Persaingan Era Digital, UMKM Lokal Butuh Inovasi Guna Tembus Pasar Global
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Di tengah pesatnya kemajuan teknologi di era globalisasi saat ini, banyak kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para pekerja teknologi kepada masyarakat dalam memudahkan berbagai kegiatan mereka.
Kemudahan itu bisa meliputi berbagai hal yang dapat diakses melalui sentuhan teknologi digital, di antaranya dalam memenuhi alat komunikasi, peralatan rumah tangga, peralatan olahraga, otomotif, dan hampir semua kebutuhan lainnya.
Untuk mendapatkan barang-barang itu, masyarakat tak lagi musti repot berbelanja ke minimarket, mall, apalagi hingga meninggalkan rutinitasnya. Cukup akses melalui gadget, maka semua kebutuhan bisa langsung hadir di depan mata. Semua bisa mudah didapatkan dengan dengan adanya online shop.
Teknologi yang memudahkan layanan digital itu harus juga diterapkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mereka harus menerapkan inovasi demikian untuk menghadapi kerasnya persaingan menembus pasar global.
Sebagaimana dikemukakan Samuel Berrit Olam, selaku CEO dari Malline. "Memang saat ini UMKM di Indonesia yang mana penjualannya telah didukung oleh beberapa platform lain, tapi disitu kita melihat hanya terbatas di Indonesia saja. Butuh inovasi untuk menembus pasar global," terang Samuel Berrit Olam, CEO Malline, Selasa (8/10/2019).
Dia mencontohkan melalui UMKM yang tengah digelutinya bernama Malline, di mana aplikasi itu menjadi solusi dengan inovasi yang berbeda, guna membantu meningkatkan UMKM di Indonesia dalam mendapatkan akses penjualan ke seluruh dunia.
"Saat ini banyak online shop yang dapat memanjakan penjual dan pembeli saat, tapi Malline hadir dengan berbagai macam kelebihan dan perbedaan," jelasnya.
Malline sendiri baru didirikan pada tahun 2017 lalu, dengan tujuan membantu perekonomian para pegiat ekonomi di Indonesia. Keunggulannya adalah, adanya fasilitas bagi pelaku ekonomi agar bisa melakukan transaksi dengan taraf internasional.
"Kelebihan Malline sendiri ialah, penjual di perusahaan e-comerce Malline dapat memasarkan barang-barang yang mereka jual hingga ke luar negeri. Dan tentu itu sangat membantu untuk menaikkan transaksi UMKM di Indonesia," sambungnya.
Sebagai salah satu perusahaan e-commerce yang berkeinginan untuk mewujudkan kemajuan bagi usaha kecil Indonesia, menurut Samuel, Malline melihat adanya kemampuan ekspor usaha kecil yang mampu menyaingi usaha-usaha lain di level Internasional.
"Semua itu dapat dilihat dari peran atau sumbangsih yang cukup berarti dari pelaku-pelaku ekonomi UMKM bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2018 lalu, yang mencapai 60,34%, dan diprediksi terus mengalami peningkatan untuk waktu selanjutnya. Malline diharapkan dapat jadi sebuah inovasi baru yang dapat jadi pemecah masalah bagi para pelaku usaha UMKM," ucapnya.
Selain rupiah, pembayaran Malline sudah mendukung transaksi pembayaran dengan mata uang asing beberapa negara, seperti dolar Amerika Serikat, euro, poundsterling, yen, baht, rupee, serta beberapa mata uang asing lain. Sedangkan untuk pengirimannya Malline telah bekerja sama dengan perusahaan logistik UPS.
Kemudahan itu bisa meliputi berbagai hal yang dapat diakses melalui sentuhan teknologi digital, di antaranya dalam memenuhi alat komunikasi, peralatan rumah tangga, peralatan olahraga, otomotif, dan hampir semua kebutuhan lainnya.
Untuk mendapatkan barang-barang itu, masyarakat tak lagi musti repot berbelanja ke minimarket, mall, apalagi hingga meninggalkan rutinitasnya. Cukup akses melalui gadget, maka semua kebutuhan bisa langsung hadir di depan mata. Semua bisa mudah didapatkan dengan dengan adanya online shop.
Teknologi yang memudahkan layanan digital itu harus juga diterapkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mereka harus menerapkan inovasi demikian untuk menghadapi kerasnya persaingan menembus pasar global.
Sebagaimana dikemukakan Samuel Berrit Olam, selaku CEO dari Malline. "Memang saat ini UMKM di Indonesia yang mana penjualannya telah didukung oleh beberapa platform lain, tapi disitu kita melihat hanya terbatas di Indonesia saja. Butuh inovasi untuk menembus pasar global," terang Samuel Berrit Olam, CEO Malline, Selasa (8/10/2019).
Dia mencontohkan melalui UMKM yang tengah digelutinya bernama Malline, di mana aplikasi itu menjadi solusi dengan inovasi yang berbeda, guna membantu meningkatkan UMKM di Indonesia dalam mendapatkan akses penjualan ke seluruh dunia.
"Saat ini banyak online shop yang dapat memanjakan penjual dan pembeli saat, tapi Malline hadir dengan berbagai macam kelebihan dan perbedaan," jelasnya.
Malline sendiri baru didirikan pada tahun 2017 lalu, dengan tujuan membantu perekonomian para pegiat ekonomi di Indonesia. Keunggulannya adalah, adanya fasilitas bagi pelaku ekonomi agar bisa melakukan transaksi dengan taraf internasional.
"Kelebihan Malline sendiri ialah, penjual di perusahaan e-comerce Malline dapat memasarkan barang-barang yang mereka jual hingga ke luar negeri. Dan tentu itu sangat membantu untuk menaikkan transaksi UMKM di Indonesia," sambungnya.
Sebagai salah satu perusahaan e-commerce yang berkeinginan untuk mewujudkan kemajuan bagi usaha kecil Indonesia, menurut Samuel, Malline melihat adanya kemampuan ekspor usaha kecil yang mampu menyaingi usaha-usaha lain di level Internasional.
"Semua itu dapat dilihat dari peran atau sumbangsih yang cukup berarti dari pelaku-pelaku ekonomi UMKM bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2018 lalu, yang mencapai 60,34%, dan diprediksi terus mengalami peningkatan untuk waktu selanjutnya. Malline diharapkan dapat jadi sebuah inovasi baru yang dapat jadi pemecah masalah bagi para pelaku usaha UMKM," ucapnya.
Selain rupiah, pembayaran Malline sudah mendukung transaksi pembayaran dengan mata uang asing beberapa negara, seperti dolar Amerika Serikat, euro, poundsterling, yen, baht, rupee, serta beberapa mata uang asing lain. Sedangkan untuk pengirimannya Malline telah bekerja sama dengan perusahaan logistik UPS.
(ven)