IHSG Perpanjang Kerugian ke Level 6.038
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperpanjang kerugian dengan ditutup melemah 16,90 poin atau 0,28% ke level 6.038,53, pada Kamis (3/10/2019). Kamis ini, IHSG menggenapi pelemahan selama lima hari beruntun.
Awal perdagangan, IHSG dibuka melanjutkan pelemahan sebesar 22,39 poin atau 0,37% menjadi 6.033,03. Sepanjang Kamis ini, IHSG diperdagangkan di kisaran 5.997,69-6.050,60.
Sebanyak tujuh indeks sektoral memerah melawan tiga yang menghijau. Sektor saham yang mengalami tekanan adalah keuangan turun 0,95%, perkebunan turun 0,67% dan industri dasar yang berkurang 0,43%.
Adapun tiga sektor saham yang menguat pada Kamis ini adalah sektor pertambangan yang naik 1,52%, konstruksi naik 1,04% dan aneka industri bertambah 0,22%.
Dari 601 total saham yang diperdagangkan, 290 melemah, 144 tetap, dan 167 menguat. Nilai transaksi saham Rp8,42 triliun dari 16,38 miliar lembar saham. Adapun transaksi bersih asing -Rp795,59 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,55 triliun dan aksi beli asing Rp1,75 triliun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan pelemahan IHSG ini karena sentimen global yang begitu kuat mempengaruhi pasar keuangan Indonesia. Sentimen global ini berasal dari perang dagang, yang kali ini bukan hanya Amerika Serikat dengan China, juga merambah melawan Uni Eropa.
Rencana pemerintahan Donald Trump untuk melakukan tambahan tarif terhadap barang-barang Uni Eropa, telah menimbulkan kekahwatiran perdagangan baru. Sehingga menekan pasar saham di Asia pada Kamis ini.
Melansir dari CNBC, Kamis (3/10), indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,01% menjadi 21.341,74, dengan saham-saham perusahaan kelas berat seperti Fast Retailing, Softbank Group dan Fanuc, semuanya turun setidaknya2%. Indeks Topix juga turun 1,72% untuk menutup perdagangan di 1.568,87.
Di Australia, ASX 200 turun 2,21% menjadi 6.493,00 karena sektor keuangan tertekan, dengan turun 2,61%, dimana saham empat bank (Big Four) terbesar di negara itu mengalami pelemahan. Seperti Australia and New Zealand (ANZ) Banking Group turun 2,67%, Commonwealth Bank of Australia merosot 2,84%, Westpac turun 2,43% dan National Australia Bank turun 3,51%.
Indeks Hang Seng Hong Kong melawan tren regional dengan naik 0,26% menjadi 26.110,31. Disebabkan kenaikan saham ritel seperti Chow Tai Fook Jewellery naik 1,25% dan Sa Sa International melonjak 4,12%. Sedangkan pasar saham China dan Korea Selatan ditutup karena hari libur nasional.
Awal perdagangan, IHSG dibuka melanjutkan pelemahan sebesar 22,39 poin atau 0,37% menjadi 6.033,03. Sepanjang Kamis ini, IHSG diperdagangkan di kisaran 5.997,69-6.050,60.
Sebanyak tujuh indeks sektoral memerah melawan tiga yang menghijau. Sektor saham yang mengalami tekanan adalah keuangan turun 0,95%, perkebunan turun 0,67% dan industri dasar yang berkurang 0,43%.
Adapun tiga sektor saham yang menguat pada Kamis ini adalah sektor pertambangan yang naik 1,52%, konstruksi naik 1,04% dan aneka industri bertambah 0,22%.
Dari 601 total saham yang diperdagangkan, 290 melemah, 144 tetap, dan 167 menguat. Nilai transaksi saham Rp8,42 triliun dari 16,38 miliar lembar saham. Adapun transaksi bersih asing -Rp795,59 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,55 triliun dan aksi beli asing Rp1,75 triliun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan pelemahan IHSG ini karena sentimen global yang begitu kuat mempengaruhi pasar keuangan Indonesia. Sentimen global ini berasal dari perang dagang, yang kali ini bukan hanya Amerika Serikat dengan China, juga merambah melawan Uni Eropa.
Rencana pemerintahan Donald Trump untuk melakukan tambahan tarif terhadap barang-barang Uni Eropa, telah menimbulkan kekahwatiran perdagangan baru. Sehingga menekan pasar saham di Asia pada Kamis ini.
Melansir dari CNBC, Kamis (3/10), indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,01% menjadi 21.341,74, dengan saham-saham perusahaan kelas berat seperti Fast Retailing, Softbank Group dan Fanuc, semuanya turun setidaknya2%. Indeks Topix juga turun 1,72% untuk menutup perdagangan di 1.568,87.
Di Australia, ASX 200 turun 2,21% menjadi 6.493,00 karena sektor keuangan tertekan, dengan turun 2,61%, dimana saham empat bank (Big Four) terbesar di negara itu mengalami pelemahan. Seperti Australia and New Zealand (ANZ) Banking Group turun 2,67%, Commonwealth Bank of Australia merosot 2,84%, Westpac turun 2,43% dan National Australia Bank turun 3,51%.
Indeks Hang Seng Hong Kong melawan tren regional dengan naik 0,26% menjadi 26.110,31. Disebabkan kenaikan saham ritel seperti Chow Tai Fook Jewellery naik 1,25% dan Sa Sa International melonjak 4,12%. Sedangkan pasar saham China dan Korea Selatan ditutup karena hari libur nasional.
(ven)