AP I Hadirkan Ruang Multisensori di Bandara Pertama di Asia-Pasifik
A
A
A
SEMARANG - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menghadirkan ruang multisensori pertama di bandara di Indonesia dan bahkan di Asia Pasifik. Fasilitas yang disediakan untuk anak berkebutuhan khusus utamanya autisme ini hadir di bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang.
Hadirnya fasilitas ini merupakan suatu terobosan dan inovasi dari AP I untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa bandar udara, tidak terkecuali bagi penumpang berkebutuhan khusus.
Fasilitas serupa ruang multisensori ini setidaknya ada di enam bandara utama Eropa dan Amerika, seperti di Heathrow International Airport (Inggris), Shannon International Airport (Irlandia), Pittshburg International Airport (Rusia), Hartsfield-Jackson Atlanta International Airport (AS), Lehigh Valley International Airport (AS), dan Birmingham-Shuttlesworth International Airport (AS).
Peresmian fasilitas ruang multisensori dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi bersama Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji, General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, dan Ketua Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Ratna Juwitadi Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Senin (21/10/2019) pagi.
"Hadirnya ruang multisensori ini merupakan salah satu komitmen kami dalam memberikan suatu pengalaman yang bernilai kepada seluruh pengguna jasa, tak terkecuali kepada penumpang yang memiliki anak dengan autisme agar dapat merasa tenang, aman, dan nyaman sebelum berpergian dengan pesawat udara, khususnya di tengah situasi bandara yang sibuk," ujar Faik Fahmi dalam keterangannya, Senin (21/10/2019).
Ruang multisensori ini didesain agar dapat memberikan stimuli yang menenangkan, mengatasi ketegangan, dan mengurangi perilaku temper tantrum pada anak dengan autisme. Ruangan ini memiliki 2 tipe kegunaan dengan mengubahnya menjadi ruangan putih (white room) dan ruangan gelap (black room).
White room berguna untuk menciptakan rasa aman, santai, dan memberikan sensasi nyaman kepada anak dengan autisme. Sementara black room berguna untuk memfasilitasi pemahaman anak dengan autisme terhadap lingkungan sekitar dan pemahaman mengenai hubungan sebab-akibat.
Memiliki luas 3,6 x 10 meter, ruang multisensori terletak di area ruang tunggu keberangkatan domestik Bandara Jenderal Ahmad Yani. Berbagai fasilitas seperti matras pada lantai dan dinding ruangan, bola gym, bean bag, aqua tube (tabung gelembung akuatik), lampu LED yang bisa berubah warna, laser finger, papan vestibular, dan lain-lain tersedia di dalamnya.
"Kami berharap keberadaan ruang multisensori ini dapat digunakan sebaik mungkin dan memberikan banyak manfaat bagi pengguna jasa, khususnya orang tua yang bepergian bersama anak dengan autisme. Ke depan, kami berencana menghadirkan ruang multisensori ini di seluruh bandara yang kami kelola," jelas Faik Fahmi.
Pada kesempatan yang sama, diresmikan pula Grha Jenderal Bandara Ahmad Yani Semarang, yang meliputi Gedung Administrasi Kantor Cabang Angkasa Pura I Bandara Jenderal Ahmad Yani, Gedung Terpadu, dan Gedung Serba Guna untuk menunjang aktivitas operasional dan bisnis perusahaan.
Selain itu diresmikan Patung Jenderal Ahmad Yani sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan nasional yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Patung yang terbuat dari perunggu ini terletak di pintu gerbang bandara dan memiliki tinggi 12 meter.
"Grha Jenderal Ahmad Yani Semarang yang termasuk dalam Pekerjan Paket 4 Proyek Pembangunan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang diharapkan dapat menunjang operasional dan peningkatan pendapatan bisnis perusahaan di masa mendatang," imbuh Faik Fahmi.
Gedung Administrasi Perkantoran dibangun seluas 3.218 meter persegi, dua kali lipat besarnya dibandingkan dengan gedung perkantoran lama yang hanya seluas 1.500 meter persegi. Dengan desain bangunan yang modern dan didukung fasilitas yang nyaman, gedung ini memiliki area parkir yang dapat menampung hingga 136 kendaraan bermotor.
Sedangkan Gedung Terpadu memiliki luas hampir 3.000 meter persegi yang dapat digunakan oleh mitra kerja, mitra usaha, dan pengguna jasa AP I. Pembuatan pass bandara, ruang pelatihan, layanan poliklinik, ruang arsip, rapat besar, dan lainnya bisa dilakukan di gedung ini. Gedung ini dilengkapi dengan area parkir yang dapat menampung sekitar 176 kendaraan bermotor.
Sementara Gedung Serba Guna berkapasitas hingga 1.000 orang dengan luas mencapai 2.368 meter persegi. Gedung ini dapat disewa oleh publik untuk keperluan pertemuan, resepsi, dan lainnya. Area parkir gedung ini dapat menampung hampir 400 kendaraan roda dua dan roda empat.
"Kami berharap berbagai fasilitas yang kami hadirkan di sini dapat menambah nilai pelayanan bagi mitra kerja, mitra usaha, dan pengguna jasa Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang," tambah Faik Fahmi.
Hadirnya fasilitas ini merupakan suatu terobosan dan inovasi dari AP I untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa bandar udara, tidak terkecuali bagi penumpang berkebutuhan khusus.
Fasilitas serupa ruang multisensori ini setidaknya ada di enam bandara utama Eropa dan Amerika, seperti di Heathrow International Airport (Inggris), Shannon International Airport (Irlandia), Pittshburg International Airport (Rusia), Hartsfield-Jackson Atlanta International Airport (AS), Lehigh Valley International Airport (AS), dan Birmingham-Shuttlesworth International Airport (AS).
Peresmian fasilitas ruang multisensori dilakukan oleh Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi bersama Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji, General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, dan Ketua Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Ratna Juwitadi Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Senin (21/10/2019) pagi.
"Hadirnya ruang multisensori ini merupakan salah satu komitmen kami dalam memberikan suatu pengalaman yang bernilai kepada seluruh pengguna jasa, tak terkecuali kepada penumpang yang memiliki anak dengan autisme agar dapat merasa tenang, aman, dan nyaman sebelum berpergian dengan pesawat udara, khususnya di tengah situasi bandara yang sibuk," ujar Faik Fahmi dalam keterangannya, Senin (21/10/2019).
Ruang multisensori ini didesain agar dapat memberikan stimuli yang menenangkan, mengatasi ketegangan, dan mengurangi perilaku temper tantrum pada anak dengan autisme. Ruangan ini memiliki 2 tipe kegunaan dengan mengubahnya menjadi ruangan putih (white room) dan ruangan gelap (black room).
White room berguna untuk menciptakan rasa aman, santai, dan memberikan sensasi nyaman kepada anak dengan autisme. Sementara black room berguna untuk memfasilitasi pemahaman anak dengan autisme terhadap lingkungan sekitar dan pemahaman mengenai hubungan sebab-akibat.
Memiliki luas 3,6 x 10 meter, ruang multisensori terletak di area ruang tunggu keberangkatan domestik Bandara Jenderal Ahmad Yani. Berbagai fasilitas seperti matras pada lantai dan dinding ruangan, bola gym, bean bag, aqua tube (tabung gelembung akuatik), lampu LED yang bisa berubah warna, laser finger, papan vestibular, dan lain-lain tersedia di dalamnya.
"Kami berharap keberadaan ruang multisensori ini dapat digunakan sebaik mungkin dan memberikan banyak manfaat bagi pengguna jasa, khususnya orang tua yang bepergian bersama anak dengan autisme. Ke depan, kami berencana menghadirkan ruang multisensori ini di seluruh bandara yang kami kelola," jelas Faik Fahmi.
Pada kesempatan yang sama, diresmikan pula Grha Jenderal Bandara Ahmad Yani Semarang, yang meliputi Gedung Administrasi Kantor Cabang Angkasa Pura I Bandara Jenderal Ahmad Yani, Gedung Terpadu, dan Gedung Serba Guna untuk menunjang aktivitas operasional dan bisnis perusahaan.
Selain itu diresmikan Patung Jenderal Ahmad Yani sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan nasional yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Patung yang terbuat dari perunggu ini terletak di pintu gerbang bandara dan memiliki tinggi 12 meter.
"Grha Jenderal Ahmad Yani Semarang yang termasuk dalam Pekerjan Paket 4 Proyek Pembangunan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang diharapkan dapat menunjang operasional dan peningkatan pendapatan bisnis perusahaan di masa mendatang," imbuh Faik Fahmi.
Gedung Administrasi Perkantoran dibangun seluas 3.218 meter persegi, dua kali lipat besarnya dibandingkan dengan gedung perkantoran lama yang hanya seluas 1.500 meter persegi. Dengan desain bangunan yang modern dan didukung fasilitas yang nyaman, gedung ini memiliki area parkir yang dapat menampung hingga 136 kendaraan bermotor.
Sedangkan Gedung Terpadu memiliki luas hampir 3.000 meter persegi yang dapat digunakan oleh mitra kerja, mitra usaha, dan pengguna jasa AP I. Pembuatan pass bandara, ruang pelatihan, layanan poliklinik, ruang arsip, rapat besar, dan lainnya bisa dilakukan di gedung ini. Gedung ini dilengkapi dengan area parkir yang dapat menampung sekitar 176 kendaraan bermotor.
Sementara Gedung Serba Guna berkapasitas hingga 1.000 orang dengan luas mencapai 2.368 meter persegi. Gedung ini dapat disewa oleh publik untuk keperluan pertemuan, resepsi, dan lainnya. Area parkir gedung ini dapat menampung hampir 400 kendaraan roda dua dan roda empat.
"Kami berharap berbagai fasilitas yang kami hadirkan di sini dapat menambah nilai pelayanan bagi mitra kerja, mitra usaha, dan pengguna jasa Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang," tambah Faik Fahmi.
(ind)