Budi Karya Targetkan Waktu Tempuh LRT Sumsel Menjadi 47 Menit
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menargetkan kinerja operasional Light Rapid Transit (LRT) Sumatra Selatan semakin optimal. Bila sebelumnya, waktu tempuh dari Stasiun Bandara ke Stasiun DJKA ditempuh dalam waktu 60 menit, ditargetkan menjadi 47 menit.
"Begitupun dengan headway (waktu tunggu antar kedatangan kereta) juga berkurang, yang tadinya 30 menit menjadi 18 menit. Ini progress yang sangat baik, khususnya bagi masyarakat yang ingin ke bandara maupun sebaliknya. Ini sudah sangat memenuhi syarat sebagai moda transportasi massal pilihan yang baik," jelas Budi Karya dalam keterangan yang di Jakarta, Senin (30/9/2019).
Selain semakin singkatnya waktu tempuh perjalanan dan headway antar kedatangan kereta, Menhub menargetkan jumlah perjalanan LRT dalam sehari yang semula 58 perjalanan meningkat menjadi 78 perjalanan.
"Ini kemajuan yang sangat intensif. Rencananya kami akan tambah train set pada tahun 2021 agar semakin optimal. Jangka panjangnya kita akan maksimalkan headwaynya hanya 3 menit," ujarnya.
Menhub berharap dengan peningkatan layanan operasional LRT Sumsel, akan juga dapat meningkatkan tingkat keterisian atau okupansi penumpang LRT Sumsel menjadi 60%.
"Dari awal hanya sekitar 30% okupansinya, lalu sekarang menjadi 40%. Nanti bisa menjadi 60% bahkan 80%. Karena saya pikir kalau okupansinya meningkat, manfaatnya pasti mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi. Palembang harus bangga karena ini dapat menjadi contoh daerah lainnya," tutup Budi Karya.
Sementara itu, berdasarkan data Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel, jumlah penumpang LRT Sumsel menunjukan tren peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada Juni 2019, dimana rata-rata penumpang per harinya mencapai lebih 10 ribu penumpang dan rata-rata tingkat keterisian (load factor) penumpang per hari mencapai 43%. Diharapkan setelah dilakukan optimalisasi, jumlah penumpang semakin meningkat.
Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel Ditjen Perkeretaapian bersama stakeholder terkait seperti PT. KAI Divre III, saat ini tengah mempersiapkan LRT Sumsel dapat beroperasi secara penuh. Dalam masa transisi operasional menuju operasional penuh ini, pada bulan September 2019 telah dilakukan serangkaian uji coba pengoptimalisasian operasional LRT Sumsel.
"Begitupun dengan headway (waktu tunggu antar kedatangan kereta) juga berkurang, yang tadinya 30 menit menjadi 18 menit. Ini progress yang sangat baik, khususnya bagi masyarakat yang ingin ke bandara maupun sebaliknya. Ini sudah sangat memenuhi syarat sebagai moda transportasi massal pilihan yang baik," jelas Budi Karya dalam keterangan yang di Jakarta, Senin (30/9/2019).
Selain semakin singkatnya waktu tempuh perjalanan dan headway antar kedatangan kereta, Menhub menargetkan jumlah perjalanan LRT dalam sehari yang semula 58 perjalanan meningkat menjadi 78 perjalanan.
"Ini kemajuan yang sangat intensif. Rencananya kami akan tambah train set pada tahun 2021 agar semakin optimal. Jangka panjangnya kita akan maksimalkan headwaynya hanya 3 menit," ujarnya.
Menhub berharap dengan peningkatan layanan operasional LRT Sumsel, akan juga dapat meningkatkan tingkat keterisian atau okupansi penumpang LRT Sumsel menjadi 60%.
"Dari awal hanya sekitar 30% okupansinya, lalu sekarang menjadi 40%. Nanti bisa menjadi 60% bahkan 80%. Karena saya pikir kalau okupansinya meningkat, manfaatnya pasti mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi. Palembang harus bangga karena ini dapat menjadi contoh daerah lainnya," tutup Budi Karya.
Sementara itu, berdasarkan data Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel, jumlah penumpang LRT Sumsel menunjukan tren peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada Juni 2019, dimana rata-rata penumpang per harinya mencapai lebih 10 ribu penumpang dan rata-rata tingkat keterisian (load factor) penumpang per hari mencapai 43%. Diharapkan setelah dilakukan optimalisasi, jumlah penumpang semakin meningkat.
Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel Ditjen Perkeretaapian bersama stakeholder terkait seperti PT. KAI Divre III, saat ini tengah mempersiapkan LRT Sumsel dapat beroperasi secara penuh. Dalam masa transisi operasional menuju operasional penuh ini, pada bulan September 2019 telah dilakukan serangkaian uji coba pengoptimalisasian operasional LRT Sumsel.
(ven)