Utang Pemerintah Capai Rp4.680 Triliun hingga Agustus 2019
A
A
A
JAKARTA - Total utang pemerintah hingga akhir Agustus 2019 tercatat telah mencapai Rp4.680,1 triliun yang setara dengan 29,80% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut mengalami kenaikan sekitar Rp77,19 triliun bila dibandingkan Juli 2019 yang sebesar Rp4.603 triliun. Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu naik Rp317 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, posisi utang saat ini mengalami peningkatan Rp317 triliun dibandingkan dengan posisi Agustus 2018 yang sebesar Rp4.363,1 triliun. "Posisi utang pemerintah pusat itu terdiri dari pinjaman maupun penerbitan Surat Berharga Negara (SBN)," ujar Menkeu Sri Mulyani di Gedung DJP, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Mengutip data APBN KITA, Selasa (24/9/2019), total utang pemerintah per Agustus 2019 terdiri dari pinjaman dengan total Rp 798,28 triliun.Porsi pinjaman jika dirinci terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 7,69 triliun. Sedangkan utang luar negeri Rp 790,59 triliun yang jika dirinci lagi terdiri dari bilateral Rp 316,37 triliun, multilateral Rp 435,13 triliun, dan komersial Rp 39,09 triliun.
Selanjutnya, pada porsi penerbitan surat berharga negara (SBN) berjumlah Rp 3.881,91 triliun. SBN terdiri dari denominasi rupiah dan valas. SBN denominasi Rupiah mencapai Rp2.833,4 triliun, berasal dari Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp2.343,6 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp489,7 triliun.
Sementara SBN dari denominasi valas tercatat sebesar Rp1.032,6 triliun, berasal dari SUN sebesar Rp832 triliun dan SBSN sebesar Rp216,4 triliun. Di sisi lain, hingga akhir Agustus 2019 pemerintah telah melakukan pembiayaan utang sebesar Rp284,7 triliun. Angka tersebut mencapai sekitar 79,3% dari target APBN tahun ini yang sebesar Rp359,2 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, posisi utang saat ini mengalami peningkatan Rp317 triliun dibandingkan dengan posisi Agustus 2018 yang sebesar Rp4.363,1 triliun. "Posisi utang pemerintah pusat itu terdiri dari pinjaman maupun penerbitan Surat Berharga Negara (SBN)," ujar Menkeu Sri Mulyani di Gedung DJP, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Mengutip data APBN KITA, Selasa (24/9/2019), total utang pemerintah per Agustus 2019 terdiri dari pinjaman dengan total Rp 798,28 triliun.Porsi pinjaman jika dirinci terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp 7,69 triliun. Sedangkan utang luar negeri Rp 790,59 triliun yang jika dirinci lagi terdiri dari bilateral Rp 316,37 triliun, multilateral Rp 435,13 triliun, dan komersial Rp 39,09 triliun.
Selanjutnya, pada porsi penerbitan surat berharga negara (SBN) berjumlah Rp 3.881,91 triliun. SBN terdiri dari denominasi rupiah dan valas. SBN denominasi Rupiah mencapai Rp2.833,4 triliun, berasal dari Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp2.343,6 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp489,7 triliun.
Sementara SBN dari denominasi valas tercatat sebesar Rp1.032,6 triliun, berasal dari SUN sebesar Rp832 triliun dan SBSN sebesar Rp216,4 triliun. Di sisi lain, hingga akhir Agustus 2019 pemerintah telah melakukan pembiayaan utang sebesar Rp284,7 triliun. Angka tersebut mencapai sekitar 79,3% dari target APBN tahun ini yang sebesar Rp359,2 triliun.
(akr)