Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Masih Melemah
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini, berpotensi kembali melemah. Senin kemarin, kurs rupiah di pasar spot Bloomberg terpuruk 30 poin menjadi Rp14.085 perUSD dibandingkan sesi penutupan, Jumat sebelumnya di level Rp14.055 per USD.
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pelemahan rupiah pada Selasa ini dikarenakan dua faktor. Pertama, faktor eksternal yakni EOCD meramalkan pertumbuhan ekonomi AS hanya tumbuh 2,4% tahun ini, atau turun 0,4 poin dari prediksi di Mei lalu.
Pertumbuhan tahun 2020, diprediksi turun 0,3 poin atau menjadi 2,0%. Disisi lain, pertumbuhan ekonomi dunia juga diprediksi melambat menjadi 2,9% dari prediksi sebelumnya 3,2%.
"Pertumbuhan juga dipangkas tahun 2020 nanti. Dari sebelumnya 3,4% menjadi 3,0%," ujar Ibrahim di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Faktor kedua dari dalam negeri. Ibrahim menerangkan adanya gaduh politik jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin yang terjadi di Jawa (Jakarta dan Yogyakarta ) dan Papua (Wamena), lalu demo mahasiswa, bahkan di Wamena terjadi huru-hara. "Disamping itu kebakaran hutan dan lahan menambah sentimen negatif yang bisa membuat rupiah akan terterkan.
"Selasa ini, rupiah kemungkinan masih akan melemah dipicu data eksternal yang masih belum kondusif dan faktor dalam negeri. Rupiah akan berada dikisaran Rp14.040-Rp14.105 per USD," jelasnya.
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pelemahan rupiah pada Selasa ini dikarenakan dua faktor. Pertama, faktor eksternal yakni EOCD meramalkan pertumbuhan ekonomi AS hanya tumbuh 2,4% tahun ini, atau turun 0,4 poin dari prediksi di Mei lalu.
Pertumbuhan tahun 2020, diprediksi turun 0,3 poin atau menjadi 2,0%. Disisi lain, pertumbuhan ekonomi dunia juga diprediksi melambat menjadi 2,9% dari prediksi sebelumnya 3,2%.
"Pertumbuhan juga dipangkas tahun 2020 nanti. Dari sebelumnya 3,4% menjadi 3,0%," ujar Ibrahim di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Faktor kedua dari dalam negeri. Ibrahim menerangkan adanya gaduh politik jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin yang terjadi di Jawa (Jakarta dan Yogyakarta ) dan Papua (Wamena), lalu demo mahasiswa, bahkan di Wamena terjadi huru-hara. "Disamping itu kebakaran hutan dan lahan menambah sentimen negatif yang bisa membuat rupiah akan terterkan.
"Selasa ini, rupiah kemungkinan masih akan melemah dipicu data eksternal yang masih belum kondusif dan faktor dalam negeri. Rupiah akan berada dikisaran Rp14.040-Rp14.105 per USD," jelasnya.
(ven)