Daya Saing RI Merosot, Tom Lembong Ingatkan Keterbukaan Ekonomi

Selasa, 15 Oktober 2019 - 18:38 WIB
Daya Saing RI Merosot, Tom Lembong Ingatkan Keterbukaan Ekonomi
Daya Saing RI Merosot, Tom Lembong Ingatkan Keterbukaan Ekonomi
A A A
JAKARTA - Kemerosotan daya saing nasional Indonesia menjadi isu mendesak di tengah gejolak ekonomi global. Ranking daya saing Indonesia merosot 5 tingkat menjadi posisi 50 dari 141 negara versi World Economic Forum.

"Kita memang terus menduduki peringkat yang tinggi dalam market size, jarang ada negara yang mengalahkan market size kita. Namun, peningkatan daya saing ini masih menjadi PR (pekerjaan rumah)," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong dalam Indonesia Trade and Investment Summit(ITIS) 2019 di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Menurutnya, sektor usaha Indonesia sangat dinamis, tetapi pasar tenaga kerjanya tercatat masih tetap berada di posisi yang rendah.

"Kecanggihan ekonomi (economic sophistication) kita dikhawatirkan kalah dengan negara-negara tetangga yang ekonominya lebih terintegrasi. Satu hal mengenai daya saing dan peringkat daya saing, mereka tidak pernah statis. Negara-negara lain aktif melakukan inovasi, pembenahan, dan menandatangani perjanjian perdagangan untuk meningkatkan daya saing dan ekonomi mereka," jelasnya.

Lembong menerangkan bahwa semakin terbuka suatu ekonomi terhadap dunia internasional, semakin dia bisa mengambil maupun mengadopsi teknologi dan best practices dari seluruh dunia.

"Tentunya ini akan mengundang pelaku ekonomi yang canggih dan berkualitas dari luar ke dalam kawasan kita, juga mendorong lancarnya penyebaran inovasi di kawasan," tambah Lembong.

Meski demikian, dirinya optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode mendatang, karena saat ini ada banyak rekonsiliasi politik sejak Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan hasil sengketa pilpres.

"Jumlah hoax dan nyinyiran mengenai asing juga berkurang jauh. Ini membuka ruang baru bagi kita untuk saling jujur menghadapi tantangan-tantangan nanti," pungkasnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8253 seconds (0.1#10.140)