Bangun Jaringan Hotel, PT KAI Investasikan Ratusan Miliar
A
A
A
BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) merambah bisnis hotel dengan membangun jaringan hotel di empat kota dalam dua tahun ke depan. PT KAI menyiapkan investasi lebih dari Rp320 miliar untuk proyek ini.
Direktur Utama PT KA Properti Manajemen (anak usaha PT KAI) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, dalam dua tahun kedepan pihaknya akan membangun jaringan hotel di empat kota yaitu Bandung, Batu (Malang), Garut, dan Purwokerto.
"Investasi satu hotel sekitar Rp85 miliar, mudah mudahan bisa kurang. Nilai investasi keempat hotel hampir sama, karena kami memang membidik hotel bintang empat," kata Dwiyana saat ground breaking KAI Boutique Hotel di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Jumat (27/9/2019).
Pembangunan tahap pertama, dilakukan di Bandung. Kota ini dinilai cukup strategis dengan pertumbuhan wisatawan yang terus meningkat di angka 16,4%. Jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik diperkirakan akan terus bertambah, seiring akan segera selesainya sejumlah proyek infrastruktur.
"Nanti Bandung ada kereta cepat yang terhubung dengan Jakarta. Belum lagi pembangunan instruktur lainnya. Kemudian Garut juga, jalur kereta akan masuk kesana. Bayangkan kalau itu sudah siap semua," ujarnya.
KAI Boutique Hotel Bandung menyasar para business traveller dan wisatawan yang aktif, easy going, mengedepankan lifestyle dan art, suka bepergian serta mereka yang memerlukan media pelepasan stres, serta pasar keluarga yang berlibur ke Bandung. Sejalan dengan tagline "Beyond Staying Experience", KAI Boutique Hotel Bandung menghadirkan konsep menyeimbangkan antara bisnis dan kesenangan.
Sementara itu, Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, proyek pembangunan hotel untuk 100 kamar ini diharapkan rampung selama 18 bulan. Walaupun, dia berkeinginan proyek ini bisa lebih cepat.
"Bandung kan turismenya meningkat sangat tajam. Itu terlihat dari kereta Bandung-Jakarta dilayani delapan KA 16 trip dan meningkat jadi 17 KA 34 trip," jelas Edi.
Menurut dia, pengembangan properti sangat penting, mengingat KAI memiliki aset yang banyak dan seharusnya KAI dan anak perusahaannya menjadi salah satu pihak yang mengelola.
Direktur Utama PT KA Properti Manajemen (anak usaha PT KAI) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, dalam dua tahun kedepan pihaknya akan membangun jaringan hotel di empat kota yaitu Bandung, Batu (Malang), Garut, dan Purwokerto.
"Investasi satu hotel sekitar Rp85 miliar, mudah mudahan bisa kurang. Nilai investasi keempat hotel hampir sama, karena kami memang membidik hotel bintang empat," kata Dwiyana saat ground breaking KAI Boutique Hotel di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Jumat (27/9/2019).
Pembangunan tahap pertama, dilakukan di Bandung. Kota ini dinilai cukup strategis dengan pertumbuhan wisatawan yang terus meningkat di angka 16,4%. Jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik diperkirakan akan terus bertambah, seiring akan segera selesainya sejumlah proyek infrastruktur.
"Nanti Bandung ada kereta cepat yang terhubung dengan Jakarta. Belum lagi pembangunan instruktur lainnya. Kemudian Garut juga, jalur kereta akan masuk kesana. Bayangkan kalau itu sudah siap semua," ujarnya.
KAI Boutique Hotel Bandung menyasar para business traveller dan wisatawan yang aktif, easy going, mengedepankan lifestyle dan art, suka bepergian serta mereka yang memerlukan media pelepasan stres, serta pasar keluarga yang berlibur ke Bandung. Sejalan dengan tagline "Beyond Staying Experience", KAI Boutique Hotel Bandung menghadirkan konsep menyeimbangkan antara bisnis dan kesenangan.
Sementara itu, Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, proyek pembangunan hotel untuk 100 kamar ini diharapkan rampung selama 18 bulan. Walaupun, dia berkeinginan proyek ini bisa lebih cepat.
"Bandung kan turismenya meningkat sangat tajam. Itu terlihat dari kereta Bandung-Jakarta dilayani delapan KA 16 trip dan meningkat jadi 17 KA 34 trip," jelas Edi.
Menurut dia, pengembangan properti sangat penting, mengingat KAI memiliki aset yang banyak dan seharusnya KAI dan anak perusahaannya menjadi salah satu pihak yang mengelola.
(fjo)