Darmin Pacu Kucuran KUR ke Bisnis Busana dan Gaya Hidup
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menekankan, bakal terus meningkat kredit usaha rakyat (KUR) sehingga target tahun ini dapat tercapai. Salah satu sektor yang menjadi perhatian adalah sektor bisnis busana dan gaya hidup atau yang dikenal dengan SheWorkz.
Terang dia, pemerintah menyediakan KUR sebesar Rp140 triliun tahun ini dan telah terealisasi sebesar Rp102 triliun hingga September. "Realisasi Penyaluran KUR di bidang busana dan produk turunannya, pada periode Januari 2019 sampai dengan September 2019 tercatat penyaluran KUR sebesar Rp1,13 triliun kepada 45.100 debitur," ungkap Menko Darmin di Smesco, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Sambung dia melanjutkan, akan semakin banyak masyarakat yang menerima KUR busana terutama sektor produksi. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu harus dikerjakan secara berkelompok, memiliki standar produk yang jelas serta ada sasaran pasar yang dapat menerima produk untuk perdagangkan.
"Tapi ini ada kelompoknya, kemudian ada perusahaan yang mengurusinya sehingga dia jadi offtaker dan kemudian dia mengajari mereka, ada training kursus beberapa minggu. Itu semua tidak bisa kalau sendiri-sendiri," jelasnya.
Menko juga menekankan, adanya KUR yang berfokus pada komunitas atau klaster tersebut memudahkan penyaluran dan pengawasan pemerintah. Sehingga nantinya KUR yang tersalurkan bisa tepat sasaran dan berkualitas.
“Kami upayakan memberikan KUR kepada klaster atau kelompok, komunitas. Selalu kami minta syarat itu supaya mereka saling kontrol satu sama lain, paling tidak dia malu dengan temannya. Jadi kami gampang untuk menyalurkan dan mengawasinya,” ungkapnya.
Terang dia, pemerintah menyediakan KUR sebesar Rp140 triliun tahun ini dan telah terealisasi sebesar Rp102 triliun hingga September. "Realisasi Penyaluran KUR di bidang busana dan produk turunannya, pada periode Januari 2019 sampai dengan September 2019 tercatat penyaluran KUR sebesar Rp1,13 triliun kepada 45.100 debitur," ungkap Menko Darmin di Smesco, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Sambung dia melanjutkan, akan semakin banyak masyarakat yang menerima KUR busana terutama sektor produksi. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu harus dikerjakan secara berkelompok, memiliki standar produk yang jelas serta ada sasaran pasar yang dapat menerima produk untuk perdagangkan.
"Tapi ini ada kelompoknya, kemudian ada perusahaan yang mengurusinya sehingga dia jadi offtaker dan kemudian dia mengajari mereka, ada training kursus beberapa minggu. Itu semua tidak bisa kalau sendiri-sendiri," jelasnya.
Menko juga menekankan, adanya KUR yang berfokus pada komunitas atau klaster tersebut memudahkan penyaluran dan pengawasan pemerintah. Sehingga nantinya KUR yang tersalurkan bisa tepat sasaran dan berkualitas.
“Kami upayakan memberikan KUR kepada klaster atau kelompok, komunitas. Selalu kami minta syarat itu supaya mereka saling kontrol satu sama lain, paling tidak dia malu dengan temannya. Jadi kami gampang untuk menyalurkan dan mengawasinya,” ungkapnya.
(akr)