Rupiah Dibuka Tak Berdaya, Dolar AS Berdiri Kokoh

Jum'at, 27 September 2019 - 10:49 WIB
Rupiah Dibuka Tak Berdaya,...
Rupiah Dibuka Tak Berdaya, Dolar AS Berdiri Kokoh
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Jumat (27/9/2019) dibuka lesu untuk melanjutkan sinyal keterpurukan sejak kemarin. Penyusutan mata uang Garuda mengiringi dolar AS yang berdiri tegak di zona hijau.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka anjlok menjadi Rp14.197/USD. Level tersebut memperlihatkan kejatuhan rupiah setelah kemarin merosot di Rp14.162/USD.

Data Yahoo Finance justru menunjukkan penyusutan rupiah pada sesi pagi perdagangan ke posisi Rp14.188/USD dengan pergerakan harian Rp14.158 hingga Rp14.195/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal keterpurukan rupiah dibandingkan sebelumnya Rp14.175/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga jatuh ke level Rp14.191/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.165/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.188-Rp14.197/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi merosot hingga level Rp14.085/USD. Raihan itu menunjukkan rupiah jatuh cukup dalam dari sebelumnya Rp14.155/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar berdiri kokoh mendekati posisi puncak mingguan dengan sebagian besar mata uang utama tertekan di tengah risiko tinggi terdampak ketegangan politik AS. Ditambah perang dagang meningkatkan tensi terhadap mata uang safe haven.

Dalam perdagangan Asia, mata uang USD stabil di sekitar level 107,75 terhadap yen JPY untuk berada di dekat posisi puncak satu minggu, dan beringsut lebih tinggi terhadap Euro menjadi 1,0916. Mata uang tunggal tergelincir dalam pelemahan seiring proyeksi lebih rendah zona euro.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik ke posisi tertinggi sejak 3 September ke level 99,215. Yuan China offshore mereda menjadi 7,1300 per dolar.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6901 seconds (0.1#10.140)