Merpati Garap Bisnis Kargo, 8 Pesawat Dipinjamkan Garuda Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Garuda Indonesia memutuskan untuk memberikan bantuan kepada Merpati Airlines untuk memperkuat bisnis kargo. Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Akshara menerangkan, bantuan yang diberikan kepada Merpati Airlines berupa delapan unit pesaway dengan status pinjaman.
"Nantinya delapan armada itu akan digunakan Merpati untuk melayani bisnis kargo di wilayah Indonesia bagian timur. Sebagai permulaan hanya ada lima pesawat yang akan dipinjamkan oleh Garuda yang terdiri dari 3 armada miliki Garuda Indonseia dan 2 pesawat milik Citilink," ujar Ari Akshara di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Sambung dia menambahkan, perseroan meminjamkan pesawat karena saat ini tak ada armada milik Merpati yang bisa dioperasikan. Nantinya pesawat yang dipinjamkan untuk bisnis kargo tersebut akan memakai izin terbang Garuda Indonesia.
Adapun pesawat-pesawat kargo milik Garuda nantinya hanya melayani dua rute di Papua. Kedua rute tersebut yakni Jayapura-Wamena dan Wamena Timika.
“Pesawatnya dari kita semua, saat ini ada tiga tiga armada eksisting kargo, dia dua konversi dari Citilink yang tadinya stand by dengan kapasitas 12 ton. Di Juni 2020, kita ada (pesawat tambahan jenis) 738 dan 1330. Jadi total 8 freighter untuk angkut kargo BUMN,” jelasnya.
Lebih lanjut Ari menerangkan, jika pihaknya tidak akan mengambil keuntungan dalam kerja sama ini. Hanya saja terang dia, Merpati harus tetap menanggung biaya operasionalnya sendiri. “Kita tak ambil profit, hanya air cost dan management fee,” papar Ari.
"Nantinya delapan armada itu akan digunakan Merpati untuk melayani bisnis kargo di wilayah Indonesia bagian timur. Sebagai permulaan hanya ada lima pesawat yang akan dipinjamkan oleh Garuda yang terdiri dari 3 armada miliki Garuda Indonseia dan 2 pesawat milik Citilink," ujar Ari Akshara di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Sambung dia menambahkan, perseroan meminjamkan pesawat karena saat ini tak ada armada milik Merpati yang bisa dioperasikan. Nantinya pesawat yang dipinjamkan untuk bisnis kargo tersebut akan memakai izin terbang Garuda Indonesia.
Adapun pesawat-pesawat kargo milik Garuda nantinya hanya melayani dua rute di Papua. Kedua rute tersebut yakni Jayapura-Wamena dan Wamena Timika.
“Pesawatnya dari kita semua, saat ini ada tiga tiga armada eksisting kargo, dia dua konversi dari Citilink yang tadinya stand by dengan kapasitas 12 ton. Di Juni 2020, kita ada (pesawat tambahan jenis) 738 dan 1330. Jadi total 8 freighter untuk angkut kargo BUMN,” jelasnya.
Lebih lanjut Ari menerangkan, jika pihaknya tidak akan mengambil keuntungan dalam kerja sama ini. Hanya saja terang dia, Merpati harus tetap menanggung biaya operasionalnya sendiri. “Kita tak ambil profit, hanya air cost dan management fee,” papar Ari.
(akr)