sektor dagang Indonesia. "Jadi ini pekerjaan kita semua saat ini, melihat dan mengevaluasi peran dari pemerintah dalam mendukung dan menciptakan iklim usaha agar bisa baik dan harmoni," jelasnya.
Untuk mengatasi ancaman membanjiri ayam dari Brasil, Ma'ruf Amin meminta peternak unggas di Indonesia terus meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Sehingga masuknya ayam Brasil tidak mengganggu kepentingan peternak nasional dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.
"Selain itu, kita perlu meninjau kehalalan produk ayam Brasil dan perlu kita cermati lebih dalam," terang Ma'ruf Amin di Jakarta, Minggu (22/9/2019).
Ma'ruf Amin menambahkan, perilaku konsumen masyarakat Indonesia yang lebih menyukai produk segar, bisa menjadi benteng kuat untuk menahan importasi ayam itu.
Selain itu, ia juga menyoroti masalah lain yang dihadapi peternak unggas, yaitu permintaan daging ayam dan telur yang terus meningkat setiap tahun tetapi di sisi lain peternaknya semakin terpuruk. "Ini berarti ada yang salah dalam mengelola sektor ini. Mungkin kebijakan ekonomi sektor peternakan harus diubah total," ujarnya.
Untuk itu, Wakil Presiden terpilih ini menyampaikan dua pendekatan. Pertama, pendekatan mikro dan teknis. Dia mempertanyakan apakah peternak sering salah dan tidak efisien dalam mengelola usahanya?
Kedua, pendekatan kultural dengan melihat etos kerja peternak. "Tapi saya yakin peternak kita termasuk yang punya etos kerja yang baik," kata Ma’ruf.
Dia pun menegaskan masalah ini perlu diatasi untuk meningkatkan sektor dagang Indonesia. "Jadi ini pekerjaan kita semua saat ini, melihat dan mengevaluasi peran dari pemerintah dalam mendukung dan menciptakan iklim usaha agar bisa baik dan harmoni," jelasnya.
(ven)