Eye Level Buka Peluang Bisnis Waralaba dengan Modal Rp5 Juta
A
A
A
JAKARTA - Maraknya bisnis waralaba belakangan ini menarik minat cukup banyak orang untuk mengawali bisnis. Bisnis waralaba atau franchise ini merupakan salah pilihan yang tepat buat orang yang belum memiliki pengalaman bisnis atau kurang percaya diri saat memulai usahanya dari awal.
Pada saat yang sama, terdapat juga satu bisnis waralaba yang akan terus hidup dan bertahan, yakni bisnis di bidang pendidikan. Bisnis di bidang ini menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan, karena pendidikan merupakan kebutuhan primer jangka panjang yang dibutuhkan para orangtua untuk sang anak.
Beranjak dari kenyataan itu, lembaga pendidikan nonformal asa Korea Selatan, Eye Level memberikan peluang bisnis waralaba dengan biaya lisensi mulai Rp5 juta. Tidak hanya itu, bisnis waralaba Eye Level pun hanya perlu membayar lisensi satu kali untuk seumur hidup.
Menurut Marketing Executive Eye Level Indonesia, Aditiawarman, Eye Level merupakan pilihan tepat buat mereka yang ingin memulai bisnis waralaba, khususnya di bidang pendidikan. "Hanya perlu modal lisensi Rp5 juta sudah bisa buka Eye Level di rumah," tegas Aditiawarman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (15/10/2019).
"Bisnis pendidikan juga bukan bisnis musiman, karena pendidikan akan selalu dibutuhkan dalam setiap generasi untuk masa depan anak bangsa. Karena faktor tersebut, bisnis waralaba pendidikan mulai banyak diminati, khususnya para praktisi pendidikan dan ibu rumah tangga," ungkapnya.
Lebih lanjut, Aditiawarman mengatakan bahwa setelah menjadi mitra Eye Level, sang pemilik tidak akan dilepas begitu saja untuk menjalankan bisnisnya sebagaimana waralaba pada umumnya.
"Kami akan memberikan support berupa training untuk owner dan para guru yang mengajar. Kemudian dana marketing tahunan untuk center tersebut, kegiatan marketing dari pusat, booklet impor gratis sesuai jumlah murid, serta center consultant yang akan membantu setiap Eye Level Learning Center yang sedang berjalan," paparnya.
Eye Level sendiri memiliki tiga pilihan model bisnis, yakni Home Class, Franchise Regular dan School Project. Saat ini, Eye Level sudah memiliki lebih dari 70 learning center hampir di seluruh wilayah Indonesia.
"Home Class bagi yang ingin buka di rumah, lalu Franchise Regular bagi pebisnis yang ingin buka di ruko yang lebih besar, dan terakhir School Project yaitu after school program yang diadakan di sekolah. Jadi, jika membuka waralaba Eye Level bukan hanya ingin bisnis mendapatkan untung, namun juga berperan untuk mencerdaskan para generasi bangsa untuk masa depan," terang Aditiawarman.
Menyasar anak berusia 3-15 tahun, Eye Level memiliki materi pembelajaran seperti Matematika, Math, Play Math, English, English Sparks dan Happy Talk.
Pada saat yang sama, terdapat juga satu bisnis waralaba yang akan terus hidup dan bertahan, yakni bisnis di bidang pendidikan. Bisnis di bidang ini menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan, karena pendidikan merupakan kebutuhan primer jangka panjang yang dibutuhkan para orangtua untuk sang anak.
Beranjak dari kenyataan itu, lembaga pendidikan nonformal asa Korea Selatan, Eye Level memberikan peluang bisnis waralaba dengan biaya lisensi mulai Rp5 juta. Tidak hanya itu, bisnis waralaba Eye Level pun hanya perlu membayar lisensi satu kali untuk seumur hidup.
Menurut Marketing Executive Eye Level Indonesia, Aditiawarman, Eye Level merupakan pilihan tepat buat mereka yang ingin memulai bisnis waralaba, khususnya di bidang pendidikan. "Hanya perlu modal lisensi Rp5 juta sudah bisa buka Eye Level di rumah," tegas Aditiawarman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (15/10/2019).
"Bisnis pendidikan juga bukan bisnis musiman, karena pendidikan akan selalu dibutuhkan dalam setiap generasi untuk masa depan anak bangsa. Karena faktor tersebut, bisnis waralaba pendidikan mulai banyak diminati, khususnya para praktisi pendidikan dan ibu rumah tangga," ungkapnya.
Lebih lanjut, Aditiawarman mengatakan bahwa setelah menjadi mitra Eye Level, sang pemilik tidak akan dilepas begitu saja untuk menjalankan bisnisnya sebagaimana waralaba pada umumnya.
"Kami akan memberikan support berupa training untuk owner dan para guru yang mengajar. Kemudian dana marketing tahunan untuk center tersebut, kegiatan marketing dari pusat, booklet impor gratis sesuai jumlah murid, serta center consultant yang akan membantu setiap Eye Level Learning Center yang sedang berjalan," paparnya.
Eye Level sendiri memiliki tiga pilihan model bisnis, yakni Home Class, Franchise Regular dan School Project. Saat ini, Eye Level sudah memiliki lebih dari 70 learning center hampir di seluruh wilayah Indonesia.
"Home Class bagi yang ingin buka di rumah, lalu Franchise Regular bagi pebisnis yang ingin buka di ruko yang lebih besar, dan terakhir School Project yaitu after school program yang diadakan di sekolah. Jadi, jika membuka waralaba Eye Level bukan hanya ingin bisnis mendapatkan untung, namun juga berperan untuk mencerdaskan para generasi bangsa untuk masa depan," terang Aditiawarman.
Menyasar anak berusia 3-15 tahun, Eye Level memiliki materi pembelajaran seperti Matematika, Math, Play Math, English, English Sparks dan Happy Talk.
(ven)