Prospek dan Risiko Likuiditas Perbankan Dinilai Relatif Membaik
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai prospek dan risiko likuiditas perbankan nasional relatif membaik. Hal itu didasarkan pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa loan to deposit ratio (LDR) perbankan membaik dari 94,28% pada Juni 2019 menjadi 93,81% pada Juli 2019.
Kemudian, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank umum pada Juli 2019 pun membaik menjadi 8,01% (year on year) dari 7,42% di bulan sebelumnya. Pada periode yang sama, pertumbuhan kredit berada di level 9,91% pada Juni 2019.
"Hingga akhir tahun 2019 kami proyeksi pertumbuhan kredit dan DPK masing-masing adalah 11,7% dan 7,4%," kata Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Sementara itu, suku bunga Pasar Uang Antar Bank (JIBOR) rupiah rata-rata pada periode 21 Agustus-17 September 2019 terpantau bergerak turun dibandingkan pada periode observasi sebelumnya (12 Juli-8 Agustus 2019) sebesar 34 bps. Pada periode pengamatan yang sama, rata-rata JIBOR 1M terpantau turun 29 bps sementara JIBOR 3M turun 31 bps.
Sementara berdasarkan data Agustus 2019, cakupan penjaminan LPS berada dilevel yang stabil. "Jumlah rekening yang dijamin LPS dijamin LPS adalah sebesar 99,91% dari total rekening atau setara dengan 292.686.471 rekening," ujar Fauzi. Sementara secara nominal jumlah simpanan yang dijamin mencapai 53,13% dari total simpanan atau setara dengan Rp 2.585,5 triliun.
Di sisi lain, posisi kewajiban BI kepada pemerintah pusat (saldo simpanan pemerintah di BI) hingga akhir Agustus terpantau naik dari Rp160,96 triliun pada Juli 2019 menjadi Rp193,87 triliun.
Meski cenderung naik, kata dia, namun sesuai pola siklusnya pemerintah akan melakukan eskpansi likuiditas ke sistem keuangan melalui belanja fiskal hingga akhir tahun, sehingga hal ini dapat membantu likuiditas perbankan.
Kemudian, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) bank umum pada Juli 2019 pun membaik menjadi 8,01% (year on year) dari 7,42% di bulan sebelumnya. Pada periode yang sama, pertumbuhan kredit berada di level 9,91% pada Juni 2019.
"Hingga akhir tahun 2019 kami proyeksi pertumbuhan kredit dan DPK masing-masing adalah 11,7% dan 7,4%," kata Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Sementara itu, suku bunga Pasar Uang Antar Bank (JIBOR) rupiah rata-rata pada periode 21 Agustus-17 September 2019 terpantau bergerak turun dibandingkan pada periode observasi sebelumnya (12 Juli-8 Agustus 2019) sebesar 34 bps. Pada periode pengamatan yang sama, rata-rata JIBOR 1M terpantau turun 29 bps sementara JIBOR 3M turun 31 bps.
Sementara berdasarkan data Agustus 2019, cakupan penjaminan LPS berada dilevel yang stabil. "Jumlah rekening yang dijamin LPS dijamin LPS adalah sebesar 99,91% dari total rekening atau setara dengan 292.686.471 rekening," ujar Fauzi. Sementara secara nominal jumlah simpanan yang dijamin mencapai 53,13% dari total simpanan atau setara dengan Rp 2.585,5 triliun.
Di sisi lain, posisi kewajiban BI kepada pemerintah pusat (saldo simpanan pemerintah di BI) hingga akhir Agustus terpantau naik dari Rp160,96 triliun pada Juli 2019 menjadi Rp193,87 triliun.
Meski cenderung naik, kata dia, namun sesuai pola siklusnya pemerintah akan melakukan eskpansi likuiditas ke sistem keuangan melalui belanja fiskal hingga akhir tahun, sehingga hal ini dapat membantu likuiditas perbankan.
(fjo)