Asetku Dukung Edukasi Industri Fintech di IFSE 2019
A
A
A
JAKARTA - Industri keuangan digital atau biasa disebut Financial Technology (Fintech) di Indonesia semakin berkembang pesat.
Perkembangan ini ditandai dengan berbagai macam perusahaan yang hadir memberikan layanan jasa keuangan digital kepada masyarakat. Industri Fintech meliputi payment, insurtech, hinggapeer to peer lending(P2PL).
Dengan layanan dan kemudahan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan Fintech berharap dapat turut andil mewujudkan misi pemerintah untuk mencapai inklusi keuangan 75%.
Industri Fintech menyadari hal tersebut perlu diimbangi dengan literasi keuangan agar masyarakat lebih mengenal dan paham sebelum menggunakan layanan keuangan digital, salah satunya kini tengah dikembangkan sebuah digital platform bernama Asetku.
"Kami menyadari untuk mencapai target inklusi keuangan Indonesia perlu adanya kegiatan-kegiatan edukasi atau pameran seperti ini untuk meningkatkan literasi keuangan. Melalui acara ini kami memberikan wadah atau akses kepada masyarakat agar dapat gali informasi sebanyak-banyaknya mengenai industri Fintech dimana semua berkumpul di dalam satu acara mulai dari regulator hingga platform Fintech itu sendiri seperti Asetku," ungkap Andrisyah Tauladan selaku Direktur Asetku di Jakarta, Kamis (26/9).
Senada dengan Andriansyah, Jimmi Kharisma selaku Chief Risk Officer (CRO) Asetku, mengatakan partisipasi Asetku dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 (IFSE) juga merupakan bentuk dukungan akan perkembangan industri Fintech di Indonesia. Ini juga merupakan upaya Asetku dalam menyambut Bulan Inklusi Keuangan pada Oktober mendatang.
"Sebagai salah satu platform P2P Lending yang telah terdaftar dan diawasi OJK, Asetku juga berkomitmen untuk selalu comply dengan seluruh regulasi dan kebijakan yang ada dan turut berpartisipasi untuk membangun industri P2P Lending di Indonesia. Sejauh ini Asetku juga menjalin kerja sama denganmarketplaceuntuk menarik peminjam berkualitas. Hal ini dilakukan sebagai upaya mitigasi resiko adanya wanprestasi," ujar Jimmi.
Marketplaceyang telah bekerjasama antara lain Akulaku dan Bukalapak yang hanya akan merekomendasikan peminjam berkualitasnya dengan melihat tren transaksi, kuantitas transaksi hingga ketepatan, keberhasilan, dan kemampuan pembayaran calon peminjam.
Sejak awal berdirinya hingga kini, Asetku berhasil menyalurkan lebih dari Rp 3 trilliun dana kepada peminjam yang sebelumnya tidak memiliki akses.
Kini, Asetku terus berinovasi menghadirkan produk-produk keuangan yang bermanfaat dan menjangkau masyarakat diseluruh penjuru wilayah Indonesia.
Perkembangan ini ditandai dengan berbagai macam perusahaan yang hadir memberikan layanan jasa keuangan digital kepada masyarakat. Industri Fintech meliputi payment, insurtech, hinggapeer to peer lending(P2PL).
Dengan layanan dan kemudahan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan Fintech berharap dapat turut andil mewujudkan misi pemerintah untuk mencapai inklusi keuangan 75%.
Industri Fintech menyadari hal tersebut perlu diimbangi dengan literasi keuangan agar masyarakat lebih mengenal dan paham sebelum menggunakan layanan keuangan digital, salah satunya kini tengah dikembangkan sebuah digital platform bernama Asetku.
"Kami menyadari untuk mencapai target inklusi keuangan Indonesia perlu adanya kegiatan-kegiatan edukasi atau pameran seperti ini untuk meningkatkan literasi keuangan. Melalui acara ini kami memberikan wadah atau akses kepada masyarakat agar dapat gali informasi sebanyak-banyaknya mengenai industri Fintech dimana semua berkumpul di dalam satu acara mulai dari regulator hingga platform Fintech itu sendiri seperti Asetku," ungkap Andrisyah Tauladan selaku Direktur Asetku di Jakarta, Kamis (26/9).
Senada dengan Andriansyah, Jimmi Kharisma selaku Chief Risk Officer (CRO) Asetku, mengatakan partisipasi Asetku dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 (IFSE) juga merupakan bentuk dukungan akan perkembangan industri Fintech di Indonesia. Ini juga merupakan upaya Asetku dalam menyambut Bulan Inklusi Keuangan pada Oktober mendatang.
"Sebagai salah satu platform P2P Lending yang telah terdaftar dan diawasi OJK, Asetku juga berkomitmen untuk selalu comply dengan seluruh regulasi dan kebijakan yang ada dan turut berpartisipasi untuk membangun industri P2P Lending di Indonesia. Sejauh ini Asetku juga menjalin kerja sama denganmarketplaceuntuk menarik peminjam berkualitas. Hal ini dilakukan sebagai upaya mitigasi resiko adanya wanprestasi," ujar Jimmi.
Marketplaceyang telah bekerjasama antara lain Akulaku dan Bukalapak yang hanya akan merekomendasikan peminjam berkualitasnya dengan melihat tren transaksi, kuantitas transaksi hingga ketepatan, keberhasilan, dan kemampuan pembayaran calon peminjam.
Sejak awal berdirinya hingga kini, Asetku berhasil menyalurkan lebih dari Rp 3 trilliun dana kepada peminjam yang sebelumnya tidak memiliki akses.
Kini, Asetku terus berinovasi menghadirkan produk-produk keuangan yang bermanfaat dan menjangkau masyarakat diseluruh penjuru wilayah Indonesia.
(akr)